Highlight.ID – Mungkin kamu pernah menghadiri atau melihat sebuah acara fashion show dan melihat desainer memamerkan karyanya di hadapan audiens. Ya, desainer fesyen adalah salah satu profesi menantang yang banyak diminati karena karena kemampuannya menghasilkan aneka model pakaian yang unik dan tak ada duanya.
Namun tak hanya desainer, ada banyak profesi lainnya yang berhubungan dengan dunia mode mulai dari fashion stylist hingga desainer tekstil. Setiap profesi tentu mempunyai tanggung jawab dan tugasnya masing-masing. Antara satu profesi satu dan lainnya saling mendukung dan berkaitan.
Jenis-jenis Profesi Menantang di Industri Fashion
1. Fashion Designer
Fashion designer menjadi impian terbesar bagi sebagian anak muda yang suka dengan dunia mode. Banyak di antara mereka yang sejak kecil sudah memupuk jiwa seninya dengan menggambar. Ketika beranjak dewasa, mereka yang gemar menggambar cenderung menekuni profesi yang berhubungan dengan seni seperti desainer fesyen.
Banyak desainer fesyen yang melewati pendidikan formal, tapi ada juga yang belajar secara otodidak. Seorang fashion desainer melakukan pekerjaan seperti merancang busana wanita, pria atau anak-anak.
Baca Juga:
Lulusan Tata Busana? Ini 9 Profesi yang Paling Cocok Buat Kamu
Mereka juga harus mengerti tren fesyen terkini dan mampu mengelola proses pekerjaan mulai dari desain hingga bentuk pakaian jadi. Desainer juga wajib mengetahui berbagai macam bahan/material serta potongan atau pola yang bisa digunakan untuk busana.
2. Creative Director
Creative director merupakan posisi tertinggi di sebuah fashion house yang bertanggung jawab terhadap semua departemen. Dituntut untuk selalu mencermati tren fesyen yang terus berkembang, creative director bertanggung jawab terhadap operasional fashion house mulai dari proses desain, produksi busana hingga photoshoot.
Tak jarang, creative director memulai kariernya sebagai desainer fesyen. Ketika brand-nya sudah berkembang, ia akan naik jabatan menjadi creative director dan memiliki satu tim desainer. Creative director dituntut untuk bisa memprediksi tren maupun koleksi busana yang bakalan diminati oleh pelanggan di masa mendatang.
Kemampuan untuk mengelola tim desainer menjadi nilai plus bagi creative director agar ide-idenya dapat diwujudkan secara nyata dalam bentuk model busana.
3. Fashion Stylist
Fashion stylist seringkali bekerja dengan orang-orang terpandang seperti selebriti, pejabat, artis maupun public figure lainnya. Ruang lingkup pekerjaan fashion stylist tergolong luas mulai dari produksi video musik, iklan komersial televisi dan majalah hingga film.
Mereka juga bisa bekerja bersama fashion designer ataupun brands ternama untuk mengerjakan proyek tertentu. Seorang fashion stylist memiliki tugas dan tanggung jawab utama untuk membangun citra seseorang lewat pemakaian busana hingga makeup.
Kemampuan memilih busana dan aksesori yang tepat bagi klien menjadi keterampilan yang harus dimiliki fashion stylist. Mereka juga mempunyai networking yang luas mulai dari desainer, production house, advertising agency hingga stasiun televisi.
Baca Juga:
13 Pekerjaan yang Berkaitan dengan Fashion Show
4. Fashionpreneur
Fashion merupakan salah satu kebutuhan primer manusia sehingga dapat dijadikan lahan bisnis yang menguntungkan. Dulu, orang beranggapan berbisnis fashion harus mempunyai toko fisik dan stock baju yang banyak.
Dengan adanya internet, kini siapa saja dapat berbisnis fashion tanpa harus mengeluarkan modal yang banyak. Mereka bisa berjualan pakaian terbaru dan memasarkannya lewat media sosial untuk mencari pembeli.
Langkah awal untuk menjalankan bisnis fashion yakni dengan memilih nama brand yang tepat. Setelah itu, menentukan jenis produk fashion yang hendak dijual seperti pakaian wanita, pakaian pria atau pakaian anak-anak.
Produk yang dijual juga bisa ditentukan berdasarkan kegunaannya seperti gaun pesta, gaun pengantin, pakaian formal atau pakaian casual.
5. Fashion Model
Fashion model memiliki berbagai kriteria tertentu seperti penampilan yang menarik misalnya. Kriteria lain yang wajib dimiliki model yakni kemampuan untuk bekerja sama, disiplin, dan keterampilan untuk mempresentasikan produk dengan baik.
Model mengenakan baju dari merek fesyen atau desainer untuk dipromosikan lewat iklan komersial, sampul majalah atau fashion show. Umumnya, model profesional akan menjalani pendidikan dan kemudian bergabung bersama agensi modeling yang menyalurkan mereka untuk bekerja dalam suatu proyek atau event khusus.
Namun dengan berkembangnya media sosial, kini siapapun dapat menjadi model. Kita bisa lihat sendiri banyak influencers yang populer di medsos akhirnya dilibatkan dalam sebuah acara atau kegiatan promosi.
6. Textile Designer
Biasanya, desainer tekstil akan bekerja di bagian manufakur, industri tekstil hingga bidang pendukung seperti pengemasan. Mereka bertanggung jawab untuk mengembangkan desain dan cetakan yang menarik untuk berbagai macam kain dan material pakaian. Desainer tekstil bisa juga bekerja bersama anggota tim lainnya di bagian riset dan pengembangan.
Baca Juga:
Mau Jadi Fashion Stylist Profesional? Pahami Dulu Cakupan dan Cara Kerjanya
Biasanya, desainer tekstil akan berhubungan dengan pelanggan B2B (business-to-business) seperti desainer mode misalnya. Desainer tekstil harus bisa memvisualisasikan ide dan mewujudkan konsep menjadi material kain yang bisa diolah kembali menjadi pakaian atau produk fashion lainnya.
7. Fashion Merchandiser
Tugas dan tanggung jawab fashion merchandiser yakni menata ruangan atau layout toko retail agar terlihat lebih menarik dan sesuai dengan tren terkini. Rancangan layout yang bagus tentu akan tak hanya menambah nilai estetika tapi juga bisa menciptakan pengalaman yang positif dan mengesankan bagi konsumen yang datang.
Fashion merchandiser juga harus bisa memilih tema-tema tertentu yang diwujudkan dalam berbagai macam display yang dipajang di toko. Satu pertimbangan utama yang harus dipikirkan oleh fashion merchandiser yakni bagaimana desain layout toko mampu mencerminkan citra perusahaan.
Mereka bisa bekerja dari satu toko ke toko lainnya untuk melakukan penataan atau fokus pada lokasi toko yang spesifik.
Fashion merchandiser juga perlu memahami penataan produk yang baik agar tampilan toko selalu terlihat baru. Pada waktu-waktu tertentu, merchandiser juga harus mengganti tampilan layout toko sesuai dengan tren musiman.