Home Business Perjalanan COTTONINK Selama 10 Tahun, Cerminkan Karakter Unik Perempuan

Perjalanan COTTONINK Selama 10 Tahun, Cerminkan Karakter Unik Perempuan

merek fashion pakaian branded baju busana cewek wanita perempuan cottonink lokal asli indonesia desainer model koleksi update terbaru profile pendiri di mana beli butik toko online shopping asli 100% original bagus berkualitas kw super premium
Koleksi COTTONINK di Jakarta Fashion Week (JFW) 2019 | Foto: Highlight.ID

Highlight.ID – Terpilihnya Barrack Obama sebagai Presiden Amerika Serikat pada tahun 2008 menarik perhatian kalangan internasional, tak terkecuali masyarakat Indonesia. Tak heran, karena Obama pernah tinggal di Indonesia saat ia masih kecil sehingga banyak orang Indonesia yang mengidolakannya. Lantas apa hubungannya dengan COTTONINK?

Saat popularitas Obama sedang menanjak, Carline Darjanto dan Ria Sarwono memanfaatkan momen tersebut untuk memproduksi kaos bergambar Presiden AS ke-44 dengan teknik sablon. Carline dan Ria ternyata jeli melihat peluang bisnis dengan menjual kaos Obama sebanyak 2 lusin. Bermodalkan uang sebesar Rp. 1 juta, mereka sepakat berjualan saat keduanya sedang menjalani masa kuliah.

Carline Darjanto dan Ria Sarwono telah menjalin persahabatan sejak mereka masih berada di bangku SMA. Pada waktu itu, baik Carline maupun Ria belum berpikiran untuk berbisnis secara serius apalagi membuat label fesyen sendiri. Namun nasib mereka berubah sejak memproduksi kaos berbahan katun (cotton) dengan penggunaan tinta (ink) untuk pewarnaan. Dari situlah nama COTTONINK muncul. Sebuah nama yang bagi mereka mudah diingat dan bersifat komersial.

Boleh dibilang, COTTONINK merupakan salah satu merek lokal yang populer dan digemari oleh kaum hawa. Kini, COTTONINK mampu memproduksi hingga ribuan koleksi fesyen wanita dalam sebulan. Harga produk-produk COTTONINK bervariasi mulai dari Rp. 100 ribu hingga Rp. 400 ribu.

Baca juga:

Koleksi yang Inovatif

Carline mengatakan bahwa semua wanita ingin terlihat menarik dan mengikuti trend sehingga COTTONINK menawarkan konsep “Casual with a twist”. Menurut Carline, rahasia kesuksesan COTTONINK terletak pada desain yang selalu update, pemilihan bahan dan warna hingga teknik penjahitan seperti dilansir dari Kontan.co.id. Ia menambahkan bahwa koleksi pakaian COTTONINK yang menjadi pilihan yaitu yang sesuai dengan karakter atau kepribadian si pembeli sehingga mereka pun merasa nyaman dan percaya diri ketika mengenakannya.

Untuk menarik minat pembeli, COTTONINK menghadirkan inovasi dengan mengeluarkan produk-produk terbarunya, salah satunya syal yang disebut dengan convertible scarf. Produk yang dirilis pada tahun 2009 tersebut ternyata mendapat respons yang bagus dari pelanggan. Tahun berikutnya, Carline dan Ria mulai menekuni bisnis secara lebih serius. Website resmi COTTONINK pun akhirnya diluncurkan pada tahun 2010. Sejak tahun 2010 pula, COTTONINK mulai memfokuskan pada koleksi pakaian dan aksesori untuk wanita.

Inovasi lainnya yaitu merilis koleksi pada tahun 2012 yang menggabungkan antara batik tradisional dan tenun ikat. Tak hanya itu, COTTONINK juga pernah menjalin kolaborasi dengan ilustator Dina Maharani dan fashion designer Mel Ahyar.

