Home Business Jeny Tjahyawati Bawa Batik dan Songket ke Miami Modest Fashion Week

Jeny Tjahyawati Bawa Batik dan Songket ke Miami Modest Fashion Week

Jeny Tjahyawati bersama merek sepatu lokal Indonesia tampil di ajang Miami Modest Fashion Week
Koleksi Jeny Tjahyawati di Jakarta Fashion Week (JFW) 2020 | Foto: Highlight.ID

Highlight.ID – Miami Modest Fashion Week (MMFW) yang berlangsung tanggal 30 November sampai 2 Desember 2019 menjadi saksi perjalanan karier Jeny Tjahyawati di kancah internasional. Bagi Jeny, Miami Modest Fashion Week yang digelar di Intercontinental Hotel Miami, Florida, Amerika Serikat merupakan tonggak bersejarah, ia menjadi desainer Indonesia pertama yang tampil di ajang bergengsi tersebut.

Jeny siap menampilkan koleksi sebanyak 30 outfit di ajang Miami Modest Fashion Week dengan konsep couture dan tampilan Parasol Island. Koleksi Jeny terdiri dari 20 busana pria dan 10 busana pria. “Saya mengusung tema tropikal dengan memunculkan karakter yang feminim dan elegan,” kata Jeny.

Baca Juga:
Indonesia Modest Fashion Week (IMFW) 2019 Bertema “Nautica Archipelago”

Mengangkat motif batik Megamendung di setiap karyanya, Jeny mengombinasikan dengan kain songket. Jeny memilih warna-warna dengan nuansa soft seperti baby blue, pink, soft purple, dan grey. “Saya masukkan kain songket karena ingin memperlihatkan budaya Indonesia di kancah international,” tambahnya.

Keikutsertaan Jeny Tjahyawati di Miami Modest Fashion Week mendapat dukungan penuh dari merek sepatu lokal Buccheri. Sebagai official shoes untuk Jeny, Buccheri menampilkan koleksi sepatu sneakers dengan beragam model. Kali ini, Jeny bersama Buccheri menghadirkan koleksi Spring/Summer 2020 dengan nuansa pantai yang khas seperti motif karang, rumput laut, ikan, dan perahu yang diambil dari lipatan kertas origami.

Lo Rudianto selaku Managing Director Buccheri menjelaskan bahwa Buccheri merasa satu visi dan ingin produk lokal Indonesia dikenal hingga mancanegara. Buccheri menampilkan 46 koleksi dengan tema yang senada dengan koleksi Jeny. Seperti halnya Jeny, Buccheri juga menggunakan songket dan unsur lokal batik dengan motif Megamendung untuk setiap koleksinya.

“Modest fesyen ini kita lihat peluang ke depannya semakin terbuka lebar. Ibu Jeny fokus ke modest dan pencetus di Indonesia. Kita harap dengan kolaborasi ini kita bisa kerja sama untuk mengembangkan industri fesyen, mendukung desainer bisa berkembang dan sama-sama memajukan industri ini,” ujar Rudianto.

Bekerja sama dengan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Sumatera Barat, Jeny memakai bahan kain songket Pandai Sikiek. Lewat penggunaan songket, Jeny hendak menonjolkan sisi Indonesia dan sarana promosi agar kecantikan Indonesia dikenal di dunia internasional.

Selain Miami Modest Fashion Week, Jeny pernah tampil di berbagai ajang bergengsi internasional seperti Torino Fashion Week, London Fashion Week, New York Fashion Week, Paris Fashion Week, dan lainnya. Miami Modest Fashion Week yang digelar perdana dengan tema “Welcome to The New Normal” diikuti pula oleh desainer dari negara-negara lain seperti Malaysia, Rusia, Brazil, dan negara-negara Timur Tengah.