
Highlight.ID – Gigi yang tadinya putih dan bersih dapat berubah warnanya karena sering mengonsumsi minuman dan makanan berwarna yang berpotensi meninggalkan noda. Konsumsi rokok juga dapat menyebabkan gigi menjadi agak kekuningan atau kecoklatan. Gigi yang kusam dan berwarna kekuningan merupakan permasalahan umum yang dapat mengganggu penampilan dan mempengaruhi interaksi dengan orang lain. Berbeda dengan orang yang giginya putih bersih di mana dia dapat tersenyum lebih lepas dan lebar.
Gigi kekuningan bisa jadi menjadi gejala awal adanya gangguan gigi dan mulut. Oleh karena itu, permasalahan itu perlu ditangani segera. Perkembangan teknologi seperti laser memungkinkan pemutihan gigi dengan hasil yang alami. Pemutihan gigi dengan laser menjadi pilihan bagi mereka yang mengingkan hasil yang instan.
“Laser whitening adalah pemutihan gigi dengan teknologi laser. Menggunakan gel whitening, kemudian dioleskan di gigi dan diaktivasi oleh laser. Kenapa kita pake laser? Supaya hasilnya lebih putih dan waktunya lebih singkat,” jelas drg. Prisca Bernadeti, MPH, Sp.KG, Dokter Gigi Spesialis Konservasi Gigi O-smile Laser Dental Yogyakarta kepada Highlight.ID.
Tahapan Laser Whitening
Perawatan laser whitening dari awal sampai akhir membutuhkan waktu sekitar 40 menit. “Tahapan laser whitening ini yang pertama, (giginya) dibersihkan dulu dari kotoran-kotoran atau debris yang menempel pada permukaan gigi. Kemudian diberikan isolasi untuk melindungi gusi dari gel-nya (yang) tidak boleh terkena jaringan lunak pada rongga mulut,” ujarnya.
Baca Juga:
Ketahui Manfaat Behel Gigi dan Tahapan Pemasangannya
Di bagian tepi gusi yang berbatasan dengan gigi dilapisi gel berwarna hijau yang disebut dengan opaldam. Lalu, gel tersebut akan kaku ketika diaktivasi dengan sinar biru. “Itu sebagai barrier untuk menahan gel (whitening) agar tidak mengenai gusi atau jaringan lunak lainnya. Kemudian setelah itu, dioleskan dan diratakan gel-nya ke seluruh permukaan gigi. Kemudian disinari dengan laser,” kata wanita kelahiran Yogyakarta, 14 Januari 1984 ini.
Gel whitening yang dioleskan dapat menyerap warna yang ada di dalam gigi sehingga warna gigi menjadi lebih putih. Menurut drg. Prisca, gel whitening membahayakan jaringan lunak sehingga gel barrier dipasang dulu sebagai bagian tahapan laser whitening. “Setelah selesai dilaser, gigi sudah tampak putih, gel barrier ini bisa kita lepas. Kalo gel whitening yang nempel di gigi, itu kita sedot dan hilangkan. Cara menghilangkannya dengan (dental stainless steel) suction dan cotton roll.”
“Whitening di klinik itu bahannya hydrogen peroxide 40 atau 35 persen. Itu tidak bisa dilakukan di rumah karena sangat berbahaya. Jika mengenai jaringan lunak, akan melepuh. Kalo yang home bleaching, kandungannya (hydrogen peroxide) 10 persen, bisa dilakukan di rumah,” jelas drg. Prisca.
Baca Juga:
Gigi Lebih Putih dan Cemerlang dengan Metode Bleaching

Selanjutnya, drg. Prisca memaparkan, “Dibersihin gel-nya, jangan ada yang tersisa. Kemudian kita olesin desensitizing gel untuk remineralisasi dari email yang tadi ter-demineralisasi oleh proses whitening atau bleaching. itu untuk mencegah juga rasa ngilu setelah perawatan whitening.”
Pasien tidak merasakan panas saat gigi disinari laser. “Tapi terkandang bahan dari gel whitening bisa menimbulkan sensitivitas gigi. Jadi, gigi menjadi lebih hipersensitif, mungkin ada nyeri di bagian-bagian tertentu. Ada juga pasien yang tidak merasakan nyeri itu tergantung ambang rasa sakit pasien,” tambah dokter lulusan Spesialis Konservasi Gigi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada (FKG UGM) Yogyakarta ini.
Sebelum melakukan perawatan laser whitening, gigi pasien harus dipastikan bersih dari karang gigi yang mengganggu. drg. Prisca menerangkan, “Kalo karang giginya terlalu parah, sampai subgingiva artinya di bawah gusi, kita melakukan scaling dan root planing.”
Baca Juga:
Scaling Gigi Dianjurkan 6 Bulan Sekali, Ini Manfaat dan Tahapannya
Alasannya, karang gigi dapat membuat gel barrier tidak menempel dengan erat di antara perbatasan gigi dan gusi. Pasien harus melakukan scaling untuk membersihkan karang gigi sebelum berlanjut ke perawatan laser whitening. “Scaling dulu, (hingga) perdarahannya itu berhenti, baru kita lakukan whitening. Biasanya 3 kali 24 jam (setelah scaling),” ucapnya.
Hasil yang Natural
Lebih lanjut, drg. Prisca menerangkan bahwa whitening merupakan metode pemutihan gigi yang warnanya terlihat natural, berbeda dengan prosedur pemutihan lain seperti veneer misalnya. Perawatan laser whitening ini berdasarkan warna gigi pasien sebagai starting point yang kemudian ditingkatkan menjadi lebih putih.
“Kalo veneer, kita bisa menentukan hasil akhirnya, putihnya mau seperti apa. Kalo whitening nggak, depends on warna gigi aslinya dan sensitivitas gigi. Hasil akhirnya, kita prediksi saja,” sambungnya. Lebih lanjut, drg. Prisca menuturkkan bahwa laser whitening diperuntukkan bagi orang yang menginginkan giginya tampak lebih putih dan cerah tanpa harus mengurangi bagian-bagian gigi seperti halnya veneer.
Pemutihan gigi dengan laser whitening hanya pada bagian depan saja. Selanjutnya, pasien dianjurkan tidak mengonsumsi makanan atau minuman berwarna selama 3 x 34 jam setelah perawatan laser whitening agar hasilnya lebih maksimal. drg. Prisca mengatakan bahwa hasil perawatan laser whitening dapat bertahan hingga sekitar 2 tahun. Namun hasilnya tergantung juga pada pola konsumsi makanan pasien. Apabila pasien sering minum kopi, teh, susu atau cokelat setiap hari, maka hasil laser whitening tidak akan bertahan lama.
Oleh karena itu, pasien diajurkan untuk selalu merawat giginya dengan sikat gigi secara benar dan teratur. Setiap kali mengonsumsi makanan dan minuman berwarna, sebaiknya meminum atau berkumur dengan air putih agar gigi selalu dalam keadaan bersih. Selain itu, pasien perlu memeriksakan giginya secara rutin setiap 6 bulan sekali ke dokter gigi.