Kasual dan Simple

merek fashion pakaian branded baju busana cewek wanita perempuan cottonink lokal asli indonesia desainer model koleksi update terbaru profile pendiri di mana beli butik toko online shopping asli 100% original bagus berkualitas kw super premium
Koleksi COTTONINK X Isyana Sarasvati pada Jakarta Fashion Week (JFW) 2019 | Foto: Highlight.ID

Setiap koleksi yang dikeluarkan COTTONINK berkesan santai dan simple yang dapat mendukung aktivitas perempuan sehari-hari. Dengan menyasar wanita sebagai target pemasaran, COTTONINK bekerja sama dengan beberapa vendor untuk proses produksi. Sedangkan Carline dan Ria lebih fokus pada desain produk dan pemilihan material.

Saat ini, COTTONINK memiliki beberapa lini produk, yakni Pakaian, Aksesori, COTTONINK Studio, dan COTTONINK Mini. COTTONINK Studio dengan konsep minimalis dan modern diluncurkan pada tahun 2014 sedangkan COTTONINK Mini yang diperuntukkan bagi anak-anak mulai dijual ke pasaran pada tahun 2018. COTTONINK Mini itu sendiri merupakan koleksi untuk bayi berusia 0 – 3 bulan yang bisa dipakai secara berpasangan antara anak-anak dengan ibunya.

Tak hanya mempromosikan dan menjual produk-produknya secara online via media sosial dan website, COTTONINK juga membuka beberapa butik fisik yang berlokasi di mall-mall terkemuka. Butik-butik COTTONINK di Jakarta berada di Plaza Senayan, Pondok Indah Mall 2, dan Mall Kota Kasablanka. COTTONINK juga berencana melebarkan sayapnya di kota-kota lain.

merek fashion pakaian branded baju busana cewek wanita perempuan cottonink lokal asli indonesia desainer model koleksi update terbaru profile pendiri di mana beli butik toko online shopping asli 100% original bagus berkualitas kw super premium
Koleksi COTTONINK X Raisa pada Jakarta Fashion Week (JFW) 2019 | Foto: Highlight.ID

Bagi Carline dan Ria, pembukaan gerai fisik COTTONINK merupakan langkah besar mengingat sebelumnya mereka hanya menjual lewat media sosial dan website. Langkah tersebut juga merupakan bentuk respon secara nyata COTTONINK terhadap pelanggan yang mengharapkan adanya toko fisik.

Saling Berbagi Peran

Meski Carline dan Ria telah bersahabat sejak lama namun buka berarti keduanya tidak mengalami masalah sama sekali. Sebaliknya, setiap masalah yang muncul di antara mereka harus dihadapi dan dicari solusinya, bukan untuk dihindari. Perbedaan pendapat, komunikasi yang kurang lancar bahkan pertengkaran merupakan hal yang lumrah bagi mereka. Ternyata, pertengkaran di antara keduanya terjadi karena belum ada pembagian tugas yang adil.

merek fashion pakaian branded baju busana cewek wanita perempuan cottonink lokal asli indonesia desainer model koleksi update terbaru profile pendiri di mana beli butik toko online shopping asli 100% original bagus berkualitas kw super premium
Koleksi COTTONINK X Vanesha Prescilla pada Jakarta Fashion Week (JFW) 2019 | Foto: Highlight.ID

Akhirnya, agar usahanya dapat berjalan lancar, Carline dan Ria pun saling berbagi tugas. Carline Darjanto menjalankan tugas sebagai Creative Director sedangkan Ria Sarwono menempati posisi Brand and Marketing Director. Jika pada awalnya, mereka berdua menjalankan bisnis tanpa karyawan, kini telah ada ratusan karyawan yang membantu berlangsungnya perusahaan. Dalam urusan sumber daya manusia (SDM), mereka tidak asal-asalan dan hanya mempekerjakan tenaga yang berkualitas.

Untuk mempererat persahabatan dan menghindari konflik personal, Carline dan Ria berusaha untuk saling menularkan kebaikan dan energi positif satu sama lain. Prinsip-prinsip persahabatan dan bisnis yang dipegang tersebut membuat mereka mampu mengarungi bisnis hingga bertahun-tahun.

