
Highlight.ID – Jurusan Tata Busana biasanya banyak diminati oleh kaum perempuan. Meski begitu, nggak menutup kemungkinan ada kaum pria yang tertarik untuk kuliah di sana. Di Indonesia, terdapat sejumlah perguruan tinggi negeri (PTN) yang menawarkan Program Studi (Prodi) Tata Busana di antaranya yakni Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dan Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
Selain itu, ada beberapa kampus swasta dengan berbagai jenjang pendidikan yang juga membuka pendaftaran untuk calon mahasiswa yang ingin belajar fashion design. Di kampus, mahasiswa mendapatkan materi-materi kuliah baik teori maupun praktik yang berguna untuk menunjang kariernya setelah lulus nanti. Nah, berbicara tentang pekerjaan, mahasiswa Jurusan Tata Busana tentu penasaran, apa sih pekerjaan yang paling cocok buat mereka?
Gak hanya mahasiwa, lulusan SMA yang ingin mengambil Jurusan Tata Busana harus tahu jenis-jenis pekerjaan yang bisa ditekuni. Selain mencari pekerjaan di perusahaan, lulusan Tata Busana juga bisa mengasah kemampuannya berwirausaha dengan menjalankan bisnis. Asal mau berusaha, pada dasarnya, mereka bisa menjalankan profesi yang benar-benar sesuai dengan passion-nya.
Jenis-jenis Pekerjaan untuk Lulusan Tata Busana
1. Fashion PR Specialists
Menjadi staf public relations (PR), kamu akan banyak berhubungan dengan media masa baik cetak maupun elektronik. Tujuannya yakni untuk mendapatkan publikasi dari media massa secara gratis dengan menyelenggarakan event, peluncuran produk atau mengadakan konferensi pers. Untuk itu, kamu harus mempunyai jaringan yang luas dan kuat agar media massa mau meliput brand.
Baca Juga:
6 Tempat Kursus Fashion Design di Jakarta Paling Bonafid Untuk Melatih Skill-mu
Sebagai staf Fashion PR, tugas kamu yakni membangun citra merek yang positif di mata masyarakat. Selain dengan pihak eksternal, kamu juga membina hubungan yang baik di antara pihak internal perusahaan. Selain memiliki networking yang luas, seorang Fashion PR Specialist yang disukai perusahaan adalah mereka yang mempunyai kepribadian yang dinamis dan kemampuan bergaul dengan cepat.
Keterampilan lain yang perlu dimiliki adalah menulis untuk keperluan publikasi seperti press release atau deskripsi produk. Staf Fashion PR juga harus mempunyai ide-ide baru untuk mengembangkan konsep event yang menarik. Kemampuan untuk mengelola media sosial dan menciptakan konten-konten kreatif menjadi nilai tambah seorang Fashion PR.
2. Fashion Trend Analyst
Profesi sebagai fashion trend analyst lebih cocok buat kamu yang menyukai riset dan analisis. Kamu akan banyak berhubungan dengan data-data termasuk hasil penelitian untuk memprediksi tren fesyen yang akan berkembang di masa datang. Tak hanya itu, fashion trend analyst juga mengikuti perkembangan tren masa lalu dan kekinian.
Sebagai fashion trend analyst, kamu memberikan rekomendasi kepada tim desainer atau merchandising tentang tren fesyen yang diprediksi bakal populer. Dalam menentukan koleksi yang akan diluncurkan, ada berbagai hal yang harus dipertimbangkan seperti selera pasar, karakteristik demografis dan lainnya. Fashion trend analyst juga perlu memiliki keterampilan komunikasi yang baik karena akan berhubungan dengan divisi-divisi lainnya di dalam perusahaan.
Baca Juga:
Mau Kuliah Fashion? Ini 7 Universitas Negeri yang Buka Prodi Tata Busana
3. Fashion Designer
Sebagai seorang fashion designer, kemampuan menggambar sketsa dan pola menjadi suatu keharusan jika kamu ingin kariernya melejit. Ruang lingkup pekerjaan desainer fesyen termasuk menciptakan ide dan mengembangkan desain baju maupun aksesoris hingga produk jadi. Dengan demikian, kamu perlu mengetahui seluk beluk produksi pakaian mulai dari awal hingga akhir. Inilah yang membedakan dengan fashion designer dengan fashion illustrator atau penjahit.
Pengetahuan tentang aneka ragam kain, tekstil, pola, teknik jahitan dan potongan perlu dikuasai oleh desainer. Karena banyak hal yang harus dilakukan, fashion designer bekerja sama dengan orang lain mulai dari fashion illustrator hingga penjahit. Seringkali, fashion designer terjun ke daerah-daerah untuk mencari perajin kain tradisional yang bisa diajak kolaborasi.

Gak hanya mendesain, desainer juga mengamati perkembangan tren fashion terkini yang diminati orang. Sementara bagi desainer yang sudah punya banyak pengalaman biasanya mempunyai segmen pasar tertentu. Misalnya desainer fesyen yang menspesialisasikan dirinya pada pakaian muslim, busana pengantin atau perhiasan. Untuk memperkenalkan dirinya atau menunjukkan eksistensinya dalam berkarya, fashion designer acapkali ikut berpartisipasi dalam acara-acara fashion atau menggelar pagelaran busana tunggal.
