Highlight.ID – Komunitas yang terdiri dari ibu-ibu berhijab atau dikenal dengan Hijabers Mom Community (HMC) tak mau kalah dengan desainer lainnya. Mereka ikut meramaikan panggung Muslim Fashion Festival (MUFFEST) 2020 yang digelar tanggal 21 Februari 2020 di Jakarta Convention Center. Ada 12 desainer anggota Hijabers Mom Community yang memamerkan karyanya di sesi fashion show yang bertema “Eastern Belt”.
Kedua belas desainer dari Hijabers Mom Community yaitu Alba Riezqi, Chaera Lee, Fey Kayo, Rika Dachi, Karina, Nada Rivany, Dina Mercy, Sri Kumala Dewi, Lia Dahlia, Rinee Reo, Risty Tagor, dan Fenny Saptalia. Masing-masing desainer membawakan koleksi busana muslimah dengan tema yang bervariasi. Tak hanya pakaian untuk wanita, ada pula pakaian anak-anak seperti yang ditunjukkan oleh Sri Kumala Dewi.
Baca juga:
- Pengembangan Pasar Fashion Muslim Indonesia Hingga Tingkat Global
- Koleksi Rosie Rahmadi Bertajuk “Luru” yang Ramah Lingkungan
- Digelar Bulan Februari, MUFFEST 2020 Angkat “Sustainable Fashion”
Chaera Lee yang merupakan salah satu pengurus pusat HMC pada konferensi pers sebelum pertunjukan mengatakan, “Banyak teman-teman saya di sini dari berbagai daerah di seluruh Indonesia. Kita mengusung tema ‘Eastern Belt’ di mana akan menampilkan karya-karya terbaik (yang) menonjolkan sisi keeksotisan, kecantikan budaya Timur.”
Koleksi Hijabers Mom Community di Muslim Fashion Festival (MUFFEST) 2020
Alba Riezqi
Albarizk by Alba Riezqi memilih warna-warna netral yang dominan seperti hitam dan abu-abu. Koleksinya berjudul “Warrior” yang menggambarkan wanita yang memiliki jiwa pemberani namun tanpa menghilangkan kesan feminin.
Chaera Lee
Pada kesempatan kali ini, Chaera Lee membawakan koleksi berjudul “Hallyu 2.0” yang terinspirasi dari Korean wave. “Sekarang trennya budaya Korea. Ada handbok Korea, dress-dress panjang gitu, ya. Diaplikasikan ke kita itu masih cocok. Apalagi, pakaiannya memang tidak ketat, jadi saya aplikasikan ke budaya kita. (Semoga) masyarakat dapat menerima koleksi tersebut dengan cara yang modern,” jelas Chaera Lee.
Fey Kayo
Negara India terutama Jaipur menjadi inspirasi bagi Fey Kayo untuk dituangkan pada koleksinya. Adapun judul koleksinya yakni “Shan.Ti” dari bahasa India yang artinya ‘teduh’. “Temanya ke arah warna-warna pastel karena Jaipur itu kaya akan warna pink, salmon. Sama bentuk dari bangunan-bangunannya juga,” kata dia.
Rika Dachi
Rika Dachi dengan brand-nya Riveradach menampilkan koleksi yang terinspirasi dari negara Turki. Keindahan arsitektur di negara Turki yang memberikan banyak ide bagi Rika Dachi salah satunya yakni Blue Mosque. “Saya mengaplikasikan keindahan arsitektur (untuk menggambarkan) keindahan wanita muslimah dengan motif-motif yang ada di Blue Mosque. Saya menampilkan 6 outfit, color-nya itu blast purple, pink, dan gold. Saya mengambil siluet A-line.,” ujarnya.
Karina
Dengan labelnya bernama Althafunissa Syar’i, Karina menjelaskan, “Sesuai tema ‘Eastern Belt’, kecantikan wanita dari Timur, saya mengambil mixed culture. Kebetulan saya kali kedua ikut di MUFFEST, tahun ini saya menampilkan perpaduan (budaya) Jepang dan Indonesia. Saya ketika show selalu membawa budaya-budaya dari negara kita.”
