Highlight.ID – Grab meluncurkan GrabMaps, new enterprise service yang dapat dimanfaatkan Grab untuk menangkap peluang pasar senilai US$1 miliar di Asia Tenggara per tahun untuk pemetaan dan layanan berbasis lokasi. Saat pertama kali dikembangkan, GrabMaps dibuat untuk menjawab kebutuhan Grab akan solusi yang lebih hyperlocal (sesuai dengan kebutuhan tiap lokasi operasionalnya) untuk mendukung layanannya.
Saat ini, GrabMaps menawarkan layanan lokasi berbasis kecerdasan untuk semua layanan Grab di 7 dari 8 negara operasional Grab, dan diharapkan untuk dapat sepenuhnya beroperasi menggunakan oleh GrabMaps pada kuartal 3 2022.
Tan Hooi Ling, Co-founder, Grab mengatakan, “Fokus Grab adalah bagaimana kami dapat selalu melahirkan inovasi teknologi yang menjawab kebutuhan di setiap wilayah Asia Tenggara secara tepat, dan GrabMaps adalah salah satu contohnya. Jalan dan gang sempit yang umumnya dijumpai di kota-kota Asia Tenggara dan selalu dilewati oleh mitra pengemudi dan mitra pengiriman kami sering kali tidak muncul di peta konvensional.”
“Kami telah berinvestasi untuk mengubah kecerdasan ini menjadi sebuah keunggulan yang kompetitif, memungkinkan kami untuk melayani pelanggan dan mitra kami dengan pengalaman terbaik, di saat yang sama mendorong efisiensi dan penghematan biaya untuk bisnis. Kami sangat senang bahwa tak lama lagi kami akan sepenuhnya menggunakan teknologi pemetaan kami sendiri. Memperluas jangkauan teknologi ini merupakan langkah yang akan kami ambil ke depannya untuk mengembangkan lini bisnis baru kami yang tengah berkembang pesat yaitu Enterprise dan New Initiative,” tambahnya.
Baca Juga:
GrabFood Kenalkan Fitur Pendukung Group Order untuk Bagi Tagihan Langsung
Teknologi pemetaan dan titik penjemputan (Point of Interest/POI) dan route intelligence merupakan bagian yang sangat penting bagi sebagian besar fitur inti yang diandalkan oleh platform seperti Grab, mulai dari alokasi pengemudi/mitra pengiriman, perhitungan Perkiraan Waktu Kedatangan (Estimated Time of Arrival/ETA), perencanaan rute hingga optimalisasi biaya pengiriman dan lainnya.
Saat ini, GrabMaps mendukung lebih dari 800 miliar panggilan Application Programming Interface/API per bulan di berbagai layanan Grab. Berdasarkan studi perbandingan (benchmark) kinerja GrabMaps dengan penyedia pemetaan pihak ketiga terkemuka, GrabMaps memiliki tingkat kesalahan 4x lebih rendah dan latency 10x lebih rendah.
Data internal juga menunjukkan bahwa untuk negara-negara yang telah sepenuhnya menggunakan ke GrabMaps, kemudahan menemukan titik penjemputan yang tepat untuk pemesanan layanan transportasi telah meningkat rata-rata 3%, sementara akurasi Perkiraan Waktu Perjalanan (ETT4) meningkat 1% secara regional, dengan beberapa negara mengalami peningkatan hingga 7,8%.
Pendekatan berbasis Komunitas
Keunggulan utama GrabMaps terletak pada prinsip pemetaan yang dibangun berbasis komunitas yang melibatkan konsumen, mitra usaha, dan armada mitra pengemudi serta mitra pengiriman Grab. Solusi GrabMaps diambil dari data baru dari jutaan pesanan dan perjalanan yang dilayani setiap hari, di mana
feedback dari mitra diperoleh secara real-time, mulai dari informasi penutupan jalan, perubahan alamat bisnis, dan banyak lagi.
Baca Juga:
Raffi Ahmad & Nagita Slavina Jadi Brand Ambassador Grab Indonesia
Mitra pengemudi dan mitra pengiriman juga memiliki kesempatan untuk berkontribusi mengembangkan peta Grab, mengumpulkan titik-titik penjemputan dan data lainnya seperti gambar jalan, nama jalan, rambu lalu lintas, dan lainnya untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Dengan ini, GrabMaps tidak hanya unggul dalam hal akurasi, cakupan, dan pembaruan tapi juga efisien secara biaya.
GrabMaps untuk Perusahaan
Banyak organisasi atau perusahaan menggunakan layanan berbasis lokasi untuk beragam kebutuhan, mulai dari platform teknologi, perusahaan telekomunikasi, perusahaan logistik, hingga lembaga
pemerintah. GrabMaps sebagai solusi B2B akan menawarkan layanan berikut:
Base Map Data
Fasilitas ini memungkinkan perusahaan untuk mengambil data dari Grab, seperti Tempat, Jalan & Lalu Lintas, serta Gambar, memanfaatkan kumpulan data peta yang baru dan berkembang pesat di Asia Tenggara dengan cakupan dari ibu kota hingga kota tier 3 (kota-kota kecil tingkat kabupaten).
- Tempat: Saat ini, GrabMaps memiliki lebih dari 33 juta titik penjemputan dan titik alamat di Asia Tenggara dan diharapkan tumbuh menjadi 37 juta pada akhir tahun.
- Jalan dan lalu lintas: Tampilan jalan-jalan di Asia Tenggara secara komprehensif, dan juga data seperti larangan untuk belok, batas kecepatan, gerbang tol, dan lainnya.
- Gambar: Gambar jalanan dengan resolusi tinggi yang memberikan tampilan luas hingga 360 derajat dari posisi di sepanjang jalan yang tersedia dalam berbagai resolusi dan kualitas gambar.
Baca Juga:
Grab & BSSN Edukasi Mitra Pengemudi & Merchant tentang Keamanan Siber
Alat untuk membuat peta dan layanan software
Alat ini merupakan proses end-to-end bagi perusahaan untuk membuat peta mereka sendiri, di lokasi manapun. Kartacam, sebuah inovasi kamera untuk membuat peta milik Grab dirancang untuk menyesuaikan dengan kondisi pasar yang tengah berkembang.
Dengan biaya yang lebih terjangkau, perusahaan tetap dapat menjaga keseimbangan kualitas dengan solusi konvensional. Inovasi ini juga mudah digunakan, bahkan untuk pengguna yang kurang melek teknologi sekalipun. Kartacam saat ini sedang diuji coba oleh rekanan perusahaan di Paris, Johannesburg, Dubai dan Seattle.
Application programming interface (APIs) and mobile software development kits (SDKs)
Rencananya akan diluncurkan masing-masing pada tahun 2022 dan 2023, ini akan memungkinkan developers (tim pengembang) untuk meningkatkan atau membangun aplikasi dan kemampuan geolokasi dengan memanfaatkan teknologi GrabMaps, seperti fitur perjalanan, penelusuran, lalu lintas, dan navigasi Grab.
Philipp Kandal, Head of Geo, Grab mengatakan, “Sebagai superapp terkemuka di kawasan ini, GrabMaps mendukung Grab untuk melayani berbagai kebutuhan harian jutaan konsumen setiap harinya. Dengan rekam jejak serta pemahaman kami terhadap Asia Tenggara yang mendalam, kami percaya GrabMaps dapat menjadi platform pemetaan pilihan terbaik untuk Asia Tenggara.”