
Highlight.ID – Di era serba digital, ketika internet serta jaringan seluler meraja, tanpa disadari telah menggeser paradigma masyarakat. Kalau dulu, bekerja identik dengan datang ke kantor beserta dengan atributnya. Tapi sekarang, tak jarang perusahaan yang membebaskan karyawannya untuk bekerja dari mana saja, asalkan komunikasi berjalan dengan lancar.
Pun demikian dengan karyawan yang saat ini mempunyai banyak pilihan untuk bekerja. Menjadi karyawan penuh waktu di sebuah perusahaan atau menjadi karyawan paruh waktu alias freelance. Freelancer adalah orang yang bekerja untuk satu perusahaan ataupun pada perorangan tanpa perjanjian jangka panjang yang mengikat, tanpa ikatan kerja yang ketat.
Pekerjaan sebagai freelancer bisa dilakukan oleh siapa saja baik anak muda yang masih sekolah, kuliah, orang dewasa, karyawan swasta ataupun pegawai negeri. Freelance bisa dijadikan pekerjaan sampingan untuk mendapatkan penghasilan tambahan atau sebagai pekerjaan full time. Bila tertarik untuk menjadi seorang freelancer, ada baiknya kamu mempertimbangkan berbagai keuntungan dan kerugiannya. Simak artikel berikut untuk memudahkanmu dalam mengambil keputusan sebagai seorang freelancer.
Manfaat Bekerja Sebagai Freelancer
1. Jam kerja fleksibel
Keuntungan pertama menjadi seorang freelancer tentu saja kamu dapat bekerja kapan pun kamu mau dan inginkan. Menjadi freelancer artinya kamu memilih jam kerjamu sendiri. Bila kamu ingin tidur sampai tengah hari, kamu bisa melakukannya. Jika kamu ingin liburan akhir pekan sehingga kamu dapat menjelajahi kota, dengan segala cara, lakukanlah. Sebagai pekerja lepas, kamu benar-benar dapat bekerja selama jam paling produktif, dan jam-jam tersebut tidak harus jatuh selama jam kerja reguler.
Baca Juga: Lulusan Sastra? Coba 10 Pilihan Pekerjaan/Karier Bergaji Besar ini
2. Kontrol atas pekerjaan dan klien
Saat bekerja untuk orang lain, kamu tidak mendapatkan pilihan hendak bekerja dengan siapa. Kamu bisa saja terjebak dengan klien yang tidak profesional atau kasar. Namun, ketika menjadi seorang freelancer, kamu dapat memilih dengan siapa kamu akan bekerja. Jika tidak cocok dengan filosofi kepribadian atau bisnis atau pembayaran klien, kamu bisa mempertimbangkan ulang kerjasama tersebut. Semudah itu.
3. Bekerja di mana saja
Menjadi freelancer artinya kamu dapat memilih untuk bekerja di mana pun yang kamu inginkan, apakah kamu memilih untuk bekerja di kedai kopi lokal atau saat kamu sedang berlibur di Eropa. Kalian tidak lagi terjebak di kantor atau bahkan di rumah. Temukan tempat di mana kamu dapat bekerja paling baik. Kamu dapat bekerja di taman, di perpustakaan, atau di kamar tidur dengan memakai piyama.
4. You’re the boss
Sebagai freelancer, kamu tidak perlu lagi bertanggung jawab kepada siapa pun kecuali kepada klien dan diri kamu sendiri. Tidak ada lagi jabatan di atas kamu yang mengatur kecuali kamu sendiri. Sobat bebas untuk melakukan apa yang diinginkan, kapan pun kamu mau. Membuat semua keputusan sulit menjadi tanggung jawabmu; dan kamu memegang semua kendali.
Baca Juga: Pekerjaan yang Cocok Buat Lulusan Akuntansi, Mulai dari Akuntan Hingga Konsultan
5. Semua keuntungan 100% milik kamu
Salah satu keuntungan lain menjadi freelancer adalah kamu tidak lagi harus bekerja dengan gaji tetap, tidak peduli seberapa besar proyek yang diselesaikan. Dengan menjadi freelancer, kamu mendapatkan semua keuntungan dari proyek dan klien besar dan kecil kamu. Hal ini memberi kamu kebebasan untuk mengelola uang tersebut untuk self-improvement dan memperluas bisnismu.
