
Highlight.ID – Sebuah perusahaan tak sempurna bila tak memiliki nama. Mengingat pentingnya nama perusahaan dalam dunia bisnis, sang pemilik usaha pun harus benar-benar mempertimbangkannya secara matang. Selain nama perusahaan itu sendiri, ada beberapa hal yang harus dipikirkan, misalnya apakah nama usaha itu memiliki arti tertentu?
Memilih nama perusahaan bukanlah perkara yang gampang. Apalagi jika sebuah bisnis baru saja berjalan dan banyak orang yang belum mengetahui eksistensi perusahaan. Dari nama itu pula, sebuah perusahaan dapat dikenal dan mampu terekam dalam otak orang. Untuk menentukan nama perusahaan, pemilik bisa melakukan berbagai cara. Entah itu membuat nama sendiri, mendapatkan masukan dari teman/saudara atau yang lebih profesional lagi berkonsultasi dengan branding agency.
Bagi perusahaan yang telah mapan, ada hal yang harus dipertahankan bahkan ditingkatkan, yaitu nama baik perusahaan. Mereka tak perlu memikirkan lagi nama karena masyarakat sudah mengenal perusahaan. Meski demikian, ada kalanya sebuah perusahaan memiliki rencana untuk melakukan diversifikasi produk dan membuat merek baru. Nah, di situlah siklus produk berjalan dari awal mulanya.
Dalam bidang kecantikan, perusahaan juga sangat hati-hati dalam memilih nama. Lewat nama itu pula, nilai-nilai perusahaan atau lini produk yang dijual disampaikan kepada masyarakat luas. Yang seringkali tak terduga, nama perusahaan seringkali tidak terpikirkan sebelumnya. Sehingga yang muncul kemudian, adalah kesan unik dan mudah diingat oleh orang.
Baca Juga:
Buka Usaha? Ini Cara Memilih Nama Brand yang Bagus Disertai dengan Contoh
Filosofi Nama-nama Perusahaan Kosmetik
1. Sephora
Berdiri pada tahun 1969 di Paris, Perancis, Sephora telah berkembang menjadi toko kosmetik yang bisa ditemukan di mall-mall. Selain membuka toko di pusat-pusat perbelanjaan, Sephora juga menjual aneka macam produk kecantikan melalui website resminya. Adalah Dominique Mandonnaud, tokoh utama di balik merger antara Sephora dengan bisnis parfum yang telah dijalankannya.
Nama Sephora diambil dari mitologi Yunano kuno, yaitu “Zipporah” yang merupakan istri tokoh Moses pada buku “Exodus”. Selain itu, nama Sephora juga berkaitan dengan istilah dalam Yunani, “sephosis” yang diatribusikan pada kecantikan.
2. Lorac
Perusahaan kosmetik ini lahir di tengah gemerlapnya kehidupan selebriti Amerika Serikat, tepatnya di Hollywood. Beragam lini produk Lorac meliputi alat-alat kosmetik yang diperuntukkan bagi makeup artist profesional, beragam lipstik dengan warna-warna yang sexy dan playful, eyeshadow palette, dan sejenisnya.
Baca Juga:
9 Perusahaan Kosmetik Terkenal di Dunia dengan Jangkauan Global
Pemberian nama perusahaan seringkali tidak terduga oleh kebanyakan orang. Seperti halnya Lorac, nama yang diambil dari seorang makeup artist terkenal Hollywood, Carol Shaw yang notabene adalah sang pendiri Lorac. Lorac disusun secara terbalik dari nama “Carol”.
3. M.A.C
Perusahaan kosmetik asal Toronto, Kanada ini mulai berdiri pada tahun 1964 dengan Frank Angelo dan Frank Toskan sebagai pendirinya. Frank Toskan, seorang fotografer dan makeup artist melihat adanya keterbatasan produk-produk kosmetik yang beredar saat itu baik dalam hal pilihan warna maupun tekstur. Bersama rekannya, Frank Angelo, pemilik salon kecantikan, ia memproduksi produk-produk makeup untuk memenuhi kebutuhannya.
