
Highlight.ID – Keindahan Indonesia tak lepas dari keberagaman budayanya, termasuk kebebasan beragama dan berkeyakinan yang dilindungi. Namun, di balik keindahan itu, polarisasi yang menjadi akar intoleransi masih membayangi, menjadi penghalang kerukunan di masyarakat.
Baru-baru ini, penolakan terhadap mahasiswa yang sedang beribadah menjadi contoh nyata kasus polarisasi yang merenggut rasa aman dan damai. Konten intoleran di media sosial pun masih marak, memperkeruh suasana dan memicu permusuhan antar umat beragama.
Menyadari bahaya polarisasi dan kurangnya kontak bermakna antar kelompok berbeda identitas, Campaign, startup pengembang aplikasi kampanye sosial Campaign #ForABetterWorld, bersama PeaceGeneration Indonesia, social enterprise di bidang pendidikan perdamaian, tergerak untuk merajut kembali harmoni. Melalui program Breaking Down the Walls (BDW), mereka membuka peluang bagi 20 komunitas sosial di Sumatra dan Jawa Barat untuk mencetuskan kampanye digital perdamaian.

Dana Rp 160 juta disiapkan untuk mendukung ide-ide kreatif dan inovatif komunitas dalam menyebarkan pesan toleransi dan perdamaian. Tak hanya dana, pelatihan tentang kurikulum perdamaian dan manajemen kampanye sosial juga diberikan untuk memperkuat kapasitas komunitas.
“BDW hadir dengan tujuan mengurai polarisasi dan prasangka yang seringkali menjadi akar dari intoleransi, melalui kurikulum perdamaian berbasis kreatif. Selama 17 tahun terakhir, kami telah menyusun modul-modul yang telah berhasil disampaikan kepada ratusan ribu pelajar di Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand dan negara-negara lainnya,” ungkap Lindawati Sumpena, Learning & Product Development Manager PeaceGeneration Indonesia.
Baca Juga:
Campaign #ForChange Ajak Komunitas Sosial untuk Berkolaborasi
Lebih dari dana dan pelatihan, BDW juga memberikan ruang bagi komunitas untuk berjejaring dan saling belajar. “Saat ini, upaya mewujudkan perdamaian bisa dilakukan mulai dari cara yang sederhana. Lewat kampanye sosial, anak muda dapat terlibat aktif dalam mengubah ujaran kebencian menjadi ruang yang inklusif dan toleran. Serta mewujudkan Indonesia yang damai, tempat semua orang dapat hidup berdampingan dengan aman dan saling menghormati,” tambah Laras Sabila Putri, Marketing & Communications Manager Campaign #ForABetterWorld.
Komunitas yang tertarik untuk mendaftar program BDW harus memenuhi kriteria berikut
- Organisasi/komunitas sosial yang fokus pada isu bina damai (peacebuilding), pendidikan, pencegahan kekerasan, atau penguatan anak muda.
- Organisasi/komunitas sosial yang berbasis anak muda di Sumatra dan Jawa Barat.
- Memiliki struktur organisasi minimal: Ketua, Sekretaris, dan Bendahara (berusia 18 35 tahun).
- Dapat memberikan dokumen legal seperti KTP, Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan CV.
- Telah berdiri minimal 1 tahun.
- Memiliki pengalaman dalam mengelola inisiatif/proyek yang dibuktikan dengan
portofolio organisasi/komunitas.
Pendaftaran komunitas dibuka hingga 31 Mei 2024. Kunjungi bit.ly/daftar-BDW-2024 untuk mendaftar.