Home Tips Education GeNose, Alat Pendeteksi Covid-19 Karya Tim UGM yang Siap Dipasarkan

GeNose, Alat Pendeteksi Covid-19 Karya Tim UGM yang Siap Dipasarkan

Alat pendeteksi Covid-19 GeNose karya Tim Universitas Gadjah Mada (UGM)
GeNose, alat pendeteksi COvid-19 karya Tim UGM | Foto: ugm.ac.id

Highlight.ID – Tim pengembang dari UGM yang diketuai Prof. Kuwat Triyana berhasil menciptakan alat pendeteksi Covid-19 yang diberi nama GeNose. Alat ini telah mendapatkan izin edar dari Kementrian Kesehatan (Kemenkes) sehingga siap dipasarkan.

“Alhamdulillah, berkat doa dan dukungan luar biasa dari banyak pihak GeNose C19 secara resmi mendapatkan izin edar (KEMENKES RI AKD 20401022883) untuk mulai dapat pengakuan oleh regulator, yakni Kemenkes, dalam membantu penanganan Covid-19 melalui skrining cepat,” Kuwat menerangkan dikutip dari laman ugm.ac.id.

Langkah selanjutnya, GeNose C19 yang diproduksi masal bacth pertama akan didistribusikan. Produksi masal GeNose C19 yang mendapatkan pendanaan dari BIN dan Kemenristek/BRIN ini diharapkan bisa memberikan dampak maksimal.

Baca Juga:
Bersama Kemenkes, ALODOKTER Keluarkan Buku Panduan Vaksin Covid-19

“Dengan 100 unit batch pertama yang akan dilepas, kami berharap dapat melakukan 120 tes per alat atau atau totalnya 12 ribu orang sehari. Angka 120 tes per alat itu dari estimasi bahwa setiap tes membutuhkan 3 menit termasuk pengambilan nafas sehingga satu jam dapat mentes 20 orang dan bila efektif alat bekerja selama 6 jam,” Kuwat menambahkan.

Tim berharap bila ada 1.000 unit kelak maka akan mampu mentes sebanyak 120 ribu orang sehari, dan bila ada 10 ribu unit (sesuai target di akhir bulan Februari 2021) maka Indonesia akan menunjukkan jumlah tes Covid-19 per hari terbanyak di dunia yakni 1,2 juta orang per hari.

“Tentu, bukan hanya angka-angka seperti itu harapan kita semua, namun kemampuan mentes sebanyak itu diharapkan akan menemukan orang-orang terinfeksi Covid-19 tanpa gejala (OTG) dan segera diambil tindakan isolasi atau perawatan sehingga rantai penyebaran Covid-19 dapat segera terputus,” ujar Kuwat.

Menurut Kuwat, biaya tes dengan GeNose C19 cukup murah yakni sekira Rp15 – 25 ribu. Sementara hasil tes bisa diketahui secara cepat, sekitar 2 menit tanpa pemakaian reagen atau bahan kimia lainnya. Selain itu, pengambilan sampel tes berupa embusan nafas juga dirasakan lebih nyaman dibanding usap atau swab.

Adapun pendistribusian GeNose C19 diarahkan pada tempat-tempat keramaian seperti bandara, stasiun kereta hingga rumah sakit. Hingga saat ini, GeNose C19 tidak didistribusikan untuk keperluan pribadi.

Mewakili tim, Kuwat juga memberikan apresiasi kepada semua pihak yang membantu pengembangan GeNose C19, yaitu Kemensesneg, BIN, Kemenristek/BRIN/LPDP, Kemendikbud, Kemenhub, Kemenkes, KemenPUPR, Kemenlu, TNI AD dan Polri.