Highlight.ID – Pemerintah, pada tahun 2010, bersama asosiasi fashion di Indonesia mencanangkan Indonesia sebagai kiblat busana muslim di tahun 2020. Untuk mewujudkan cita-cita tersebut, maka diperlukan kolaborasi antar berbagai pihak mulai dari pemerintah, pelaku bisnis hingga institusi pendidikan.
Sejauh ini, fashion menjadi sektor kedua setelah kuliner yang mampu memberikan kontribusi terbesar terhadap perekonomian Indonesia. Dengan demikian, prospek fashion muslim masih baik hingga tahun-tahun mendatang. Melihat peluang yang bagus dan sebagai wujud dukungan kepada tujuan pemerintah tersebut, berdirilah Islamic Fashion Institute (IFI) di kota Bandung.
Kaidah Islam
Sebagai sekolah Fashion Islam pertama di Indonesia, Islamic Fashion Institute yang berdiri pada tahun 2015 menerapkan Kurikulum berbasis Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) yang mengusung kaidah-kaidah Islam. “Kurikulum yang diterapkan di Islamic Fashion Institute berbasis SKKNI yang menitikberatkan pada tiga sektor. Satu, fashion stylist. Dua, fashionpreneur atau niaga. Dan ketiga itu creator,” jelas Hanni Haerani, Kepala Sekolah IFI kepada Highlight.ID.
Hanni menerangkan bahwa IFI mengajarkan muamalah dalam ukhuwah islamiyah kepada para siswanya. Hal itulah membedakan Islamic Fashion Institute dengan sekolah fashion lainnya. “Fashionpreneur atau lulusan IFI itu juga harus memahami kaidah-kaidah berbisnis dalam Islam. Desainnya juga harus mengikuti kaidah-kaidah busana dalam Islam,” ujar pemilik zodiak Virgo ini.
Baca Juga: Deretan Desainer Islamic Fashion Institute (IFI) Pamerkan Karyanya
Siswa IFI akan diajarkan styling yakni memadupadankan antara item fashion dengan lainnya. Selain itu, mereka juga belajar bagaimana menjadi seorang pebisnis yang sukses setelah lulus. Tak hanya itu, siswa mempelajari proses menjadi fashion designer dengan menciptakan rancangan busana muslim.
Dalam perkembangnya, Islamic Fashion Institute mampu menarik minat siswa untuk belajar di sana. “Ternyata animo dari masyarakat untuk belajar busana muslim sangat besar,” terang Hanni.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari orang tua siswa, motivasi siswa yang belajar di IFI ingin menjadi seorang fashion designer busana muslim. Hanni mengatakan, “Kalo keinginan orang tua yang utama adalah mereka ingin anak-anaknya juga mengenal kaidah-kaidah dalam Islam, baik itu pergaulan maupun terutama desain pakaiannya.”
Baca Juga: 6 Tempat Kursus Fashion Design di Jakarta Paling Bonafid Untuk Melatih Skill-mu
Proses Belajar Mengajar
Islamic Fashion Institute didukung oleh para pengajar berpengalaman yang ahli di bidangnya masing-masing. Sebagian besar, pengajar IFI adalah akademisi dan sebagian lainnya merupakan praktisi di bidang fashion design. “Di dalam proses belajar mengajar, tentu saja yang dibutuhkan tenaga-tenaga akademisi yang bisa mentransfer secara detail,” kata perempuan kelahiran Bandung ini.
Program yang ditawarkan IFI yaitu Kursus Reguler dengan masa studi 1 tahun yang terdiri dari Fashion Stylist, Fashion PR dan Marketing, dan Fashion Designer. “Mereka akan mengikuti tiga kali ujian. Tiga bulan pertama mereka akan ujian Fashion Stylist. Ujian pertama, output-nya mereka sudah membuat katalog produk. Kemudian tiga bulan kedua, dia belajar bagaimana menjual. Dan tiga bulan terakhir itu membuat koleksi yang mereka pada akhirnya akan mengikuti fashion show.”
Setelah menyelesaikan studinya, lulusan IFI masih tetap menjalin komunikasi dengan sesama teman maupun pengajar. Alumni yang telah memiliki brand saling berbagi pengalaman kepada lulusan baru. Dengan demikian, mereka bisa mengerti informasi maupun perkembangan terkini yang berguna untuk menunjang karier maupun bisnisnya. IFI juga sering mengadakan kuliah umum yang diisi oleh pembicara untuk membagikan pengalamannya kepada siswa.
Hanni berharap lulusan IFI mampu mengembangkan bisnisnya hingga karya-karyanya dikenal oleh masyarakat Indonesia maupun dunia. “Islamic Fashion Institute sendiri ingin terus berkibar karena saat ini kami sudah bekerja sama dengan beberapa siswa di luar negeri yang minatnya banyak ke busana muslim ini.”
Selain itu, Islamic Fashion Institute juga ingin meningkatkan penggunaan teknologi untuk mendukung kegiatan belajar mengajar. “Semoga Islamic Fashion Institute dapat menjalankan amanahnya, tetap membawa lulusannya pada koridor dan nilai-nilai islam,” tutupnya.