Highlight.ID – Berlangsung di tengah pandemi Covid-19, puncak acara Imlek Nasional 2022 berupaya membangun tradisi kebersamaan. Mengusung tema “Cinta Kasih Menghapus Bencana”, Ketua Panitia Imlek Nasional, Sugianto Kusuma di Studio DAAI TV, Tzu Chi Centre, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara menyampaikan bahwa sudah saatnya Imlek tidak lagi diperingati dengan perayaan yang berlebihan, mengingat dua tahun ini banyak masyarakat yang dilanda kesulitan akibat pandemi. “Dengan semangat gotong royong kita saling jaga, saling dukung, saling membantu. Dalam peringatan sederhana ini, mari kita lanjutkan tradisi gotong royong dengan cinta kasih, karena kita adalah satu keluarga.”
Perayaan virtual ini mengupayakan hadirnya tradisi baru yang dapat kembali berlangsung pada perayaan berikutnya yakni saling membantu, saling menjaga dan saling mendukung dalam melewati semua kesulitan. Tidak hanya dalam lingkup keluarga, namun juga lintas keluarga, lintas etnis dan lintas iman, layaknya satu keluarga besar dalam satu lingkup negara, Indonesia. Selaras dengan tema utama perayaan, menggerakkan cinta kasih, untuk menghapus bencana.
Senada dengan pernyataan Sugianto Kusuma, Franky Oesman Widjaja, yang juga menjabat sebagai Ketua Panitia Imlek Nasional memberikan pesan kemanusiaan. “Seperti tahun-tahun sebelumnya, perayaan Imlek berisikan kepedulian dan dukungan kepada saudara-saudara yang membutuhkan, tanpa batasan. Ini adalah cara kita bergotong-royong dan berbagi kepedulian.” Di akhir sambutan, Franky memberikan pula ucapan Cap Go Meh dan doa agar pandemi cepat berlalu.
Sementara Presiden RI, Joko Widodo dalam video sambutannya mengajak semua yang hadir untuk tetap optimistis. “Dua tahun dilanda pandemi, kita belajar banyak hal. Belajar menguatkan empati, membangkitkan solidaritas dan kepedulian tanpa batasan dan melakukan aksi spontan secara sendiri-sendiri maupun kelompok untuk mengatasi dampak luas pandemi.”
Presiden tak lupa mengapresiasi aksi solidaritas yang dilakukan oleh warga Indonesia Tionghoa karena telah menjadi jembatan silaturahmi dan kesempatan untuk saling menguatkan. “Tugas kita ke depan masih banyak. Pemerintah dan seluruh elemen masyarakat terus mengoptimalkan upaya penanganan pandemi. Tahun baru ini mari kita berdoa, bekerja dan berikhtiar dan tetap optimistis menyiapkan diri untuk menyongsong tahun baru dengan semangat kebersamaan,” demikian Presiden mengakhiri pesannya dengan ucapan selamat tahun baru Imlek kepada masyarakat yang merayakan.
Peringatan Imlek Nasional tahun ini diinisiasi oleh organisasi kemasyarakatan Indonesia-Tionghoa, antara lain Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI), Perhimpunan Indonesia-Tionghoa (INTI), Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Permabudhi, Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI), Perhimpunan Tionghoa Kalimantan Barat Indonesia (PTKI), dan seluruh lapisan masyarakat Tionghoa yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.
Dalam acara juga dilantunkan doa 6 agama yang memohonkan keselamatan, kesehatan dan Indonesia segera bebas bencana. Rangkaian Imlek Nasional masih akan berlanjut dengan Bakti Sosial pembagian beras sebanyak 500 ton kepada warga yang terdampak pandemi di wilayah Jabodetabek, hingga bulan Maret 2022.