Highlight.ID – Saat ini, traveling menjadi aktivitas yang amat diminati. Apalagi berkembangnya media sosial membuat setiap orang dapat membagikan keseruannya saat berpetualang. Namun demikian, bagi Mansu dan Awan, traveling saja tidaklah cukup. Kedua pemuda yang hobi traveling ini melakukan sesuatu yang boleh dibilang sangat positif.
Mereka berdua berbisnis dan melestarikan seni dan kebudayaan pada saat yang bersamaan dengan menjual aneka macam kain tenun dari berbagai daerah di Indonesia. Tak hanya berupa lembaran, kain tenun diolah menjadi aneka ragam produk yang siap pakai mulai dari pakaian hingga aksesoris.
Baca juga:
- Ragam Produk Outdoor dengan Harga Promo di I SEE FEST 2019
- Lestarikan Tenun Sumba, Denny Wirawan Rilis Koleksi “Pringgasela”
- I SEE FEST 2019, Festival Outdoor Perdana yang Komplit dan Seru
Dengan label Awan Ethic Craft yang berdiri pada tahun 2016, mereka tak hanya berorientasi bisnis semata tapi juga berupaya untuk melestarikan kesenian dan kebudayaan khas Indonesia, khususnya kain tenun. “Kita dua-duanya suka naik gunung, hobi traveling, keliling Indonesia. Kita melihat potensi Indonesia ini enggak cuma alam, tapi ada sesuatu yang perlu kita kenalkan juga. Kita fokusnya di kain-kain tenun Nusantara,” jelas Mansu ketika ditemui Highlight.ID di acara I SEE FEST 2019.
Kain tenun yang dijual di antaranya berasal dari Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Banten, Kalimantan, Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB), hingga Sulawesi. Selain kain tenun, mereka juga menjual aneka ragam kerajinan (craft) khas Indonesia. “Di sini (Awan Ethic Craft) enggak cuman tenun doang, tapi ada kerajinan khas daerah (di) Indonesia,” tambahnya.
Mansu menuturkan, “Para perajin itu bikinnya cuman kainnya doang, lembaran kain. Lalu dibawa ke Jakarta, kita produksi di sini.” Awan Ethnic Craft menjual ragam kain tenun dengan corak bervariasi yang didapatkan dari berbagai daerah ketika Mansu dan Awan traveling. Selain dijual dalam bentuk lembaran, kain tenun juga berbentuk produk aksesoris fashion seperti gelang, topi, tas, baju, outerwear, jaket, sampai sandal dan sepatu.
“Yang paling diminati, dilihat dari penjualan terbanyak (berbentuk) kain. Karena anak traveling, jalan itu lebih seneng bawa kain untuk difoto. (Awan Ethnic Craft) Salah satu pionir bikin trend kaya gitu, sih. Kita mulai dari sendiri, sebelum jualan emang udah make kaya gitu. Setelah rame banyak yang nanyain, baru kita jualan,” ujar Mansu.
Sebagian besar pakaian berbahan kain tenun yang dijual Awan Ethnic Craft unisex alias dapat dipakai oleh pria maupun wanita. Dalam perkembangannya, ternyata lebih banyak kaum perempuan yang membeli produk-produk Awan Ethnic Craft. Sehingga, Awan Ethnic Craft meluncurkan produk-produk yang diperuntukkan untuk wanita.
“Kalo toko di Jakarta udah ada dua, itu di Neo Soho Mall (Jakarta Barat) sama di Petukangan Utara (Jakarta Selatan) itu ada workshop sama tokonya. Tapi untuk penjualan masih besar di online,” jelas dia. Menurut Mansu, respon pasar terhadap produk-produk Awan Ethic Craft terbilang sangat bagus. Sejak awal-awal Awan Ethnic Craft berdiri, masyarakat sudah banyak yang membeli.
Dalam pergelaran I SEE FEST 2019, Awan Ethnic Craft membuka booth di area Outdoor Adventure Special Section. “Kita konsepnya lebih ke outdoor, kaya adventure, nature sama culture. Nah, ini kebetulan (I SEE FEST 2019) ada konsep outdoor-nya, makanya kita masuk,” tambahnya.
Keikutsertaan Awan Ethnic Craft di I SEE FEST 2019 tak hanya untuk berjualan untuk komunitas traveler tapi juga mengenalkan kepada masyarakat luas. Mansu menuturkan, “Sebelumnya kita pasarnya temen-temen traveler. Semoga yang di luar itu, masyarakat pada umumnya bisa lebih kenal lagi sama kain tenun.”
Khusus di event I SEE FEST 2019, Awan Ethnic Craft menawarkan harga yang lebih murah dari biasanya. Mansu mengatakan, “Kita promonya all item (diskon) up to 50 persen. Harganya mulai dari Rp15 ribu sampe ada yang Rp3 jutaan.”