Home Business Lima Tips Menjaga Keindahan Warna & Motif Batik

Lima Tips Menjaga Keindahan Warna & Motif Batik

Menyambut Hari Batik Nasional Lazada berkomitmen untuk menjaga kelestarian batik
Ilustrasi | Foto: Unsplash.com/Mahmur Marganti

Highlight.ID – Hari Ibu yang diperingati setiap tanggal 22 Desember menjadi momentum masyarakat Indonesia untuk menyatakan rasa cinta kepada ibu yang telah merawat dan  menjaga keberlangsungan kesejahteraan keluarga. Beragam cara dapat dilakukan untuk  merayakan Hari Ibu, salah satunya dengan memberikan hadiah untuk ibu tercinta. Kain batik dapat menjadi sebuah kado istimewa nan berkesan yang tak lekang dimakan  zaman. Dengan menghadiahkan batik tulis sebagai hadiah, berarti Anda ikut melestarikan kain batik tulis khas Nusantara yang bernilai seni tinggi dan  memberdayakan keberadaan para pengrajin batik lokal.

Lazada, sebagai salah satu platform eCommerce di Indonesia, berkomitmen mendukung  pemberdayaan penjual batik untuk terus bertumbuh dan meraih kesuksesan, seraya  melestarikan warisan budaya batik Indonesia. Dukungan ini dimulai sejak tahun lalu saat  Lazada melakukan penutupan akses impor atas beberapa klaster besar, termasuk di  antaranya klaster tekstil dan fesyen. Melalui teknologi dan inovasi dalam platform  eCommerce, Lazada terus mendukung penjual batik untuk bertransformasi digital dan memperluas jangkauan pasar batik di seluruh pelosok Indonesia maupun mancanegara.

Kain batik sendiri menjadi salah satu kain tradisional dan warisan budaya Indonesia yang  sudah ada sejak masa kerajaan menguasai kepulauan Indonesia. Selain menjadi warisan  budaya Indonesia, batik telah menjadi media pemersatu bangsa dari sisi wastra. Batik  dikenakan di berbagai kesempatan oleh individu, lembaga, dan kelompok sosial di  Indonesia untuk tampil modis dalam menghadiri acara formal maupun kasual. Bahkan  sekarang penjual batik telah berinovasi dengan menghasilkan aksesoris kekinian dari kain batik, seperti masker, bando, ikat rambut, dan obi belt.

Keunggulan yang dimiliki kain batik adalah kombinasi antara warna dan motifnya yang  unik, bahkan setiap motifnya memiliki makna tersendiri, menjadikan kain batik cocok  sebagai pilihan kado Hari Ibu. Menurut salah satu pengusaha batik di Lazada Mega Riski  Lestari, karena batik memiliki nilai estetis tinggi, keunikan warna dan motif batik harus  dijaga sebagai wujud rasa bangga terhadap kekayaan budaya Indonesia dengan cara  merawat batik yang dimiliki. “Perawatan batik terbilang rumit dibandingkan dengan kain  biasa. Mengingat teknik pewarnaannya yang alami, maka warna yang digunakan dalam  batik terkadang sulit diatur. Karena itu, sangat penting untuk berhati-hati dalam  perawatannya,” ujar Mega.

Apa saja yang harus diperhatikan dari perawatan kain batik? Yuk simak tips dari  pengusaha batik asal Pekalongan, Jawa Tengah ini untuk merawat kain batik agar terjaga  keindahan warna dan motifnya.

1. Mencuci batik dengan menggunakan tangan

Menggunakan tangan saat mencuci batik lebih dianjurkan daripada menggunakan mesin  cuci. Proses membersihkan pada mesin cuci dapat merusak serat-serat dan menurunkan  kualitas kain batik. Warna pada batik, khususnya jenis batik tulis pun, juga akan  memudar bila menggunakan mesin cuci. Hal ini dikarenakan proses pembuatan batik  yang cukup tradisional dengan menggunakan alat canting dan cap untuk menorehkan  cairan malam (lilin) yang panas.

Meskipun tradisional, teknik inilah yang membuat batik  Indonesia menjadi satu-satunya yang diakui oleh United Nations Educational, Scientific  and Cultural Organization (UNESCO) di PBB. Selain itu, dalam membersihkan kain batik  tidak perlu memakai sikat. Cukup cuci lembut dengan tangan dan jangan terlalu keras  memeras kain batik agar kain dan warnanya lebih terjaga.

Baca juga:
Ayu Dyah Andari X Batik Trusmi Kenalkan Koleksi “Basundari, Kala di Wedari”

2. Tidak menggabungkan kain batik dengan pakaian lainnya

Umumnya, batik terbuat dari bahan alami, seperti kayu, bunga, akar, buah, atau malam.  Karena bahan pewarnaannya yang alami, warna pada kain batik lebih mudah luntur jika  tercampur dengan pakaian lain. Contohnya batik dari malam, bila dicuci pertama kali  akan membuat kandungan malamnya berkurang sehingga residu pewarna batik akan ikut  dengan air. Tapi jangan khawatir, proses ini tidak akan merusak batik Anda.  Mengelompokkan batik yang sewarna dalam satu wadah juga sebaiknya dilakukan ketika  mencuci kain batik.

3. Hindari penggunaan detergen dan pelembut

Mega mengatakan pemilihan sabun untuk mencuci batik juga penting. Akan lebih baik bila  dicuci menggunakan lerak atau sabun pencuci batik khusus yang sudah banyak  dijual. Sebagai alternatif, Anda dapat menggunakan sampo atau sabun bayi. Produk ini  lebih aman digunakan bagi kain batik daripada detergen pada umumnya. Namun, jika  batik yang Anda miliki tidak terlalu kotor atau tidak terdapat noda yang serius, Anda  cukup merendamnya dengan air hangat tanpa harus dicuci. Air hangat akan lebih mudah  mengangkat kotoran dari kain batik tanpa perlu dikucek secara berlebihan.

4. Jemur pakaian di tempat yang tidak terpapar sinar matahari secara langsung

Batik yang basah tidak perlu diperas dan cukup dibentangkan saja. Menurut Mega,  menjemur kain batik di bawah sinar matahari dapat mengurangi keindahan dari warna  batik. Jemurlah di tempat teduh atau diangin-anginkan hingga kering.

5. Tidak menyetrika dengan suhu panas

Setelah dijemur, setrika kain batik dengan suhu yang tidak terlalu panas dan hindari kain  batik terkena panas secara langsung agar tidak merusak warna kain batik. Jika batik terlihat sangat kusut, semprotkan sedikit air di atas kain batik lalu letakan sehelai kain di atasnya, kemudian disetrika. Hal ini agar panas dari setrika tidak langsung menyentuh  kain batik. Setelah itu, Anda dapat menyimpannya dalam posisi tergantung dan disimpan  dalam plastik untuk perlindungan khusus agar tidak dimakan oleh ngengat.