Highlight.ID – Ketenangan dan keindahan alam Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat menginspirasi desainer Denny Wirawan untuk menghasilkan Spring Summer 2019/2020 Collection. Koleksi terbaru Denny Wirawan ditampilkan di Kembang Goela Restaurant, Jakarta pada Rabu (25/8/2019).
Didukung oleh Bakti Budaya Djarum Foundation dan BCA, koleksi bertajuk “Pringgasela” mengambil nama sebuah desa di Lombok Timur. Di sana, masyarakatnya hidup selaras dengan alam dan masih menjaga warisan budaya leluhur mereka berupa wastra tenun Sumba.
“Kecintaan terhadap kain tradisional Indonesia dan semangat untuk membawa wastra Nusantara ke panggung fashion ini kembali menyatukan Bakti Budaya Djarum Foundation bersama Denny Wirawan untuk mengangkat kain tradisional dengan sentuhan modern agar dapat diterima oleh lintas generasi, khususnya generasi muda,” ujar ujar Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation.
Tenun Sundawa
“Tenun Sundawa yang diangkat dalam koleksi terbaru ini lebih daripada selembar kain. Ia merupakan warisan budaya karena pada masa dulu, seorang gadis harus membuat sebuah tenunan untuk calon suaminya dan juga bisa digunakan untuk mencukupi kebutuhan hidup. Untuk menghasilkan selembar kain membutuhkan proses yang panjang. Untuk itu, perlu diangkat ke panggung fashion agar semakin dapat dicintai dan menjadi tuan rumah di negara sendiri,” tambahnya.
Baca juga:
- Enam Desainer Ikatan Perancang Mode Indonesia Tampilkan “Kain Negeri”
- Sarong Revisited: Kolaborasi Antara Desainer dengan Perajin Tenun Daerah
- Pesona Kain Tenun Khas Nusa Tenggara Timur (NTT) yang Eksotis
Salah satu jenis tenun Sumba yang diangkat Denny Wirawan adalah tenun Sundawa yang motifnya diilhami oleh alam. Kebanyakan motif wastra ini berbentuk garis lurus yang terinspirasi dari sungai yang banyak terdapat di Lombok Timur. Tenun yang berasal dari desa Pringgasela ini juga telah ditetapkan oleh Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia pada tahun 2018 dengan domain budaya Kemahiran dan Kerajinan Tradisional.
Kearifan lokal dan keindahan tenun Sundawa dari Lombok Timur ini menarik perhatian Denny Wirawan. Ia pun mengolahnya menjadi baju ready to wear deluxe dan premium collection sebagai wujud kepedulian dan komitmen Denny Wirawan untuk ikut secara aktif melestarikan warisan wastra Nusantara. Dengan label Balijava, Denny Wirawan membuat busana siap pakai (prêt-à-porter) dan busana siap pakai madya (prêt-à-porter deluxe) yang menggunakan kain-kain tradisional Indonesia sejak 2008.
Pringgasela
Tema Pringgasela ini juga diambil dari dua suku kata, yakni ‘pringga’ dalam bahasa Sansekerta berarti ‘pribadi’ dan ‘sela’ dalam bahasa Indonesia berarti ‘ruang’. “Selain karena memang menggunakan tenun Sundawa dari desa Pringgasela, saya ingin koleksi saya kali ini menjadi sesuatu yang bermakna serta memberi manfaat bagi setiap ruang pribadi, baik itu pemakainya maupun untuk masyarakat di Lombok Timur, khususnya di desa Pringgasela,” kata Denny Wirawan.
“Ini merupakan langkah awal untuk mengenalkan tenun Sundawa kepada para pecinta mode dan mengembangkannya dengan sentuhan modern tanpa meninggalkan motif tradisi yang menjadi identitasnya,” tambah dia.
Untuk menghasilkan kain tenun Sundawa berukuran 90 x 300 cm, melalui proses panjang. Proses ini dimulai dari memintal kapas jadi benang, kemudian mengurai benang kapas menjadi benang bola yang siap ditenun. Setelah itu, benang dicelup dengan menggunakan warna alam. Kemudian benang diikat baru ditenun di atas alat tenun tradisional yang disebut Gedogan.
Tenun Sundawa ini selalu menggunakan warna alam, seperti dari dedaunan atau kayu-kayuan. Para perajin tenun memakai daun nila yang menghasilkan pasta indigo untuk warna biru muda. Ada juga kayu sejaraman yang menghasilkan warna coklat muda atau krem. Sedangkan warna hijau muda berasal dari daun dan bunga putri malu. Warna warni benang yang dihasilkan dari pewarna alam ini tidak mencolok sehingga menghasilkan kain tenun dengan warna pastel yang lembut, elegan, dan menawan.
Denny Wirawan menampilkan koleksi terbaru berjumlah 45 set dengan look yang beragam dengan gaya etnik modern. Rancangan yang fresh, modern, dan edgy berpadu dengan embroidery yang menjadi inspirasi busana cocktail dan evening wear. Keseluruhan koleksi Denny Wirawan kali ini juga menampilkan permainan tabrak corak yang menjadi ciri khasnya. Selain itu, ia merancang pakaian bertumpuk (layering) yang dapat dipadupadankan satu dengan lainnya.
Pada peragaan busana ini, Denny Wirawan turut menggandeng E.P.A Jewelry by Eliana Putri Antonio untuk aksesori. Penampilan para model semakin memesona dengan tata rias wajah dan rambut oleh Oscar Daniel dengan LT Pro Profesional Makeup.