Highlight.IDz – Dua tahun lalu (2016), Seventeen, group band beraliran pop rock merilis sebuah lagu yang berjudul “Kemarin”. Lagu yang merupakan single keempat dari album “Pantang Mundur” ini diciptakan oleh sang gitaris Herman Sikumbang. Lewat lagu ini, Herman mengungkapkan kepedihannya saat ditinggalkan seseorang yang dicintainya. Dengan kata lain, “Kemarin” bercerita tentang sebuah perpisahan.
“Lagu ‘Kemarin’ adalah curahan hati waktu aku harus tiba-tiba kehilangan seseorang yang cukup berarti. Sedih, bingung, kaget, campur aduk. Gimanapun semua kebersamaan itu nggak bisa terjadi lagi,” ujar Herman dikutip dari channel YouTube GP Records. Video klip “Kemarin” yang diunggah di YouTube oleh channel GP Records dipublikasikan pada tanggal 21 Desember 2016.
Ketika Tsunami Menerjang
Namun siapa menyangka, lagu “Kemarin” yang mengisahkan tentang perpisahan tersebut seolah menjadi kenyataan. Dan kali ini, yang mengalaminya adalah sang vokalis Seventeen.
Pada hari Sabtu, tanggal 22 Desember 2018, Seventeen yang beranggotakan 4 orang yang terdiri dari Herman Sikumbang (gitaris), Riefian Fajarsyah (vokal), M Awal Purbani (bass) dan Windu Andi Darmawan (drum) sedang mengisi sebuah acara employee gathering yang diselenggarakan oleh PT PLN Unit Transmisi Jawa Bagian Barat (TJBB). Acara yang berlangsung pada malam hari itu mengambil tempat di Tanjung Lesung Beach Resort, Banten, Jawa Barat.
Baca juga:
- Kolaborasi Dewa Budjana dengan Musisi Dunia di Album “Mahandini”
- 5 Festival Jazz di Indonesia yang Ditunggu-tunggu Penikmat Musik
- Jazz Traffic Festival 2018 Suguhkan Kolaborasi Antargenre Musik dan Lintas Generasi
Awalnya, acara tampak berlangsung dengan meriah tanpa ada tanda-tanda akan terjadi hal yang mengerikan. Di atas panggung, para personel Seventeen terlihat atraktif menghibur penonton yang terlihat asyik menikmati lagu yang dibawakan mereka. Sebagian penonton ada yang berdiri dekat dengan panggung, sementara yang lain duduk di kursi yang telah disediakan.
Tapi secara mengejutkan, gelombang tinggi yang kemudian disebut sebagai tsunami menghantam panggung dari belakang saat Seventeen sedang membawakan lagunya yang ke-2. Memporakporandakan semua yang ada di depan mata. Para personel Seventeen beserta para hadirin yang ada di lokasi pun hanyut terbawa air laut.
Peristiwa detik-detik saat Seventeen dan peserta gathering yang hadir diterjang oleh tsunami terekam oleh video amatir. Video itu pun langsung viral, tersebar dengan cepat di media sosial.
Kehilangan Orang yang Dicintai
Pasca kejadian tersebut, dilaporkan beberapa anggota Seventeen hilang tersapu ombak. Selang beberapa hari pencarian, ketiga anggota Seventeen yakni M Awal Purbani atau Bani, Herman, dan Andi ditemukan telah meregang nyawa. Menyisakan sendirian sang vokalis Riefian Fajarsyah atau Ifan yang berhasil selamat dari terjangan tsunami.
Yang menyedihkan lagi, Ifan ternyata tak hanya kehilangan ketiga sahabatnya yang tergabung dalam satu grup band. Ia pun kehilangan istri tercintanya, yakni Dylan Sahara yang dinyatakan meninggal dunia setelah hilang selama 2 hari. Padahal sebelumnya, Ifan sempat berharap istrinya dapat ditemukan dalam kondisi selamat.
Menghadapi kenyataan yang pahit tersebut, Ifan merasa sangat terpukul. Ia kemudian mengunggah sebuah foto di Instagram yang menampilkan kebersamaan dirinya bersama ketiga sahabatnya saat masih bermain musik untuk Seventeen. Dalam caption-nya ia memohon maaf apabila ada kesalahan yang telah diperbuat oleh anggota Seventeen selama berkarier di dunia musik. Tak hanya itu, Ifan juga meminta doa agar ketika rekannya yang telah meninggal diterima di sisi-Nya.
Setiap kata demi kata pada lirik lagu “Kemarin” yang terasa ‘menyesakkan dada’ seolah menggambarkan kenyataan yang saat ini dialami oleh Ifan. Ia harus rela ditinggalkan sendirian oleh ketiga sahabat dan istri yang dicintainya.
Lirik Lagu “Kemarin” – Seventeen
Kemarin
Kemarin engkau Masih ada di sini
Bersamaku Menikmati rasa ini
Berharap semua Takkan pernah berakhir
Bersamamu Bersamamu
Kemarin Dunia terlihat sangat indah
Dan denganmu Merasakan ini semua
Melewati hitam Putih hidup ini
Bersamamu Bersamamu
Kini Sendiri di sini
Mencarimu Tak tahu di mana
Semoga tenang Kau di sana
Selamanya
Aku Slalu mengingatmu
Doakan mu Setiap malamku
Semoga tenang Kau di sana
Selamanya
*Music
Kini Sendiri di sini
Mencarimu Tak tahu di mana
Semoga tenang Kau di sana
Selamanya
Aku Slalu mengingatmu
Doakan mu Setiap malamku
Semoga tenang Kau di sana
Selamanya
Tsunami yang terjadi di Selat Sunda menerjang kawasan wisata dan permukiman di wilayah Banten dan Lampung. Lebih dari 420 orang dilaporkan meninggal dunia. Sementara korban luka-luka lebih dari 1.400 orang dan ratusan lainnya masih hilang. Semoga para korban tsunami yang selamat mendapatkan ketabahan. Sementara bagi korban meninggal dunia, semoga dosa-dosanya diampuni dan amalannya diterima oleh-Nya.