Highlight.ID – Indonesia, sebagai negara maritim dengan wilayah pesisir yang luas, memiliki potensi ekonomi akar rumput yang signifikan untuk berkembang. Namun, hasil riset kolaborasi antara Indonesia dan Australia menunjukkan bahwa komunitas pesisir di Indonesia tengah menghadapi krisis limbah plastik.
Kondisi ini dipengaruhi oleh berbagai faktor kompleks, termasuk kurangnya fasilitas pengolahan limbah plastik dan rendahnya pemahaman masyarakat tentang cara mendaur ulang plastik menjadi produk yang bernilai ekonomis.
Di sisi lain, masyarakat pesisir memiliki peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi akar rumput, mulai dari perdagangan perikanan, usaha kecil dan mikro di sektor niaga, hingga pariwisata. Mengingat potensi ini, penting untuk mengurangi kerusakan lingkungan pesisir akibat limbah plastik melalui penerapan program ekonomi sirkular yang dapat memberikan manfaat ekonomi sekaligus melindungi lingkungan pesisir.
Amartha, sebuah perusahaan teknologi keuangan mikro yang fokus pada pemberdayaan segmen akar rumput dengan prinsip keberlanjutan, telah mengambil inisiatif untuk mempromosikan gerakan ekonomi sirkular di kalangan masyarakat pesisir melalui program Desa Berdaya Amartha. Sebagai langkah awal, program ini diluncurkan di Desa Botubarani, Kecamatan Kabilabone, Gorontalo, dengan fokus pada pemberdayaan perempuan pelaku usaha kecil dan mikro serta seluruh warga desa.
Aria Widyanto, Chief Risk and Sustainability Officer Amartha yang ditemui saat peresmian berlangsung menyampaikan, “Amartha mengamati potensi ekonomi akar rumput di wilayah pesisir dapat berkembang dengan adanya intervensi teknologi dan peningkatan literasi.”
“Program Desa Berdaya merupakan komitmen Amartha untuk berupaya menyediakan teknologi yang dapat memenuhi kebutuhan ekonomi segmen akar rumput, sekaligus mempromosikan ekonomi sirkular sebagai langkah konkrit menyejahterakan masyarakat pesisir,” lanjutnya.
Pada kesempatan ini, Amartha menyelenggarakan lokakarya peningkatan literasi digital bagi pelaku usaha kecil dan mikro, agar mereka dapat meraih penghasilan tambahan melalui platform AmarthaFin. Selain itu, Amartha juga mengadakan lokakarya tentang daur ulang limbah plastik sebagai bagian dari upaya edukasi untuk mengembangkan praktik ekonomi sirkular di kawasan pesisir.
Program Desa Berdaya di Botubarani
Program di Desa Botubarani merupakan langkah awal kolaborasi antara Amartha dan Kemenparekraf RI untuk membangun industri pariwisata berkelanjutan yang memberikan dampak nyata bagi masyarakat pada tingkat ekonomi akar rumput. Produksi barang-barang ekonomi kreatif di pedesaan memiliki potensi besar untuk meningkatkan pendapatan komunitas dan kesejahteraan masyarakat di kawasan wisata seperti Desa Botubarani.
Lokakarya daur ulang limbah plastik didukung oleh Recycling Village, sebuah jenama lokal yang memproduksi barang fesyen berkelanjutan dari plastik daur ulang. Recycling Village memfasilitasi perempuan di Desa Botubarani untuk membuat berbagai aksesori, seperti tas, dompet, dan card holder, dari plastik yang didaur ulang. Selain itu, Recycling Village juga memastikan bahwa produk yang dihasilkan berkualitas tinggi sehingga memiliki nilai jual yang baik.
Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia menyampaikan, “Ekonomi kreatif merupakan lokomotif masa depan ekonomi Indonesia. Produk fesyen berkelanjutan juga termasuk dalam sektor ekonomi kreatif yang diharapkan dapat terus tumbuh. Menparekraf mendukung inisiatif yang dilakukan Amartha di Desa Botubarani dalam mendorong digitalisasi UMKM dan pelatihan produksi fesyen berkelanjutan. Semoga kolaborasi ini menjadi permulaan yang baik untuk mendukung ekonomi dan pariwisata Indonesia ke depannya”.
Peresmian Desa Berdaya Amartha di Desa Botubarani dilaksanakan bersamaan dengan peringatan HUT RI ke-79. Selain mengadakan edukasi literasi digital dan lokakarya daur ulang limbah plastik, Amartha juga melakukan perbaikan sejumlah fasilitas umum, termasuk warung kelontong, fasilitas wisata, perahu nelayan, serta pembuatan mural tematik. Desa Botubarani telah diakui oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI dengan meraih penghargaan Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023.
“Amartha mengajak segenap lapisan masyarakat untuk mendukung program Desa Berdaya guna tingkatkan kesejahteraan masyarakat tingkat ekonomi akar rumput. Inisiatif di Desa Botubarani baru langkah awal kami, ke depannya Amartha terbuka untuk berkolaborasi guna pengembangan program Desa Berdaya di berbagai wilayah rural lainnya”, tutup Aria.