Highlight.ID – Konvoi bebas polusi menggunakan armada kendaraan listrik Grab Indonesia menandai kolaborasi dengan Intelligent Transport System (ITS) Indonesia dan World Resources Institute (WRI) Indonesia untuk mempercepat kebijakan transportasi rendah emisi di provinsi Bali. Pemanfaatan kendaraan listrik sekaligus menjadi contoh bagaimana kendaraan listrik dapat menjawab isu iklim dan lingkungan, khususnya transisi ke energi bersih yang menjadi salah satu topik pembahasan penting di Presidensi G20 Indonesia.
Nota Kesepahaman bertajuk “Kerja Sama Percepatan Kebijakan Transportasi Rendah Emisi di Provinsi Bali” antara ITS Indonesia dan WRI Indonesia akan mencakup riset dan pengembangan sumber daya terkait adopsi sistem transportasi rendah karbon, serta bahasan mengenai inkubator teknologi dan transportasi berkelanjutan di Indonesia, termasuk di Provinsi Bali. Kerja sama ini juga harapannya bisa menjadi bahan diskusi bagi para pemimpin dunia untuk menjawab isu perubahan iklim dan transisi ke energi yang lebih ramah lingkungan.
Grab akan turut mengoptimalisasi penggunaan armada kendaraan listriknya di Bali khususnya untuk menyambut Presidensi G20 Indonesia. Sebagai pihak operator, Grab dan anggota ITS akan berbagi pengalaman dalam pemanfaatan kendaraan listrik untuk mobilitas.
Baca Juga:
PERIKLINDO Electric Vehicle Show 2022 Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik
Menteri Perhubungan Republik Indonesia, Budi Karya Sumadi mengapresiasi pihak swasta yang turut mendukung percepatan ekosistem kendaraan listrik. “Sejalan dengan fokus dari gelaran G20 Indonesia tahun ini untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan kelestarian lingkungan yang lebih baik di masa depan, saya sangat mengapresiasi komitmen para pihak swasta untuk turut berkontribusi.”
“Isu-isu lingkungan ini butuh penanganan serius dan pemanfaatan kendaraan listrik menjadi salah satu bentuknya. Upaya ini menjadi pekerjaan bersama sehingga butuh banyak pihak yang memahami betul ekosistem kendaraan listrik dan pemanfaatan energi bersih seperti Grab Indonesia, ITS Indonesia, dan WRI Indonesia. Kolaborasi antara pihak Pemerintah dan swasta seperti ini harapannya bisa membangun ekosistem kendaraan listrik Indonesia dan mencapai target net zero emission pada tahun 2060,” tambahnya.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno juga mengatakan adanya inovasi dalam mengembangkan transformasi dan transportasi rendah emisi tentu sangat relevan dalam menjawab persoalan masa kini. “Seperti menciptakan transportasi rendah emisi mengingat transportasi turut menyumbang jumlah karbon atau emisi yang cukup besar, sekitar 49% berdasarkan catatan dari Sustainable Tourism International. Oleh karenanya, saya sangat mengapresiasi Intelligent Transport System (ITS) Indonesia yang telah berkomitmen mewujudkan sistem transportasi yang berkelanjutan, melalui implementasi kendaraan listrik sekaligus mendukung penyelenggaraan Presidensi G20 2022 di Indonesia.”
“Kemenparekraf sangat mendukung inisiatif ini dan pemerintah mendorong para pengelola destinasi untuk menggunakan transmisi rendah emisi dalam berbagai aktivitas wisata. Hal ini diharapkan dapat menaikkan Citra negara Indonesia sebagai negara yang berkomitmen dalam upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim,” kata Menteri Sandiaga Salahuddin Uno.
Baca Juga:
PEVS 2022, Pameran Pertama Kendaraan Listrik di Asia
Gubernur Provinsi Bali, I Wayan Koster yang diwakili oleh Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali, I Gede Wayan Samsi Gunarta menambahkan, “Dengan ditunjuknya Bali sebagai lokasi penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi G20, kami berharap kerja sama antara ITS Indonesia dan WRI Indonesia berkontribusi dalam mengembangkan kerja sama antara pemerintah, dunia bisnis dan akademisi, untuk mempercepat pengembangan ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai di
Bali.”
“Armada listrik yang disediakan Grab Indonesia juga diharapkan dapat mendorong minat masyarakat untuk mencoba kendaraan listrik yang nantinya akan dapat mentransformasikan kebiasaan penggunaan kendaraan dengan penggerak motor bakar menjadi pengguna KBLBB,” sambung Wayan.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia, Luhut Binsar Panjaitan dalam kata sambutannya menyatakan, “Pertemuan COP 26 yang lalu telah mengumpulkan para pihak untuk mempercepat aksi untuk mencapai target Paris Agreement dan UN Framework Convention on Climate Change. Pada COP 26, Indonesia terus mobilisasi climate finance dan pembiayaan inovatif lainnya seperti green bonds dan green sukuk. Perkembangan teknologi dan financing transisi ini memegang peran kunci dalam transisi energi ke depan. Keberhasilan kedua faktor ini memerlukan kolaborasi dari banyak pihak yang harus saling menguntungkan dan tentu ini sangat penting buat kita.”
Baca Juga:
Lazada dan Smoot Kenalkan Kendaraan Ramah Lingkungan
“Penggunaan kendaraan listrik Grab telah dimulai sejak 2019 dengan mengusung program #LangkahHijau dan saat ini kami mengoperasikan 8.500 unit kendaraan listrik di beberapa kota. Kami akan terus mendukung peningkatan penggunaan kendaraan listrik dengan menargetkan total armada kami menjadi lebih dari 14.000 tahun ini, sehingga kendaraan listrik lebih terjangkau dan mudah diakses masyarakat,” jelas President of Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata.
Dengan armada kendaraan listriknya, Grab berupaya untuk mengurangi sekitar 4.600 ton emisi karbon yang setara penyerapan CO2 dari 200 ribu pohon dalam setahun. Grab juga telah meluncurkan 20 titik Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) di DKI Jakarta, dan 7 titik SPBKLU di Provinsi Bali.
Presiden ITS Indonesia, William P. Sabandar mengatakan, “ITS Indonesia menggalang para anggotanya dan mitra untuk melaksanakan sejumlah inisiatif kolaborasi dalam rangka mendorong percepatan pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Bali.”
Country Director, World Resources Institute (WRI) Indonesia, Nirarta Samadhi mengatakan, “Upaya mengurangi polusi udara dari sektor transportasi merupakan salah satu faktor pendorong kita beralih ke implementasi kendaraan listrik.”