Home Arts Industri Perfilman Nasional Makin Maju, Peluang Kerja Terbuka Lebar

Industri Perfilman Nasional Makin Maju, Peluang Kerja Terbuka Lebar

prospek peluang kesempatan cara memulai kerja karier bidang industri perfilman indonesia nasional ideafesrt 2019
Ilustrasi clapper board | Foto: Unsplash/Ian deng

Highlight.ID – Terkenal, glamor, dan kaya. Mungkin itu yang terbersit dalam benak kita ketika membayangkan seorang bintang film. Nyatanya, film tak hanya sebatas aktor/aktris yang berlaga di layar lebar. Selain itu, Industri film nasional pun tidaklah seglamor yang dibayangkan banyak orang.

Ada banyak profesi lainnya yang terlibat dalam proses pembuatan film mulai dari sutradara, asisten sutradara, kameramen, penulis naskah hingga peneliti. Meski seringkali, beberapa profesi tersebut terlupakan karena kalah pamor dengan bintang film.

Baca juga:

Industri perfilman di Indonesia beberapa tahun ini menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. Makin banyak film nasional yang bermunculan dan diputar di bioskop-bioskop, bersaing dengan film-film Barat khususnya bikinan Hollywood. Tentu saja, industri film nasional membutuhkan banyak talenta-talenta yang terampil dan siap bekerja.

Berkarier di dunia film tak harus memiliki latar belakang di bidang yang sama. Bahkan seorang bankir pun dapat menekuni karier di film seperti yang dialami Ajeng Prameswari, Chief Business Development & Partnership Visinema Pictures. Ia hadir sebagai pembicara dalam sesi IdeaTalks bertema “10+ Things You Need to Know Before You Enter The Film Industry” di IdeaFest 2019.

Sebelum masuk industri film, Ajeng dulunya bekerja di beberapa bank ternama. Suatu saat, ia bertemu dengan salah satu orang dari Visinema Pictures dan membahas bagaimana strategi bisnis rumah produksi film tersebut ke depannya. Ia pun memikirkan cara untuk memajukan Visinema dengan cara menjalin relasi dengan berbagai pihak.

“Hari ini adalah harinya sinergi. Kita perlu berkolaborasi sehingga opportunity itu memang di-create. Jadi, itu awalahnya aku ‘nyemplung’ di dalam indsustri film,” kata Ajeng. Ajeng mengungkapkan bahwa satu hal yang menyenangkan baginya yakni ekosistem industri film nasional saat ini sudah makin mapan dibandingkan zaman dahulu.

prospek peluang kesempatan cara memulai kerja karier bidang industri perfilman indonesia nasional ideafesrt 2019
Sesi “10+ Things You Need to Know Before You Enter The Film Industry” di IdeaFest 2019 | Foto: Highlight.ID

Pengalaman yang hampir sama juga dialami oleh Shanty Harmayn, di mana ia sebelumnya adalah seorang bankir. Ketika lulus kuliah, ia sebenarnya ingin langsung bekerja di dunia film. Namun demikian, pada tahun 1990-an, kondisi perfilman nasional belum berkembang seperti sekarang. “Tapi saya bersikeras ingin berkarier di perfilman,” kata Shanty yang merupakan seorang Produser.

Ia pernah bekerja di advertising agency dan pada saat yang bersamaan mencoba menjalin hubungan dengan para pelaku film. Shanty pun memperkenalkan diri dengan beberapa tokoh film seperti Riri Riza dan Mira Lesmana. “Lesson learned-nya adalah kenalan, dikejar (orangnya), semua entry point diusahakan. Nggak usah malu, langsung aja memperkenalkan diri. That’s what i did,” ujar Shanty.

Menurut Shanty, peluang kerja di bidang perfilman sangatlah luas dan terbuka lebar. “Dengan dunia industri yang kompetitif dan sangat dinamis ini, kita sangat perlu regenerasi,” kata dia.

Sementara itu, Sheila Timothy, Produser Film dan Pendiri LifeLike Pictures menceritakan bahwa ia mempunyai latar belakang yang bersinggungan dengan film di mana ayahnya seorang Produser Musik. Menurutnya, produksi film membutuhkan kemampuan manajerial yang kuat, salah satunya yakni membangun kerja sama yang apik antara individu satu dengan yang lainnya. “Sudah terbiasa terkekspos dengan entertainment business,” ujar Sheila yang merupakan lulusan Manajemen Universitas Trisakti.

Setelah menikah dan mempunyai anak, Sheila berpikiran untuk bekerja lagi. Suatu hari, ia mendapat tawaran untuk memproduksi film “Pintu Terlarang” yang disutradarai oleh Joko Anwar. Di film tersebut, adik Sheila yakni Marsha Timothy menjadi salah satu pemain film. Marsha pula lah yang memperkenalkan Sheila dengan Joko Anwar. “Karena suka dengan dunianya, ada background di agency juga, dan suka dengan script tersebut akhirnya membuat company LifeLike Pictures.”

Sheila menjelaskan bahwa kekeluargaan yang terjalin di antara anggota tim menjadi alasan yang membuatnya senang bekerja di dunia film. Dalam pengamatannya, pasar film di Indonesia sangat bagus yang membuat banyak investor tertarik untuk menanamkan modalnya. Selain itu, talent-talent film Indonesia makin dilirik dunia internasional. Untuk bisa bertahan dan sukses di industri film, minat yang kuat harus diimbangi dengan visi yang jelas dan kegigihanuntuk mengatasi semua hambatan yang ada.