Highlight.ID – Profesi bergengsi yang banyak diminati saat ini yaitu fotografer. Bagaimana tidak? Menekuni hobi memotret sekaligus mendapatkan penghasilan, jelas banyak orang menginginkannya. Namun untuk bisa beralih dari hanya sekadar hobi lalu menjadi fotografer profesional membutuhkan perjuangan dan ketekunan yang ekstra.
Memulai karier sebagai fotografer dapat dimulai dari melakukan hunting fotografi bersama orang-orang lainnya dengan hobi yang sama. Hal itulah yang dilakukan oleh Rio Motret, seorang fotografer profesional yang kini menjadi langganan para selebriti maupun tokoh termasyhur.
Dari kesukaannya hunting fotografi di berbagai tempat, Rio menemukan banyak teman. “Ikut banyak hunting, kenal sana, kenal sini. Ikut hunting-hunting di Kota Tua, di Monas. Yang pasti dari situ kita kenalan sama sesama fotografer. Dari situ gua banyak belajar,” kata Rio dalam acara talkshow di Indonesia Future Fest 2019.
Sebelum datangnya era media sosial seperti zaman sekarang, Rio mencari inspirasi fotografi dari majalah cetak seperti Harper”s Bazaar misalnya. Berbeda dengan saat ini di mana inspirasi bisa diperoleh dengan mudah lewat internet maupun media sosial seperti Instagram atau Pinterest. “Dulu suka nyobek-nyobekin majalah, gua (jadikan) kliping. Dari situ gue bisa nemuin taste gua sendiri,” ujar dia.
Baca Juga: Berbekal Smartphone, Memotret Suasana dan Properti Rumah
Dari kliping majalah itu, Rio dapat menemukan stye fotografi yang sesuai dengan seleranya. Apabila ada style fotografi yang disukai, maka ia akan menyimpannya. Sedangkan yang tidak disukai dibuang olehnya.
Rio bercerita bahwa ia mendapatkan job pertama kali lewat media sosial Friendster. Lewat Friendster, Rio mengunggah karya-karya fotografinya. Suatu ketika, ia dihubungi oleh seorang selebriti untuk melakukan sebuah job pemotretan. “Waktu itu gua dibayar (Rp) 250 ribu. Lumayan lah. Sebenernya starting point gua dari (Rp) 50 ribu,” tambahnya.
Dari proyek itu, Rio pun berkenalan dengan teman-teman si selebriti yang berada dalam satu manajemen artis. Hal yang menggembirakan bagi Rio, ternyata mereka suka dan puas dengan hasil karyanya. Rio mengatakan bahwa jika kita memiliki dedikasi dan konsistensi dalam berkarya maka kesempatan akan terbuka lebar.
Setiap fotografer memiliki style maupun konsep sendiri-sendiri. Namun seringkali, antara antara fotografer satu dengan lainnya memiliki kemiripan sehingga susah untuk mencari perbedaannya. Bagi Rio, yang mampu membedakan mereka pada akhirnya adalah konsumen sendiri.
Baca Juga: 9 Aplikasi Editing Foto Terbaik Biar Kayak Selebgram Hits
Menurut Rio, ia tidak mau terjebak pada style fotografi tertentu karena hal itu akan membuat konsumen bosan. “Gue itu berubah terus konsepnya, mau buat sesuatu yang baru,” katanya.
Tak bisa disangkal bahwa klien mempunyai keinginan soal pemotretan. Hal itu disadari sepenuhnya oleh Rio sehingga ia berusaha untuk mencari jalan tengah. Di satu sisi, Rio dapat mengekspresikan karya yang sesuai dengan style-nya. Di sisi lainnya, Rio mampu mengakomodasi apa yang menjadi kemauan klien.
Dengan demikian, klien tersebut merasa puas atas jasanya dan berpeluang memberikan job lagi kepada Rio. Bagi Rio, hal itu merupakan langkah tepat agar hubungannya dengan klien dapat bertahan lama. “Kenapa mereka (klien) kembali ke kita karena kita menganggap mereka bukan hanya sebagai klien tapi kayak temen atau keluarga,” jelas Rio.
Untuk menjadi seorang fotografer, maka kepemilikan alat-alat berupa kamera dan lainnya adalah keharusan. Rio mengatakan bahwa peralatan fotografi merupakan investasi yang dapat menunjang bisnis maupun karier di masa depan.
Dengan alat-alat fotografi, maka seseorang dapat mewujudkan ide-ide maupun konsep-konsep ke dalam karya yang nyata. Peralatan fotografi bisa dimulai dari smartphone. Jika benar-benar sudah mantab, orang bisa memperbarui alatnya menjadi lebih canggih seperti kamera mirrorless atau kamera DSLR misalnya.
“Investasi alat (fotografi) itu menurut gue alat penting banget. Nggak perlu mahal. Yang penting kuasain itu alat,” tutup Rio.