Highlight.ID – Universitas Pertamina menyelenggarakan acara TEDxUniversitasPertamina pada Minggu, 24 November 2019. Acara yang berlangsung di Auditorium Griya Legita, Universitas Pertamina, Jakarta ini mengangkat tema “Langgas”. Kata “Langgas” diambil dari bahasa Indonesia yang mempunyai arti ‘tidak terikat pada sesuatu’ atau ‘bebas’.
Nugroho Adi Murtopo selaku Vice Lead Organizer TEDxUniversitasPertamina kepada Highlight.ID mengatakan, “Kita melihat bahwa orang-orang yang sebenarnya punya ide bagus-bagus tapi mereka sayangnya mereka itu nggak punya wadah untuk mempublikasikan itu. Melalui wadah TEDx ini, kita bikin di Universitas Pertamina, kita menjangkau orang-orang yang punya ide-ide cemerlang.”
Baca juga:
- Pentingnya Memaafkan Agar Batin Menjadi Lebih Tenang
- Hadirkan Pembicara Inspiratif, SMW 2019 Sedot Ribuan Peserta
- Pahami Cara Kerja Hoax di Internet dan Upaya untuk Menangkisnya
“Kalo di Universitas Pertamina ini baru yang pertama kali. Kita terinspirasi, saya dan teman-teman yang menggagas acara ini, suka nonton video-video TED di YouTube. TED itu punya kaya ‘anak’ yaitu TEDx di mana kita bisa bikin acara kaya TED gitu tapi (dilaksanakan) secara independen. AKhirnya, kita coba. Kita ingin ide-ide ini nggak cuman terbatas di YouTube, atau di society tertentu, tapi kita penginnya ide-ide yang dibawa melalui semangat TEDx ‘Ideas Worth Spreading’ itu bisa dibawa ke mana aja termasuk ke Universitas Pertamina ini,” jelas Nugroho yang punya nama panggilan Nugi.
“Kita memilih (tema) ‘Langgas’ sebenarnya, kita dalam kehidupan memiliki limitation atau punya batasan-batasan kaya terkurung dalam mindset orang-orang. Hal-hal yang sebenarnya invicible yang akhirnya buat kita jadi kurang bisa explore hal yang penting untuk diri kita. Kita penginnya orang-orang merasa, walaupun kita punya batasan-batasan, tapi itu semoga tidak membatasi diri kita untuk terus berkarya dan impactful pada masyarakat,” ujarnya.
TEDxUniversitasPertamina menghadirkan beberapa pembicara, 2 di antaranya berasal dari UniversitasPertamina yakni Budi Soetjipto dan Ichsan Setia Putra. Sedangkan pembicara yang berasal dari luar kampus adalah Boedi Soehardi, Ira Puspadewi, dr. Jiemi Ardian, dan Adi Reza.
“Masing-masing (pembicara) mempunyai karakteristik sendiri dan membawa pesan-pesan atau ide-ide yang udah mereka jalankan di dalam kehidupan. Misalkan kita undang bu Ira Puspadewi, Direktur Utama PT ASDP. Beliau ini sebelumnya udah jadi petinggi di korporat-korporat lain. Kita merasa jarang banget perempuan bisa masuk dalam level yang setinggi itu.” ujar dia. Nugi melihat bahwa Ira Puspadewi merupakan sosok yang mampu mendobrak batasan-batasan bahwa perempuan tidak bisa jadi pemimpin.
“Ada juga Adi Reza dari Mycotech, beliau ini adalah seorang penggagas sustainable living. Beliau merasa bahwa kita itu kebanyakan pake barang yang sekali pake aja. Beliau mencoba bikin barang-barang dengan bahan baku dari jamur sehingga nantinya bisa digunakan terus menerus. Walaupun udah nggak kepake lagi bisa diganti dengan barang lain,” papar Nugi.
“Kita berharap lewat ide-ide yang dipaparkan orang-orang ini, dari pembicara-pembicara yang kita undang itu bisa nge-trigger ide-ide dari penontonnya juga yang bisa impactful ke society,” Nugi menambahkan. Dengan mengikuti event TEDxUniversitasPertamina ini peserta dapat memperoleh pengalaman dan wawasan baru setelah mendengarkan materi yang disampaikan oleh para pembicara.
Tak hanya sebatas mendengarkan saja, peserta diharapkan juga memperoleh inspirasi yang dapat diterapkan dalam kehidupan. “Lewat ide-ide yang tidak umum dari pembicara yang kita undang, semoga mereka (peserta) bisa terinspirasi untuk lebih berani menyampaikan ide-ide mereka,” tambah Nugi.
Nugi mengatakan bahwa ke depan, Universitas Pertamina berharap dapat terus menyelenggarakan acara seperti TEDxUniversitasPertamina atau event yang lebih besar lagi di masa datang. “Menurut kami, ketika ini hal baik, kenapa tidak diteruskan aja, berkali-kali,” kata Nugi dengan semangat.
Salah satu peserta TEDxUniversitasPertamina bernama Prio mengaku sangat antusias mengikuti jalannya acara. “Di sini, yang menarik bagi saya itu, Boedi Soehardi. Ngeliat background-nya, wah inspiratif nih. Langsung saya putusin, beli tiketnya. Waktu itu masih dengan harga tiket yang cukup affordable. Dengan pembicara yang bagus-bagus, membuat kita dapat insight baru, pencerahan, dan ilmu-ilmu,” kata dia.
Peserta lainnya, Bajuri, adalah seorang mahasiswa Sampoerna University. Bajuri pun merasakan manfaat mengikuti TEDxUniversitasPertamina di mana ia mendapatkan penguatan diri dan wawasan serta pemikiran baru. “Pada dasarnya, setiap penyelenggara TEDx mampu menjaga nilai-nilai dari TED (yakni) ‘Ideas Worth Spreading’. Jadi, walaupun nama speakers belum rilis, ketika ada nama TEDxUniversitasPertamina, saya langsung beli tiketnya. Saya percaya, penyelenggara bisa menghadirkan speakers yang nice,” ujar Bajuri.
Rhoma yang kuliah satu kampus dengan Bajuri mengungkapkan hal yang berbeda. Ia lebih tertarik bagaimana Universitas Pertamina mampu menyelenggarakan acara dengan brand TEDx. “Sebagai referensi untuk gimana sebenarnya me-manage atau mengatur acara sebesar ini. Karena ini acara (TEDx) pertama kali di Universitas Pertamina, penasaran gitu gimana caranya mereka pertama kali membawakan acara sebesar ini. Pas datang ke sini memang saya langsung amazed, ternyata bisa sebagus ini.”