
Highlight.ID – Perselingkuhan merupakan fenomena yang banyak terjadi di kota-kota besar seperti Jakarta. Dalam kasus perselingkuhan, selalu ada yang menjadi korban dan pihak yang tersakiti. Untuk mengungkap apakah seseorang terlibat kasus perselingkuhan atau tidak, maka dibutuhkan semacam penyelidikan dan pengumpulan bukti.
Pihak kepolisian umumnya tidak melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus perselingkuhan. Di sisi lain, pekerjaan tersebut dapat menjadi lahan bisnis yang menguntungkan bagi penyedia jasa private investigator (PI). Salah satunya adalah Eye Detective, badan penyelidik swasta yang didirikan oleh Andy Bramantyo.
Mengikuti Jejak Ayah
Ketertarikan Andy Bramantyo pada dunia detektif banyak dipengaruhi oleh ayahnya yang berprofesi di bidang intelejen. Waktu itu, ayahnya tergabung di Badan Koordinasi Intelijen Negara (BAKIN) yang sekarang berganti nama menjadi Badan Intelejen Negara (BIN). Menurutnya, pekerjaan sang ayah terbilang seru dan menantang.
Sebelum menekuni bisnis detektif swasta, Andy Bramantyo yang berlatar belakang pendidikan Teknik Elektro sempat bekerja di perusahaan telekomunikasi. Namun ternyata, Andy mengaku tidak merasa puas di perusahaan tempat ia bekerja. Andy pun tergerak untuk mengikuti jejak ayahnya, namun dengan cara yang berbeda.
Baca Juga: Pahami Jenis-jenis Hoax Agar Kamu Nggak Mudah Tertipu
Pada tahun 2008, Andy mulai membuka jasa detektif swasta setelah melihat belum ada yang menekuninya di Indonesia. Saat itu, Andy melakukan misinya secara sendirian sambil mempelajari seluk beluk dunia detektif yang sesungguhnya. “Kalo di film-film ada detektif swasta, di Indonesia belum ada,” kata Andy kepada Highlight.ID di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan.
Media sosial belum begitu berkembang saat Andy memulai bisnisnya. Ia pun menawarkan jasanya secara langsung dari mulut ke mulut sehingga banyak orang yang mulai mengenalnya. Menurut Andy, kendala utama yang dihadapi saat itu yakni banyak masyarakat yang belum begitu mengenal jasa detektif swasta di Indonesia.
Menjaga Reputasi
Adapun kasus yang paling banyak ditangani oleh Eye Detective yakni perselingkuhan. Dalam perkembangannya, ruang lingkup layanan Eye Detective semakin luas yang meliputi pencarian orang hilang, pelacakan aset, pemeriksaan latar belakang, dan lainnya.
Untuk mempromosikan bisnisnya, Andy memanfaatkan beragam media seperti iklan, website hingga media sosial. “Akhirnya kami bisa cepat berkembang dan dikenal oleh masyarakat,” ujarnya.
Baca Juga: Pahami Cara Kerja Hoax di Internet dan Upaya untuk Menangkisnya

Seperti yang dijelaskan Andy, Eye Detective mampu mengungkap dan menyelesaikan banyak kasus. Hal itu tentu dapat meningkatkan reputasi Eye Detective di mata klien. “Mengungkapkan banyak kasus, pekerjaan kita bagus, dan servis yang memuaskan membuat mereka tertarik dengan kita,” kata Andy.
Dalam setiap proses penyelidikan, Eye Detective berupaya untuk selalu berhati-hati dan berpegangan pada prinsip untuk tidak melanggar batas-batas hukum yang berlaku di Indonesia. Dengan demikian, Eye Detective tidak akan berbenturan dengan tugas dan wewenang aparat penegak hukum.
Andy melihat bahwa bisnis detektif swasta mempunyai prospek yang bagus di masa kini maupun yang akan datang. “Insha Allah akan lebih baik dan lebih bagus dan minta pada pemerintah supaya ada payung hukumnya. Supaya kita juga jelas semuanya,” tambah Andy.
Baca Juga: Jangan Sampai Tertipu, Inilah Cara Aman Berbelanja Online
Cara Kerja
Sebelum memulai pekerjaan, pihak Eye Detective akan menggali informasi tentang kebutuhan klien terlebih dahulu. Misalnya klien ingin mengetahui apakah pasangannya benar-benar melakukan selingkuh atau kabar perselingkuhan hanya lah isapan jempol belaka. Pengungkapan kasus perselingkuhan memiliki beberapa manfaat seperti memastikan bahwa pasangan tidak mempunyai pasangan lain ketika hendak menikah. Selain itu, klien yang mencurigai pasangannya selingkuh dapat mengumpulkan bukti untuk sidang perceraian.
Setelah budget jasa penyelidikan disetujui dan klien memberikan uang muka, tim Eye Detective yang terdiri dari 3 sampai 4 orang akan mulai mengumpulkan beberapa informasi penting seperti tempat tinggal, alamat kantor, ke mana target pergi, dan target bertemu dengan siapa.