“Nah, kali ini saya akan membawa batik Batam (yang) identik dengan (motif) ikan marlin, gonggong seperti itu. Gonggong itu salah satu kekayaan alam yang hanya ada di pulau Bintan, kepulauan Riau,” terang Ketua Hijabers Mom Community Batam ini. Karina berharap koleksinya yang berjudul “Bumi Madani” dapat diterima dengan baik oleh kaum muslimah syar;i di Indonesia. Menggunakan warna-warna tanah, koleksi Karina yang sesuai dengan slogan kota Batam yakni “Batam Madani”, menggambarkan masyarakat yang beradab.
Nada Rivany
Kali ini, Nada Rivany mengusung koleksi bertema “Anatolia” yang menggambarkan negara Turki yang modern.
Dina Mercy
Bertemakan negara Pakistan, Dina Mercy dengan labelnya Zakira membawakan koleksi dengan warna-warna pastel. Judul koleksinya adalah “Khoobsurat” yang artinya ‘kecantikan’.
Sri Kumala Dewi
Selanjutnya, Sri Kumala Dewi atau lebih dikenal dengan SKD yang berasal dari Hijabers Mom Community Padang. “Ketika dikasih tahu, temanya kecantikan wanita Timur, saya langsung kepikirannya (negara) Jepang karena saya suka banget sama salju. Yang terpikir, bagaimana ada kecantikan seorang wanita yang terlihat dari tumpukan-tumpukan salju. Akhirnya saya mengangkat tema ‘Winter Queen,” Sri Kumala Dewi menerangkan.
Meski demikian, Sri Kumala Dewi tetap menampilkan nuansa Padang pada koleksinya. “Pesisir selatan di kabupaten (asal) saya, itu lebih dominan warna-warnanya merah, orange sama kuning. Jadi basic warna yang diangkat (yakni) merah dengan motif bunga-bunga Jepang,” imbuhnya.
Lia Dahlia
Koleksi Qnanz by Lia Dahlia dengan judul “The Jolly Hawa” merepresentasikan keindahan dan kemegahan istana yang terletak di Jaipur, India. Lia dahlia memilih siluet A line dengan warna-warna dominan seperti dusty pink, toska mint, dan kuning lime. Adapun material yang digunakan yakni tulle, santili, dan armani silk dengan detail beading yang menggambarkan busana syar’i. “Kebetulan saya di (bidang) fashion syar’i mencoba untuk (memakai) ornamen-ornamen India, saya padu padankan dengan khimar,” terangnya.
Rinee Reo
Sementara itu, Rinee Reo dengan label Y.n.i membawakan koleksi berjudul “The Beauty of Decay” yang menggunakan warna-warna alam untuk merepresentasikan negara tropis. Rinee Reo menyoroti fenomena kebakaran hutan dan kerusakan lingkungan yang terjadi belakangan ini. “Makanya terinspirasi bagaimana untuk go green lagi. Dari daun-daun yang berguguran itu akan menimbulkan kecantikan,” ujarnya.
Risty Tagor
Ristyland by Risty Tagor menampilkan koleksi bertajuk “Raya Sundar He” yang mengambil inspirasi dari negara India. “Sebentar lagi kita akan menyambut Hari Raya (Idul Fitri), ‘Sundar He’ itu sendiri artinya ‘indah’. Dengan touch warna-warna salah satu kerajaan di India yakni Jaipur seperti warna pink,beige, dan white,” kata Risty Tagor.
Fenny Saptalia
Negara Jepang menjadi pilihan bagi Saptalia untuk dikreasikan dalam bentuk rancangan busana. “Judulnya ‘Yozakura’ yang artinya ‘melihat bunga sakura di malam hari’. Untuk koleksi saat ini, saya menggunakan (teknik) printing, mengusung sustainable fashion,” ungkapnya.
Memakai printer yang ramah lingkungan, koleksi Saptalia yang berjumlah 6 look terdiri dari kimono long dress, kimono outer, layering, khimar, pashmina, dan scarf. Bergaya modest syar’i, koleksi dengan siluet A line menggunakan material seperti jacquard, organza, cerutti, voile, dan levender serta warna-warna seperti dusty pink, dark blue, dan grey.