Home Arts Gaun Pesta Karya Neera Alatas Gambarkan Wanita Mandar yang Anggun

Gaun Pesta Karya Neera Alatas Gambarkan Wanita Mandar yang Anggun

Desainer Neera Alatas menampilkan koleksi gaun pesta di Jakarta Fashion Trend (JFT) 2020
Koleksi Neera Alatas di Jakarta Fashion Trend (JFT) 2020 | Foto: Highlight.ID

Highlight.ID – Berkolaborasi dengan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Sulawesi Barat, desainer Neera Alatas ikut berpartisipasi dalam ajang Jakarta Fashion Trend (JFT) 2020. Kali ini, Neera Alatas masih menggunakan tenun sutra Mandar dengan tema bertajuk “Malolo”. Koleksi Neera Alatas tersebut ditampilkan di ajang Jakarta Fashion Trend 2020 pada tanggal 20 November 2019 di Sentral Senayan 3, Jakarta.

“Malolo” diambil dari bahasa Mandar yang menggambarkan tentang karakter wanita Mandar yang anggun, cantik, baik, santun, dan sopan. Mandar sendiri merupakan sebuah suku yang mendiami wilayah Sumatera Barat. Tema “Malolo” dituangkan dalam busana formal atau gaun pesta bersiluet A line, siluet X, dan ada juga yang menggunakan outerwear. Koleksi Neera Alatas itu dirancang dengan kesan feminin romantic yang terlihat cantik dan anggun.

Desainer Neera Alatas menampilkan koleksi gaun pesta di Jakarta Fashion Trend (JFT) 2020
Koleksi Neera Alatas di Jakarta Fashion Trend (JFT) 2020 | Foto: Highlight.ID

Tenun Mandar merupakan salah satu kearifan lokal dari tanah Mandar, Sulawesi Barat. Motif tenunan Mandar yakni kotak-kotak yang dihasilkan dengan cara menarik persilangan garis vertikal dan horizontal. Makna yang tersirat pada motif tersebut yakni kuatnya persatuan di antara masyarakat atau hubungan antara pemimpin dan masyarakat.

Kandungan filosofis lainnya yaitu menggambarkan empat unsur kehidupan atau empat penjuru bumi di tanah Mandar yang biasa disebut dengan “Appeq Sulapa” yaitu tanah, air, udara, dan api atau barat, timur, utara, dan selatan.

Desainer Neera Alatas menampilkan koleksi gaun pesta di Jakarta Fashion Trend (JFT) 2020
Koleksi Neera Alatas di Jakarta Fashion Trend (JFT) 2020 | Foto: Highlight.ID

Dahulu kala, hasil tenun sutra Mandar hanya dibuat dalam bentuk sarung. Dalam perkembangannya, tenun sutra Mandar dibuat dalam bentuk kemeja, blazer, jas, syal, dan lain-lain. Bagi wanita Mandar, menenun sutra adalah bentuk kesetiaan atau kesetaraan dalam hal ekonomi di masyarakat setempat yang dikenal dengan konsep “Siwali Parriq” atau bisa diartikan ‘kesetaraan gender’.

Neera Alatas memakai bahan-bahan seperti tenun sutra Mandar, rose crepe, organza, dan tulle. Sementara detail yang digunakan yakni restleting besi sebagai aksesori yang fungsional, payet, kristal Swarovsky, mutiara, dan sebagainya. Neera Alatas mengangkat tenun Mandar sebagai bentuk kontribusi untuk mendukung pelestarian tenun sebagai salah satu kekayaan Nusantara.

Desainer Neera Alatas menampilkan koleksi gaun pesta di Jakarta Fashion Trend (JFT) 2020
Neera Alatas (tengah) di Jakarta Fashion Trend (JFT) 2020 | Foto: Highlight.ID

“Saya berharap tenun Mandar ini bisa menjadi koleksi yang mempunyai daya pakai dan daya jual yang tinggi, tidak lagi identik dengan citra monoton, konservatif, juga tua. Saya juga mengharapkan koleksi ini dapat menumbuhkan rasa memiliki, bangga menjadi bangsa Indonesia, dan memperkuat rasa nasionalisme bagi generasi milenial,” ujar Neera Alatas.