Home Beauty Berbisnis Fashion Online, Alice Norin Andalkan Media Sosial

Berbisnis Fashion Online, Alice Norin Andalkan Media Sosial

liputan event indonesia future fest 2019 pembicara speakers alice norin bisnis startup perusahaan ecommerce produk merek lokal shopping belanja online toko aplikasi
(kanan-kiri): Alice Norin (Founder 8Wood) dan Annisa Permata Sari (Hijab Today) beserta Moderator | Foto: Highlight.ID

Highlight.ID – Sekian lama menjalani profesi sebagai pemain sinetron dan bintang film di dunia hiburan, Alice Norin kemudian memutuskan untuk berbisnis online. Bisnis yang dijalankan Alice saat ini yakni situs e-commerce 8Wood yang menjual beragam produk fashion terkini untuk wanita maupun anak-anak. Motivasi Alice Norin mendirikan 8Wood sejak tahun 2015 karena ia tergolong orang yang suka berbelanja online.

Dari kegemarannya berbelanja online, Alice mampu melihat potensi bisnis yang besar. Terinspirasi dari Sophia Amoruso, pebisnis wanita asal Amerika, Alice pun memberanikan diri untuk menggeluti bisnis e-commerce meskipun pada awalnya ia sempat ragu karena keterbatasan dana.

Saat ini, ada lebih dari 200 brand lokal di 8Wood yang telah melewati proses kurasi. Produk-produknya meliputi pakaian atasan, pakaian bawahan, dress, jeans, jumpsuit, outerwear, dan overall. Selain itu, ada berbagai macam sepatu cewek seperti heels, flat shoes, boots, sandal, sneakers, dan wedges. Terdapat pula aneka ragam akseoris mulai dari tas, dompet, ikat pinggang, topi, shawl hingga perhiasan. Adapun item fashion yang paling laris terjual yakni kemeja basic.

Alice menjelaskan bahwa 8Wood mendesain dan melakukan produksi sendiri lewat manufaktur yang dimilikinya. “Sekarang sudah bisa benar-benar diatur supply yang kita butuhkan,” katanya di acara talkshow di Indonesia Future Fest 2019.

Baca juga:

Menurut Alice, promosi 8Wood lebih banyak dilakukan di media sosial seperti Instagram misalnya. Lewat Instagram, 8Wood dapat menjalin komunikasi 2 arah dengan pelanggan. Dengan demikian, 8Wood dapat lebih memahami apa yang dibutuhkan oleh konsumen.

Sebagai contoh ketika ada produk fashion baru yang hendak diluncurkan, 8Wood berinteraksi dengan pelanggan lewat media sosial dan meminta feedback dari mereka. Umpan balik dari konsumen tersebut dapat menjadi masukan dan bahan pertimbangan untuk memperbaiki kekurangan yang ada. “Ketika barang itu keluar, cepet banget habisnya. Nggak pake usaha yang gimana banget, tapi (produknya) habis,” tambah perempuan kelahiran Norwegia tersebut.

Dalam menjalankan bisnisnya, Alice mengaku tetap mempunyai idealisme yang terwujud dalam desain produk-produk yang ditawarkannya. Alice juga menekankan pentingnya hubungan yang baik dengan konsumen. Dengan begitu, 8Wood dapat terus meningkatkan customer retention, yakni usaha untuk memaksimalkan pendapatan dari pelanggan yang sudah ada.

Di tengah banyaknya perusahaan e-commerce lainnya, Alice menjelaskan keunggulan sekaligus pembeda yang dimiliki 8Wood. “Kita sih fokus dua ya, quality and price,” kata Alice.

Alice memaparkan bahwa 8Wood memfokuskan pada kualitas produk dengan harga yang relatif murah. Menurutnya, kedua faktor tersebut dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan. Ketika konsumen percaya dengan kualitas produk yang ditawarkan, maka ia berpotensi untuk melakukan pembelian ulang. Soal produk fashion yang membuat pemakainya terlihat stylish, bagi Alice itu merupakan ‘bonus’ yang didapatkan.

Dalam pandangan Alice, fashion merupakan bidang di mana segala sesuatunya cepat berubah dan berganti mulai dari model pakaian hingga selera pasar. Hal itu membuat, 8Wood terus melakukan inovasi dan perubahan. Sebagai contoh, 8Wood kini menjual berbagai model pakaian muslimah atau hijab.

8Wood telah melakukan rebranding yang telah dimulai sejak tahun lalu, beralih dari semacam mall online menjadi sebuah fashion brand. Alice menjelaskan bahwa proses rebranding 8Wood sedang dijalankan dan akan selesai dalam beberapa bulan di tahun ini.

“Karena ini cukup rumit dan sulit karena sekalian kita ganti website. Jadi itu bakal makan waktu sih. Sekarang udah proses, tapi tahun ini pasti,” ujar Alice ketika ditemui Highlight.ID seusai talkshow. Menurutnya, produk-produk yang ditawarkan pada dasarnya sama namun yang berbeda setiap brand itu merupakan milik 8Wood.

Untuk memastikan kualitas produk, 8Wood telah mempunyai manufaktur sendiri. Sebelumnya, 8Wood memanfaatkan tempat produksi milik orang lain. “Kita baru acquire manufacture. Jadi kita punya pabrik sendiri sekarang. Supaya kita bisa kontrol produk-produknya. Kita bisa bener-bener maintain kualitas yang kita mau,” tambah dia.

Tentang banyaknya perusahaan e-commerce yang melakukan strategi online to offline (O2O), Alice menegaskan bahwa 8Wood masih tetap fokus pada sistem online seperti yang dijalankan saat ini dan belum berencana membuka toko fisik. “Kalo kita mau expand, ke South East Asia tapi tetap (sistem bisnisnya) online,” kata perempuan kelahiran tahun 1987 ini.

Berkembangnya media sosial memicu munculnya influencer yang bekerja sama atau berkolaborasi dengan brand. Namun bagi Alice, hal itu tidak menjamin meningkatnya penjualan. “Menurut aku hal seperti itu untuk gimmick. Untuk branding bagus sih, oke lah tapi untuk sales bukan sesuatu yang menjamin,” terang dia.

Alice menerangkan bahwa 8Wood lebih memfokuskan diri pada bisnis online yang berpusat pada pelayanan konsumen. Bagi dia, konsumen adalah yang nomor satu. “Saat ini marketing budget itu jauh berkurang dibanding dulu tapi sales-nya lebih besar sekarang,” timpal dia.

Agar bisnisnya terus maju, Alice memiliki berbagai target salah satunya yakni meningkatkan penjualan. Selain itu, Alice berencana mencari investor yang bisa mendukung bisnisnya. “I want to find funding lagi. Karena banyak banget sebenernya yang kita mau expand tapi memang harus ada funding gitu,” tutup dia.