Beberapa selebriti dunia seperti Madonna, Mariah Carrey, Janet Jackson hingga Puteri Diana menjadi endorser MAC untuk mempromosikan produk-produknya. Nama MAC itu sendiri merupakan akronim dari “Makeup Art Cosmetics”. MAC kini telah berkembang pesat dan menjadi salah satu dari tiga perusahaan kosmetik terbesar di dunia.
Baca Juga:
6 Tahapan Membuat Nama Brand yang Bakal Diingat Orang

4. O.P.I
OPI beroperasi di bawah perusahaan Coty, Inc yang menjual beragam produk nail polish (kutek) dan perawatan kuku (nail care). Berbasis di North Hollywood, OPI telah berekspansi ke lebih dari 100 negara.
Jika ditelusuri, ternyata nama OPI merupakan singkatan dari “Odontorium Products Inc.”. dan tidak ada kaitan dengan produk yang dijual sekarang. Hal itu karena awalnya, perusahaan ini menjual peralatan gigi. Pada perkembangannya, OPI menjual peralatan nail care yang dijual di salon-salon kecantikan.
5. Urban Decay
Pada tahun 1990-an, produk-produk kosmetik didominasi oleh warna-warna seperti pink dan beige. Lalu, Snady Lerner dan Patricia Holmes berniat untuk memproduksi produk makeup yang lain, berbeda dengan trend yang sedang berkembang saat itu. Bersama Wende Zomnir dan David Soward mereka mendirikan Urban Decay (UD), perusahaan kosmetik yang berbasis di New Port Beach, California.
Urban Decay memang terdengar tidak seperti nama produk kosmetik. Menurut sejarahnya, nama Urban Decay ini muncul secara spontan dan tidak memiliki makna khusus selain berkesan “urban”.
Baca Juga: 10+ Brand Terkenal yang Berkualitas Internasional Ini Ternyata Buatan Indonesia
6. ghd
Berbasis di Leeds, Inggris, ghd merupakan perusahaan yang memproduksi beragam produk perawatan rambut (hair care). Perusahaan yang didirikan oleh Martin Penny, Gary Douglas, dan Robert Powls pada tahun 2001 ini dikenal sebagai market leader untuk produk hair strengthening (catok) dan beragam alat hair styling yang dijual di salon-salon kecantikan. Untuk memperkenalkan produk-produknya, ghd menggunakan endorse artis-artis populer seperti Jennifer Aniston, Gwyneth Paltrow, Madonna, dan Victoria Bechkam.
Nama ghd merupakan singkatan dari “Good Hair Day” yang merepresentasikan lini produk yang dijualnya. Filosofi ini juga dipertegas lewat slogan yang diusungnya, “Good Hair Day, Every Day”.
7. Stila
Stila merupakan perusahaan kosmetik yang berasal dari Amerika Serikat dengan Jeanine Lobell, seorang makeup artist sebagai pendirinya. Stila berdiri sejak tahun 1994 dan memproduksi bermacam-macam alat makeup. Produk Stila yang ikonik di antaranya Stila Lip Glaze yang secara khusus diproduksi untuk Cameron Diaz pada film Charlie’s Angel.
Menurut perusahaan ini, Stilla diambil dari kata Italia, “stilare” yang berarti “to pen” atau “menulis” dalam bahasa Indonesia. Artinya, setiap wanita haruslah individual seperti halnya tanda tangan yang dituliskan. Sedangkan pendiri perusahaan, Jeanine Lobell, malah memiliki versinya sendiri, bahwa nama itu lahir begitu saja. Menurutnya, nama Stila terdengar seperti bahasa Swedia “stil” yang berarti “style” atau “gaya” dalam bahasa Indonesia.
Nama perusahaan memang harus terdengar unik agar orang lebih mudah mengingatnya. Dan yang lebih penting lagi, makna/filosofi nama perusahaan perlu merepresentasikan apa yang ditawarkan perusahaan kepada khalayak.