Home Lifestyle Culture Desa Wisata Kelor Pernah Jadi Markas Tentara Pelajar di Masa Revolusi Kemerdekaan

Desa Wisata Kelor Pernah Jadi Markas Tentara Pelajar di Masa Revolusi Kemerdekaan

Highlight.ID – Jejak perjuangan Tentara Pelajar (TP) dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia bisa kita temui di Dusun Kelor, Bangunkerto, Turi, Sleman, DIY. Di kawasan yang kini menjadi desa wisata tersebut terdapat sebuah joglo yang usianya sudah ratusan tahun. Joglo yang berdiri sejak tahun 1835 tesebut bukan joglo biasa yang sering kita lihat pada umumnya.

Di joglo yang masih terjaga kelestariannya itulah, Tentara Pelajar bermarkas, merancang strategi dalam menghadapi musuh. Purnomo, Ketua Dewi Kadjar, menerangkan bahwa joglo bersejarah masih dapat dilihat oleh para wisatawan yang bekunjung ke Desa Wisata Kelor. Namun demikian, pengunjung hanya dapat melihatnya dari luar karena bagian dalam yang merupakan milik pribadi kini ditutup untuk umum.

Nilai sejarah yang dimiliki dusun Kelor membuatnya dijadikan desa wisata yang menyajikan aneka atraksi menarik di antaranya berkebun. “Lama kelamaan, ada permintaan tamu untuk mendirikan lahan outbound. Kita yang mempunyai tanah kas desa terus kita dirikan lapangan, kamar mandi, pendopo. Sementara ini, kita mempunyai 4 pendopo dengan 6 gazebo terus ada sekretariatnya juga,” kata Purnomo.

Lebih lanjut Purnomo mengatakan bahwa dulu di kawasan itu banyak ditemukan pohon kelor. Itulah alasan kenapa tempatnya dinamakan Dusun Kelor. Meski tidak sebanyak dulu, sekarang pohon kelor masih bisa ditemukan dan diolah menjadi bakso goreng dan teh.

“Untuk edukasinya kita tawarkan, tamu tinggal pilih mana. Ada pembikinan tempe, pembuatan telur asin, bakso goreng kelor, teh kelor, jenang salak, geplak salak,” sambungnya.

Sedangkan fasilitas pendukung untuk kegiatan outbound di antaranya yakni 2 buah kolam. Satu kolam bisa dipakai untuk anak PAUD hingga SD sementara satunya lagi untuk anak SMP ke atas. Selain itu, terdapat pula fasilitas seperti tangkap ikan, flying fox, dan aneka permainan.

Purnomo mengatakan bahwa tamu yang berkunjung ke Desa Wisata Kelor berasal dari kalangan sekolah, kampus hingga instansi. “Biasanya kegiatan outbound kita akhiri dengan jelajah sungai sekaligus napak tilas karena sungainya itu dulu digunakan TP untuk bersembunyi,” kata Purnomo.