Perayaan 10 Tahun Berkarya

merek fashion pakaian branded baju busana cewek wanita perempuan cottonink lokal asli indonesia desainer model koleksi update terbaru profile pendiri di mana beli butik toko online shopping asli 100% original bagus berkualitas kw super premium
Koleksi COTTONINK X Dian Sastrowardoyo pada Jakarta Fashion Week (JFW) 2019 | Foto: Highlight.ID

Perjalanan COTTONINK sebagai fashion brand lokal ternyata berlanjut hingga sepuluh tahun, pada November 2018. Untuk merayakan eksistensinya di dunia mode Tanah Air, COTTONINK mempersembahkan koleksi yang bertajuk “Celebrating Women, Celebrating You”. COTTONINK menggandeng 4 artis ternama yakni Isyana Sarasvati, Vanesha Prescilla, Dian Sastrowardoyo, dan Raisa Andriana.

Tentang kolaborasi ini, Carline menjelaskan bahwa COTTONINK mengajak perempuan Indonesia untuk berani menunjukkan karakternya yang unik. Selain itu, kolaborasi tersebut bertujuan untuk menggali lebih banyak inspirasi dan mengeksplorasi trend yang sedang berkembang di Indonesia saat ini. Keempat perempuan inspiratif yang terpilih memilih gaya dan usia yang berbeda satu sama lain.

merek fashion pakaian branded baju busana cewek wanita perempuan cottonink lokal asli indonesia desainer model koleksi update terbaru profile pendiri di mana beli butik toko online shopping asli 100% original bagus berkualitas kw super premium
Koleksi COTTONINK pada Jakarta Fashion Week (JFW) 2019 | Foto: Highlight.ID

Ria Sarwono mengungkapkan bahwa setiap figur terpilih itu memiliki kebebasan untuk menjadi dirinya sendiri. Keempat artis yang berkolaborasi dengan COTTONINK terlibat dalam proses pembuatan koleksi mulai dari desain, pemilihan bahan hingga tahap akhir. Setiap koleksi yang tercipta merefleksikan kepribadian, gaya maupun ciri khas mereka.

Koleksi Isyana menampilkan warna-warna yang berkesan earthy tone dengan penggunaan color blocking yang cukup menonjol. Seperti halnya Isyana yang berkesan tomboy, koleksi Isyana kali ini berupa kemeja dan celana berbahan kurduroi.

Sedangkan koleksi Vanesha lebih berkesan casual dengan teknik print dan permainan motif dan bahan yang nyaman. Koleksi Vanesha ini juga mencerminkan Vanesha sebagai wanita yang masih muda.

Sementara itu, Dian Sastrowardoyo lewat koleksinya menampilkan kesan yang sangat bold dengan nuansa monokrom seperti warna hitam dan putih. Pada event Jakarta Fashion Week (JFW) 2019, Dian tampil mempesona dengan koleksi rancangannya di runway dengan busana casual berupa kaos putih bertuliskan “COTTONINK” yang dipadukan dengan outwear berwarna hitam serta celana dengan corak-corak seperti sapuan kuas.

Selanjutnya, Raisa menampilkan koleksi yang lebih fitted dengan detail seperti 3D laser cut. Tema yang dibawakan Raisa pada koleksinya yaitu bernuansa resort yang disesuaikan dengan suasana liburan akhir tahun.

Kolaborasi antara COTTONINK dengan Raisa dan Dian Sastrowardoyo sendiri masuk ke dalam koleksi COTTONINK Studio dengan busana-busana yang berkesan feminin dan elegan.

Puncak acara perayaan 10 tahun COTTONINK di dunia fesyen Indonesia ditandai dengan fashion show tunggal pada pekan mode Jakarta Fashion Week 2019. Tak hanya menampilkan koleksi kolaborasi #COTTONINK 10thAnniversary, beberapa perempuan inspiratif termasuk selebgram juga muncul di runway. Mereka di antaranya yaitu Ayla Dimitri, Anatasia Siantar, Tyna Kana Mirdad, Andra Alodita, dan Alika Islamadina.

Carline memaparkan bahwa beberapa muse yang digandeng memiliki gaya serupa dengan koleksi yang ditampilkan. Setiap muse mengenakan padu padan yang berbeda dan menghasilkan tampilan akhir yang berbeda pula. Hal itu menunjukkan selebrasi COTTONINK terhadap karakter unik yang dimiliki perempuan.