Highlight.ID – Saat ini, Indonesia sedang berjuang untuk melepaskan diri dari predikat sebagai negara berpenghasilan menengah menuju negara maju dengan penghasilan tinggi sehingga rakyatnya sejahtera, adil, makmur, dan bahagia. Hal itu disampaikan Prof. Nizam selaku Plt. Direktur Jendral Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbud Ristek RI pada acara Welcoming Party Novo Club Batch 2 di SMESCO Convention Hall, Jakarta Selatan pertengahan Maret ini.
“Kalau kita melihat dari World’s Innovation Index, kita melihat perkembangan atau kemajuan Indonesia cukup membahagiakan karena meningkat cukup signifikan,’ kata Prof. Nizam. Dibandingkan laporan 2 tahun yang lalu, tahun ini peringkat Indonesia mengalami kenaikan. Meskipun demikian, Indonesia masih jauh tertinggal dari negara-negara lain termasuk yang tergabung dalam ASEAN seperti Singapura, Malaysia bahkan Vietnam.
Prof. Nizam menekankan bahwa Inovasi dan kewirausahaan merupakan hal utama yang harus dikembangkan oleh generasi muda. Tanpa kedua hal tersebut, sulit bagi bangsa Indonesia untuk mencapai masa depan yang lebih gemilang.
Indonesia sedang memasuki bonus demografi di mana jumlah mahasiswa saat ini berjumlah sekitar 9 juta. Setiap tahunnya, terdapat sekitar 2 juta lulusan perguruan tinggi bergelar sarjana maupun diploma yang berlomba-lomba mendapatkan pekerjaan yang layak. “Pertumbuhan ekonomi sekitar 5% saat ini, itu lapangan pekerjaan baru yang tercipta relatif sedikit,” jelas Prof. Nizam.
“Oleh karenanya, sangat penting bagi kita semua untuk mempunyai spirit dan kemampuan, daya juang untuk membangun kewirausahaan, sociopreneurship untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru,” sambungnya.
Dibandingkan negara lain, Indonesia mempunyai kelebihan dalam hal kreativitas. Ini terlihat dari beragam kesenian dan kebudayaan yang hidup di setiap daerah di Indonesia. “Hanya saja, itu belum kita manfaatkan secara optimal, secara maksimal untuk menjadi kekuatan ekonomi,” Prof. Nizam menambahkan.
Potensi kreativitas bangsa Indonesia terlihat dari bekembangnya berbagai perusahaan startup digital yang jumlahnya terbesar kelima di dunia. Berkat kemajuan teknologi di era revolusi industri keempat, diperkirakan banyak jenis pekerjaan yang akan hilang. Namun di sisi lain, banyak pula jenis pekerjaan baru yang belum pernah ada sebelumnya.
Pada kesempatan yang sama, Harman Subakat, Group CEO ParagonCorp, menerangkan bahwa ParagonCorp menggelar Novo Club sebagai wadah bagi anak-anak muda untuk mengembangkan potensinya demi Indonesia yang lebih baik lagi.
“Di.Paragon, nilai ‘inovasi’ itu adalah salah satu dari lima nilai. Dan itu tidak bisa berdiri sendiri. Selain inovasi, kita punya nilai ‘ketangguhan’. Inovasi hanya sebagai ide tapi mengeksekusinya itu sangat butuh ketangguhan untuk bisa menjadi kenyataan,” kata Harman. Nilai-nilai lainnya yang juga dikembangkan oleh ParagonCorp yakni ‘kepedulian’, ‘kerendahhatian’, dan ‘ketuhanan”.