Bersama timnya, Andy mengumpulkan dan mendapatkan semua informasi dan bukti yang dibutuhkan. Bukti-bukti yang dikumpulkan di lapangan berupa foto, video atau rekaman yang kemudian ditunjukkan kepada klien. Jika klien merasa cukup dengan bukti-bukti yang ada, maka kasus akan segera dihentikan dan Eye Detective menerima sisa komisi pembayaran. “Selama ini Alhamdulillah pekerjaan kita selalu sukses,” ujar Andy.
Baca Juga: Harus Tahu Nih, Untung Ruginya Bekerja Sebagai Freelancer
Pada kesempatan yang sama, Jessica sebagai Detektif Swasta sekaligus Business Development Officer Eye Detective menerangkan bahwa klien Eye Detective biasanya berasal dari kalangan ekonomi menengah ke atas. Meskipun demikian, Eye Detective dalam melakukan pekerjaan tidak hanya mengejar keuntungan semata.
“Kita bekerja tidak money-oriented, hanya berpikir pada uang saja. Pernah ada satu kasus, seorang istri mempunyai 3 orang anak, masih kecil-kecil yang satu masih bayi. Suaminya nggak pulang-pulang, dia pergi ninggalin anak-istrinya dalam keadaan kekurangan. Istrinya menghubungi kita, dari segi ekonomi kita ngelihat gimana ya. Tapi kita (mempertimbangkan) rasa kemanusiaan, akhirnya kita bantu dia,” cerita Andy.
Investigasi di Lapangan
Setiap anggota tim Eye Detective mempunyai teknik-teknik dan taktik tersendiri agar setiap misi yang dijalankan tidak diketahui orang lain. “Ada teknik tersendiri di mana kita melatih para PI-PI kita untuk bisa beradaptasi dalam berbagai situasi dan kondisi. Itu juga ada pelatihannya semua, dari pelatihan karakter, cara-cara teknik investigasi. Tapi yang paling penting itu adalah karakter dan mental. Untuk menjadi seorang private investigator itu dibutuhkan keberanian,” ujar Jessica.
Baca Juga: Cari Penghasilan Online? Pekerjaan Menantang Ini Bisa Jadi Pilihan
Proses penyelidikan di lapangan, dilakukan secara bersama-sama dalam satu tim maupun sendirian tergantung situasi di lapangan. “Bisa dilakukan secara sendiri apabila memang PI-nya itu udah kompeten banget. Unpredictable, harus lihat situasi dan kondisi lapangannya langsung,” tambahnya.
Dalam menjalankan misinya, Jessica bersama anggota tim yang lain pernah mengalami kejadian yang sangat aneh. Waktu itu, ia membuntuti orang yang senang bermain hal-hal mistis. Jessica bercerita, “Kita ngikutin dia, kita diikutin ama kuntilanak.”
Penyebab Perselingkuhan
Jessica mengungkapkan bahwa ada masa-masa tertentu di mana perselingkuhan banyak terjadi, misalnya ketika musim liburan Natal dan menjelang tahun baru. “Mereka keluar uang bonus akhir tahun, pada punya modal buat yang kayak ‘gitu-gitu’, biasanya. Nah, sepinya itu kalo bulan puasa, orang-orang pada tobat, aku nggak ngerti. Pokoknya selalu seperti itu, deh. Dalam satu tahun itu sepinya pas bulan puasa,” kata dia.
Baca Juga: Profesi Menarik yang Bisa Kamu Jalani untuk Alumni Jurusan Psikologi
Berdasarkan pengamatan Jessica selama menangani beberapa kasus, ada beberapa faktor yang memicu terjadinya perselingkuhan. “Perselingkuhan itu melibatkan 3 unsur, (yakni) ketertarikan seksual, keterlibatan emosi, dan kerahasiaan. Jadi orang selingkuh itu bukan selalu melulu soal fisik. Bisa jadi istrinya cantik, tapi selingkuhannya biasa aja tapi ‘ranjangnya’ lebih enak. Kan kita nggak tahu,” ungkap Jessica.
Menurut Jessica hal-hal seperti dapat terungkap pada saat penyelidikan. Misalnya pelaku yang dimata-matai terlihat sering keluar-masuk kamar hotel bersama pasangan selingkuhnya. “Orang-orang kaya itu hidupnya udah enak cuman persoalannya suka dicari-cari sendiri,” kata Jessica.
Sementara bagi wanita yang selingkuh, faktornya ada dua, yaitu faktor ekonomi dan seksual. Kedua hal itu dapat menentukan harga diri seorang laki-laki di mata wanita. Jika salah satu atau kedua hal itu hilang dalam diri pria, maka wanita akan tergoda untuk melakukan perselingkuhan.
Jessica menjelaskan bahwa rata-rata dalam sebulan, Eye Detective menangani sekitar 10 kasus perselingkuhan. Setelah kasus selesai, maka persoalan akan dikembalikan kepada klien. Dari beberapa kasus yang telah ditangani, ada klien yang melanjutkan kasusnya ke pengadilan, menyelesaikan permasalahan sendiri, atau baikan dengan pasangannya.