6. Aktualisasi diri
Menjalani profesi sebagai freelancer, terutama bagi pelajar, mahasiswa maupun ibu rumah tangga bisa menjadi sarana aktualisasi diri. Jika di sekolah atau kampus hanya mendapatkan teori, maka dengan bekerja sebagai freelancer, kamu bisa praktik di lapangan. Contohnya bila kamu adalah mahasiswa di bidang komunikasi, kamu bisa menawarkan jasa penulisan, desain, dan jasa lainnya sambil mengasah kemampuan.
7. Berlatih wirausaha
Bila kamu bercita-cita menjadi seorang pengusaha atau wirausahawan, menjadi freelancer merupakan sebuah langkah yang tepat. Kamu akan mengerti seluk beluk pekerjaan yang sesungguhnya sebelum terjun menjadi seorang wirausaha. Freelancer juga harus melatih diri untuk bisa bekerja secara mandiri dan disiplin untuk mengerjakan pekerjaan sesuai target waktu yang disepakati dengan klien.
8. Bekerja sesuai hobi
Salah satu kelebihan menjadi freelancer adalah: kamu bisa bekerja sesuai dengan minat, hobi, dan sesuai skill yang dimiliki. Selain itu, kamu bisa memilih tingkat kesulitan pekerjaan. Sebagai freelancer pemula, pekerjaan freelance pertama kamu mungkin bayarannya tidak terlalu mahal. Namun bila kamu bisa menyelesaikan dengan baik maka keberhasilan tersebut akan menjadi pengalaman berharga dan meningkatkan kemampuan serta jam terbang kalian untuk mendapatkan pekerjaan dan bayaran yang lebih tinggi ke depannya.
Baca Juga: Profesi Menarik yang Bisa Kamu Jalani untuk Alumni Jurusan Psikologi

9. Peluang karier baru
Menjadi seorang freelancer, kamu berkesempatan untuk bertemu dengan banyak orang atau klien dengan karakter, industri serta latar belakang yang berbeda. Dengan bertemu orang-orang baru tersebut, kamu bisa membuka banyak peluang untuk mendapatkan pekerjaan dan memulai karier baru yang mungkin tidak terpikirkan sebelumnya. Apalagi, bila kamu sudah memiliki keahlian yang terasah dengan tajam saat menjadi freelancer.
10. Kemungkinan pendapatan yang lebih besar
Tak jarang orang memilih untuk berhenti bekerja dan memutuskan untuk menjadi freelancer. Selain alasan waktu yang lebih fleksibel, kerapkali pendapatan freelancer bisa lebih besar dibandingkan dengan kerja kantoran. Contohnya saja, seorang web developer di sebuah perusahaan bisa diminta untuk membuat satu hingga tiga buah website dalam sebulan, namun hanya digaji untuk satu bulan.
Padahal, harga website bisa jadi cukup mahal, namun sebagai karyawan tetap akan dibayar sesuai standar perjanjian kontrak. Hal yang berbeda bila bekerja sebagai freelancer, kamu bisa menyelesaikan tiga website dalam sebulan tentu kamu akan mendapatkan pendapatan penuh sesuai dengan nilai kontrak yang disepakati. Kamu akan mendapatkan pendapatan sesuai tiga website yang telah dikerjakan.
Baca Juga: Kursus Keterampilan Ini Bisa Bikin Kamu Dapat Duit, Tertarik?
Kerugian Kerja Freelance
1. Beban kerja tidak stabil
Menjadi pekerja lepas berarti bahwa penghasilan dan beban kerja kamu tidak stabil dan tidak konsisten. Kamu tidak bisa bergantung pada proyek reguler, atau klien setiap bulannya. Hal ini tentu berbeda dengan pekerja tetap di mana kamu pasti menerima gaji setiap bulannya.
2. Membedakan antara kerja dan waktu pribadi
Menjadi bos bagi diri sendiri dan bekerja dari rumah di sisi lain juga akan membuat kamu kesulitan dalam membedakan antara waktu kerja dan kehidupan pribadi. Bisa jadi, kamu akan bekerja berjam-jam dan tidak pernah meluangkan waktu untuk kepentingan pribadi.
3. Bekerja lebih keras
Dengan menjadi freelancer, berarti kamu bertanggung jawab penuh untuk mendapatkan dan mengerjakan semua klien dan proyek kamu sendiri. Artinya, kamu harus bekerja lebih keras. Selain itu, kamu harus mengenakan banyak ‘topi’, termasuk merangkap menjadi tenaga pemasaran, iklan, dan penjualan.
