Highlight.ID – Saat Instagram meluncurkan logo barunya pada tahun 2016, banyak netizen maupun pengamat logo yang melontarkan kritikan. Logo baru Instagram tersebut telah menghilangkan simbol kamera Polaroid yang berkesan vintage dan sangat familiar bagi para penggunanya. Namun, terlepas dari reaksi audiens, perubahan logo adalah persoalan internal perusahaan yang memiliki rencana dan tujuannya sendiri.
Perubahan dalam bisnis memang satu hal yang mutlak dan perusahaan harus mampu beradaptasi jika ingin tetap bertahan dan berkembang. Berbagai langkah dan cara strategis pun dirancang dan dieksekusi untuk mencapai tujuan-tujuan perusahaan. Langkah perusahaan untuk melakukan rebranding dan mengganti logonya tentu tidak datang begitu saja dan telah direncanakan dengan matang sebelumnya. Pergantian logo perusahaan harus melewati berbagai tahapan seperti riset pasar, penyusunan strategi branding dan pemasaran, pencarian branding agency untuk mendesain logo hingga tahapan eksekusi di lapangan.
Mengganti logo perusahaan tentu membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Proses perancangan desain logo perusahaan didahului dengan penelitian yang memakan banyak waktu dan tenaga. Belum lagi jika perusahaan harus mencari branding agency terbaik yang digunakan untuk membantu merancang logo. Setelah logo baru perusahaan selesai, tahapan selanjutnya yaitu mengaplikasikan logo baru itu ke berbagai media seperti stationery kit, seragam karyawan, alat transportasi dan media periklanan lainnya.
Alasan Perubahan Logo Brand/Perusahaan
1. Perusahaan melakukan merger/akuisisi
Dunia bisnis yang dinamis membuat orang-orang yang terjun di dalamnya senantiasa siap menghadapi tantangan dan perubahan. Perusahaan yang ingin bisnisnya terus langgeng harus melakukan langkah-langkah strategis dengan menggandeng pihak lain lewat merger/akuisisi. Perusahaan hasil merger umumnya menggunakan kombinasi dua atau lebih nama perusahaan. Alternatif lain yaitu menciptakan nama baru yang mencerminkan dan mewakili nilai-nilai perusahaan yang tergabung dalam merger.
Baca Juga: 6 Tahapan Membuat Nama Brand yang Bakal Diingat Orang
Ahold Delhaize merupakan perusahaan retail terdepan yang menguasai banyak supermarket maupun swalayan yang memiliki jaringan besar di seluruh dunia. Nama itu dihasilkan dari Ahold, perusahaan asal Belanda, dan Delhaize Group, perusahaan asal Belgia. Kedua perusahaan itu menggabungkan diri dan bekerjasama dalam satu payung bernama Ahold Delhaize. Logo baru Ahold Delhaize tetap mempertahankan simbol-simbol yang dipakai sebelumnya seperti singa dan mahkota.
2. Perubahan nama perusahaan
Alasan perubahan logo yang paling umum yaitu karena adanya pergantian nama perusahaan yang disebabkan oleh beberapa faktor internal. Pergantian nama perusahaan bisa disebabkan oleh merger/ akuisisi atau pertimbangan strategis lainnya. Pergantian nama brand atau perusahaan memiliki konsuekuensi yang mengharuskan pemilik perusahaan melakukan publikasi besar-besaran agar lebih cepat dikenal oleh publik.
Perusahaan elektronik terdepan asal Korea Selatan LG berdiri pada tahun 1958 yang awalnya bernama Lucky-Goldstar. Lucky merupakan brand yang menjual beragam produk higienis seperti sabun dan deterjen laundry. Sedangkan Goldstar dikenal sebagai brand elektronik seperti radio dan televisi.
Baca Juga: Strategi Membangun Brand Image Agar Konsumen Makin Loyal
Pada tahun 1995, Lucky-Goldstar Corporation berganti nama menjadi LG untuk bisa berkompetisi secara global. Logo LG yaitu berbentuk simbol orang dalam lingkaran dengan tagline-nya yang terkenal “Life is Good”.
3. Logo lama tampak terlihat usang
Perkembangan era atau zaman membuat segalanya terlihat cepat berubah dan masa depan pun sulit diprediksi. Logo perusahaan yang dulunya terlihat bagus mungkin saja terlihat usang pada era kemudian. Ketika logo sudah tidak lagi mampu merefleksikan zaman, maka itulah saatnya perusahaan mulai memikirkan untuk menghadirkan logo baru. Perubahan logo menjadi pilihan yang tepat agar brand tetap relevan dan adaptatif terhadap perkembangan sosial ekonomi.
PayPal, perusahaan yang melayani pembayaran digital terdepan di dunia, melakukan pergantian logo dengan menyempurnakan simbol serta wordmark-nya. Logo baru PayPal tersebut lebih mudah dikenali dan merefleksikan PayPal sebagai pemimpin dalam sistem pembayaran digital. Selain itu, logo baru PayPal melambangkan “connection” yang tercermin pada simbol 2 huruf “P” yang saling overlap dan wordmark italic yang melambangkan “forwardness”.