4. Fashion Illustrator
Lulusan Jurusan Tata Busana bisa menekuni pekerjaan fashion illustrator yang banyak dibutuhkan perusahaan. Selain fashion, bidang lain yang juga membutuhkan fashion illustrator yakni media massa termasuk majalah dan media online. Kemampuan membuat sketsa manual dan ilustrasi digital harus dipunyai fashion illustrator. Oleh sebab itu, kamu perlu membekali diri dengan keterampilan mengoperasikan berbagai macam software grafis.
Berbeda dengan desainer, ilustrator nggak perlu memikirkan bagaimana sebuah desain pakaian akan dibuat. Tugasnya ialah membuat ilustrasi atau gambar untuk keperluan presentasi atau promosi. Karena itu, penguasaan dasar-dasar desain grafis menjadi nilai plus tersendiri. Setiap ilustrator mempunyai deskripsi pekerjaan yang bervariasi tergantung di perusahaan mana ia bekerja.
5. Fashion Stylist
Profesi fashion stylist kini kian diminati terutama di kota-kota besar. Memang, fashion stylist mungkin nggak sepopuler desainer karena mereka lebih banyak bekerja di balik layar. Misalnya di bidang hiburan, fashion stylist akan mendandani para selebritas, penyanyi atau musisi dan pemain film. Mereka bisa bekerja di stasiun televisi, rumah produksi atau menjalankan pekerjaannya secara independen.
Tugas fashion stylist yakni memadupadankan outfit beserta riasan wajah agar sesuai dengan kepribadian seseorang. Fashion stylist yang baik mampu menciptakan kesan yang positif dan mengesankan lewat busana dan riasan yang dikenakan. Jika terlibat dalam pembuatan film atau video klip, fashion stylist harus bisa menciptakan tampilan pakaian dan riasan yang sesuai dengan konsep sang sutradara.
6. Fashion Writer / Fashion Editor
Profesi yang ada di dunia fashion tak sebatas pada merancang busana. Contohnya adalah fashion writer. Pekerjaan ini sangat cocok buat kamu yang menggemari dunia jurnalistik dan tulis menulis. Untuk bisa menjadi jurnalis fesyen, kamu harus bergabung dengan media massa seperti stasiun televisi, surat kabar, majalah atau media online. Sebagai jurnalis atau reporter, tentu kemampuan menulis yang baik adalah syarat mutlak yang wajib dipunyai.
Bekerja di media massa, fashion journalist seringkali harus ikut terjun ke lapangan melakukan reportase. Kamu akan diutus untuk meliput fashion show, peluncuran produk, pembukaan toko baru, atau acara-acara yang berkaitan dengan fesyen. Untuk mendukung hasil reportase, kamu juga akan bertemu langsung dengan narasumber untuk wawancara. So, jika kamu memang suka dengan pekerjaan ini, gak ada salahnya, kan, nyoba!
7. Fashion Merchandiser
Tertarik bekerja di bidang fashion? Profesi menarik yang bisa kamu pilih ialah fashion merchandiser. Tanggung jawab kamu sebagai fashion merchandiser yakni mengawasi desain dan kualitas tata letak toko retail. Pekerjaan ini menuntut kamu untuk selalu mencermati tampilan toko. Pastikan bahwa toko didesain semenarik mungkin agar orang mau berkunjung dan kemudian membeli.
Baca Juga:
7 Pekerjaan di Bidang Fashion yang Menarik untuk Ditekuni
Namun satu hal yang gak boleh dilupakan, tampilan desain toko harus merepresentasikan perusahaan. Jika kamu perhatikan, perusahaan yang mempunyai beberapa cabang, tampilan layout tokonya berbeda satu sama lain namun masih memiliki kesamaan karakter. Fashion merchandiser yang bertugas di toko umumnya berada di bawah merchandiser pusat yang mengorganisasi keseluruhan toko yang ada. Pada musim-musim tertentu, fashion merchandiser harus merancang display toko yang sesuai.
8. Fashion Buyer
Apakah tugas dan tanggung jawab fashion buyer? Biasanya bekerja di department store, butik fashion atau perusahaan ritel, fashion buyer bertugas memilih dan membeli aneka ragam kolekso fashion mulai dari pakaian hingga aksesori. Mereka membeli dari pabrik, produsen pakaian, desainer fesyen atau toko grosir yang kemudian dijual di toko secara eceran. Fashion buyer tidak bisa asal-asalan dalam membeli. Ia harus memikirkan tren fesyen yang berkembang dan selera pasar.
Fashion buyer harus bisa memprediksi dengan tepat bahwa produk-produk yang dibeli akan laku di pasaran. Bekerja sebagai fashion buyer, kamu perlu mempunyai selera fashion yang bagus sehingga produk yang dijual layak pakai. Kamu juga bakal mengatur pengeluaran dan menjaga inventaris barang tetap tersedia bagi konsumen.
9. Fashion Photographer
Apabila kamu hobi memotret, maka fotografer fesyen bisa jadi profesi yang pas buatmu. Menjadi fotografer, kamu akan terlibat dalam photoshoot untuk keperluan komersial seperti iklan, sampul majalah, foto editorial maupun katalog. Kreativitas yang tinggi dipadu dengan keterampilan teknis memotret yang memadai menjadikanmu sebagai fotografer fesyen andal.
Kamu akan bertemu dan berkolaborasi dengan banyak fashion designer, selebriti, model, makeup artist (MUA) hingga fashion stylist. Selain itu, fotografer juga bekerja sama dengan agensi periklanan, rumah produksi hingga majalah. Tak hanya sekadar memotret, fotografer harus mampu menciptakan foto yang menonjolkan koleksi fashion dengan cara yang kreatif, impresif, dan mudah diingat.