Baca Juga: Yuk, Ikuti Langkah Berikut Agar Kamu Lulus Kuliah Tepat Waktu
4. Berisiko untuk ditipu
Setiap pekerjaan selalu memiliki risiko tersendiri. Termasuk menjadi freelancer yang memiliki risiko tidak dibayar oleh klien. Hal ini cukup umum terjadi di dunia freelance. Selalu ada cara untuk melindungi diri kamu dari klien yang curang. Pastikan sobat untuk menggunakan platform khusus freelancer yang terjamin keamanan dan kredibilitasnya untuk menghindari klien yang curang.
5. Tanpa benefit dari perusahaan
Memilih menjadi seorang freelancer berarti kamu sudah sadar betul bahwa tidak akan ada benefit dari perusahaan untukmu, baik benefit asuransi kesehatan, ketenagakerjaan, dan keuntungan lainnya. Kamu masih bisa mengatasinya dengan menambah asuransi kesehatan yang kamu preminya kamu bayarkan sendiri setiap bulan atau tahun.
6. Kurang bersosialisasi
Bekerja sebagai freelancer, di sisi lain, dapat membuat orang merasa kesepian. Terlebih bagi anak muda yang masih berjiwa dinamis. Berdiam di rumah tentu akan sangat membosankan. Hal berbeda mungkin akan kamu rasakan bila bekerja di sebuah kantor di mana bisa banyak berinteraksi dengan rekan kantor. Namun, kamu masih bisa mensiasatinya dengan bekerja di co-working space atau di perpustakaan, di mana kamu masih bisa berinteraksi dengan orang lain.
7. Masa paceklik
Seperti halnya bekerja kantoran, menjadi freelancer pun mengalami masa paceklik dimana kamu mengalami kesulitan dalam mendapatkan klien. Untuk itu, kamu dituntut untuk menjadi cerdas dengan memutar otak untuk mendapatkan solusi dari pekerjaan lainnya. Masa paceklik ini merupakan salah satu tantangan besar bagi seorang freelancer untuk bisa konsisten mendapatkan klien. Ada baiknya juga kamu memelihara hubungan baik dengan klien, sehingga kamu tidak segan untuk menanyakan tentang proyek baru kepada klien.
Baca Juga: Mau Kerja Lebih Bebas? Begini Cara Menjadi Freelancer yang Sukses
8. Bertemu klien yang buruk
Bertemu klien yang buruk merupakan hal yang jamak ditemui oleh para freelancer. Klien yang buruk di antaranya adalah seperti tidak pernah puas dengan apa yang sudah dikerjakan. Ada saja perubahan yang diminta, bahkan ada yang tidak membayar hasil pekerjaan, baik itu karena tidak puas dengan hasilnya atau karena tiba-tiba kabur setelah mendapatkan hasil pekerjaan.
9. Rawan stress
Tak hanya pekerja kantoran yang menghadapi stress akibat pekerjaan, freelancer pun rawan stress. Biasanya, stress ini diakibatkan oleh masalah pekerjaan, kurang istirahat, kurang sosialisasi, masa paceklik, dan faktor lainnya. Selain itu, freelancer kadang bekerja melebihi pekerja kantoran. Oleh sebab itu, freelancer harus bisa mengatur waktu agar tidak mengalami masalah kesehatan yang akan mengganggu pekerjaan.
Memilih sebuah profesi ataupun pekerjaan selalu ada sisi positif dan negatif. Demikian pula dengan menjadi freelancer. Yang kamu perlu hanya memutuskan apakah kamu bersedia untuk mengambil risiko yang hampir selalu menyertainya. Freelancer berarti kebebasan profesional, namun di pihak lain, hal itu juga berarti ketidakstabilan dan penuh dengan risiko kegagalan. Dan itu mungkin sesuatu yang menakutkan bagi kehidupan profesional kamu.
Tetapi bila kamu bersedia untuk mempertaruhkan stabilitas demi sesuatu yang lebih selaras dengan tujuan profesional kamu daripada pekerjaan kantoran, pilihan menjadi freelancer pun bukan hal yang salah. Dengan menjadi seorang freelancer, kamu akan memiliki kesempatan untuk membangun nama dan reputasi demi mencapai tujuan profesional. Oleh karena itu, pastikan kamu benar-benar memahami sisi positif dan negatif dari menjalani pekerjaan sebagai freelancer ini. Yang tak kalah penting, persiapkan mental kalian dengan baik.