Baca Juga: Buka Usaha? Ini Cara Memilih Nama Brand yang Bagus Disertai dengan Contoh
4. Menginginkan logo baru yang lebih efektif
Ada kalanya, logo perusahaan tidak dapat melakukan fungsinya seperti pada awal saat logo tersebut diluncurkan. Perusahaan yang inovatif selalu melakukan perubahan-perubahan pada produknya dan logo baru pun dirancang serta diperkenalkan untuk menandai perubahan tersebut. Contohnya adalah media sosial Instagram yang pada awal kemunculannya dikenal dengan logonya yang berbentuk kamera Polaroid yang menyerupai wujud aslinya (skeuomorphism).
Perubahan dramatis pada logo Instagram menuai banyak kritikan dari para netizen. Mereka seolah tidak rela logo Instagram lama yang ikonik dan berkesan vintage tersebut diganti dengan logo yang baru. Logo baru Instagram yang berkesan lebih modern sejatinya merupakan adaptasi dari logo lama yang disederhanakan.
Hal itu bertujuan agar logo Instagram lebih mudah diaplikasikan sebagai ikon. Demikian juga dengan warna gradasi pelangi yang diambil dari logo Instagram yang lama. Selain itu, logo baru Instagram menandai perubahan pada tampilan interface aplikasi yang didominasi warna hitam dan putih.
Baca Juga: Cerita Unik di Balik 5 Logo Klub Sepak Bola Italia Paling Populer
5. Perusahaan memperlebar pangsa pasar
Setiap perusahaan tentu memiliki segmen pasar yang ingin dibidik dan diharapkan menjadi pelanggan yang loyal. Namun, pasar selalu berubah dan berkembang secara dinamis yang menjadi peluang menguntungkan bagi perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan yang inovatif selalu mencari kesempatan untuk mengembangkan dan memperluas segmen pasar dengan tujuan meraup keuntungan maksimal.
Sebuah perusahaan maskapai penerbangan bernama Southwest yang mengoperasikan armada pesawatnya di wilayah Amerika Serikat. Perusahaan ini melayani rute penerbangan dari dan ke berbagai negara bagian di Amerika Serikat dan berupaya melakukan ekspansi ke beberapa tujuan dengan pasar yang besar.
Southwest melakukan perubahan drastis dari logo lama berupa gambar pesawat menjadi logo baru berbentuk hati. Logo baru Southwest dengan bentuk hati itu melambangkan komitmen perusahaan pada nilai-nilai dasar dan orientasi pada masa depan.
Baca Juga: Cara Membangun Brand Image yang Bikin Pelanggan Tambah Loyal
6. Perusahaan melakukan diversifikasi produk
Untuk mengembangkan bisnisnya, perusahaan melakukan berbagai upaya dan salah satunya yaitu melalui diversifikasi produk. Cara yang dilakukan yaitu dengan menerapkan penganekaragaman pada produk dan jasa yang ditawarkan. Diversifikasi produk bertujuan untuk memberikan pilihan alternatif produk dan jasa pada konsumen dan menghindari ketergantungan perusahaan terhadap satu produk tertentu. Lewat diversifikasi produk pula, perusahaan dapat meningkatkan dan memaksimalkan laba penjualan.
Awalnya, Foursquare merupakan aplikasi media sosial yang berfungsi untuk check-in atau menandai tempat tertentu yang dikunjungi oleh pengguna. Dalam perkembangannya, SXSW Interactive, perusahaan yang mengembangkan Foursquare, meluncurkan aplikasi terbarunya yaitu Swarm. Foursquare pun berubah menjadi aplikasi untuk mencari tempat-tempat tertentu yang bisa dipersonalisasi.
Sedangkan Swarm berguna untuk check-in, fungsi yang awalnya dilakukan oleh Foursquare. Untuk menandai perubahan tersebut, Foursquare meluncurkan logo baru yang berbentuk huruf “F” dan sekaligus melambangkan simbol pin yang menyerupai balon suara (speech bubble).
Baca Juga: Tips Memilih Nama Salon Kecantikan yang Tepat
7. Repositioning
Perubahan yang amat cepat dalam dunia bisnis membuat para pemilik brand memikirkan langkah-langkah strategis untuk tetap eksis dan berkembang. Brand yang telah lama dikenal oleh masyarakat belum tentu dijamin akan menjadi yang terdepan. Oleh karena itu, upaya-upaya untuk merevitalisasi merek menjadi hal yang tak terelakkan agar brand yang telah eksis mampu mempertahankan bisnisnya.
Salah satu upaya merevitalisasi merek yaitu dengan melakukan repositioning. Perusahaan melakukan repositioning dengan berbagai alasan seperti pengembangan lini produk atau bisnis, menitikberatkan pada segmen audiens tertentu, atau adanya perubahan pada pasar.
Kembalinya Kodak ke pasar konsumen umum membuat mereka melakukan pergantian logo. Logo Kodak sebelumnya merupakan wordmark dengan bentuk rounded dengan semacam underline atau bidang persegi panjang yang tebal di bawahnya. Logo itu diganti dengan logo Kodak yang ikonik dan pernah dipakai pada tahun-tahun sebelumnya namun dengan sentuhan yang baru dan lebih segar. Lewat logo baru yang berkesan klasik itu, Kodak ingin membedakan antara era Kodak sebelumnya dengan era sekarang.
Tiap-tiap perusahaan tentu memiliki tantangan, hambatan maupun peluangnya masing-masing. Melakukan pergantian logo menjadi jalan yang dipilih oleh perusahaan agar mampu bersaing dan beradaptasi dengan perkembangan bisnis.