Home Beauty Mau Pasang Gigi Palsu? Kenali Jenis-jenisnya Terlebih Dahulu

Mau Pasang Gigi Palsu? Kenali Jenis-jenisnya Terlebih Dahulu

Jenis-jenis gigi tiruan dan fungsinya yang ditangani oleh dokter-gigi-spesialis-prostodonsia
Ilustrasi gigi / Foto: Istockphoto

Highlight.ID – Hilangnya satu atau beberapa gigi membuat daya kunyah menjadi terganggu. Selain itu, tidak lengkapnya gigi juga dapat mempengaruhi penampilan estetik seseorang. Gigi dapat lepas karena beberapa hal seperti penyakit gusi, trauma, pemakaian alat ortodontik yang tidak tepat, dan lainnya.

Berdasarkan fakta, orang dewasa mempunyai 32 buah gigi yang mempunyai fungsi masing-masing. Apabila kondisi giginya tidak lengkap alias ompong dan dibiarkan begitu saja selama bertahun-tahun maka dapat mempengaruhi kesehatan. Efek yang ditimbulkan dari gigi ompong seperti adanya penumpukan karang gigi, perubahan posisi hingga perubahan struktur wajah.

Gigi tiruan menjadi solusi bagi mereka yang gigi aslinya tidak lengkap. Namun sebelum memasang gigi tiruan, alangkah baiknya kenali dulu jenis-jenis gigi tiruan yang ditangani oleh dokter gigi profesional. Gigi tiruan ada yang bisa dilepas-pasang dan ada pula yang sifatnya permanen.

Macam-macam Gigi Tiruan

drg. Rosa Sharon Suhono Sp.Pros., Dokter Gigi Spesialis Prostondonsia Joy Dental Yogyakarta, memaparkan bahwa gigi tiruan terdiri dari gigi tiruan lepasan dan gigi tiruan cekat (permanen). Gigi tiruan lepasan terbagi lagi menjadi gigi tiruan lengkap dan gigi tiruan sebagian lepasan. Sementara gigi tiruan cekat terdiri dari bridge, marryland bridge, implan gigi, dan mahkota tiruan (crown).

Baca Juga: Ketahui Manfaat Behel Gigi dan Tahapan Pemasangannya

“Ketahanan gigi tiruan itu tergantung pemakaiannya, pemeliharaannya seperti apa. Karena gigi tiruan itu kan harus dicuci setiap hari. Saat kita menyikat gigi, itu sama, kita harus menyikat gigi tiruannya juga. Misalnya pasien itu menjaga kebersihannya dengan baik, gigi tiruan itu bisa bertahan lama,” jelas dokter lulusan Spesialis Prostodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada (FKG UGM) Yogyakarta kepada Highlight.D.

Gigi Tiruan Lepasan

Menurut drg. Rosa, jenis-jenis gigi tiruan lepasan berdasarkan materialnya salah satunya yakni resin akrilik yang retensi giginya menggunakan kawat. Selain itu, ada gigi tiruan yang terbuat dari valplast atau thermoplastic nylon yang lebih lentur, resin flexi, dan kerangka logam.

Setiap gigi tiruan lepasan harganya berbeda-beda tergantung pada material yang digunakan. Gigi tiruan yang paling standar terbuat dari bahan akrilik. Sementara yang paling bagus kualitasnya adalah gigi tiruan berbahan kerangka logam namun harganya cukup tinggi karena ada dua material yang dikombinasikan.

“Gigi tiruan lepasan ini untuk pasien yang banyak giginya yang sudah hilang. Mungkin agak berat juga di ongkos kalo misalnya mau bikin implan (gigi) secara keseluruhan,” kata drg. Rosa.

Baca Juga: Jangan Sepelekan, Ini Penyebab Gigi Berlubang dan Cara Mengatasinya

Jenis-jenis gigi tiruan dan fungsinya yang ditangani oleh dokter-gigi-spesialis-prostodonsia
Ilustrasi gigi palsu / Foto: Shutterstock

Selanjutnya, pasien harus selalu melepas gigi tiruan dan membersihkannya dengan menggunakan spon, sabun cuci tangan atau sabun cuci piring. “Kalo memakai pasta gigi dia sifatnya agak abrasif sehingga kilau gigi tiruan lepasannya jadi lebih mudah hilang,” tambahnya.

Gigi Tiruan Lengkap

Gigi tiruan lengkap dapat dilepas maupun dipasang untuk mengganti gigi asli yang hilang. Terbuat dari porselen atau akrilik, gigi tiruan lengkap diperlukan bagi pasien yang telah kehilangan semua gigi aslinya.

Gigi Tiruan Sebagian Lepasan

Berbeda dengan gigi tiruan lengkap, gigi tiruan sebagian lepasan merupakan gigi palsu yang menggantikan satu atau beberapa gigi pada rahang atas atau rahang bawah. Gigi tiruan sebagian lepasan ini dapat dipasang maupun dilepas sendiri oleh pasien.

Gigi Tiruan Cekat

Gigi tiruan cekat ada yang didukung oleh gigi asli berupa jembatan gigi (bridge) dan ada pula yang disokong oleh implan gigi. drg. Rosa menerangkan, “Gigi tiruan cekat itu kasusnya (pasien) kehilangan satu atau dua gigi. Kemudian, ada gigi-gigi tetangganya yang masih cukup kuat untuk menopang.”

Dalam penjelasannya, drg. Rosa mengatakan perbedaan gigi tiruan lepasan dengan gigi tiruan cekat terletak pada bahan yang dipakai. “Materialnya (gigi tiruan cekat) ada yang bahan all porcelaine, ada juga bahan porcelaine fused to metal. Dua itu sih, yang paling utama. Indricect composite dan akrilik juga ada, tapi itu kurang diminati karena masih bisa berubah warna, masih kurang kuat.”

Baca Juga: Penerapan Teknologi Terbaru dalam Bidang Kedokteran Gigi

“All porcelain itu biasanya untuk gigi-gigi depan karena dia tidak ada kandungan metalnya sehingga warnanya lebih natural. Kalo yang porcelain fused to metal ada kandungan metalnya, biasanya kita gunakan untuk gigi-gigi bagian belakang. Karena dia (daya) pengunyahannya cukup tinggi dan estetikanya lebih minimal daripada gigi depan,” jelas drg. Rosa.

Gigi tiruan cekat berbahan all porcelain lebih mahal daripada porcelain fused to metal. Gigi-gigi tiruan bagian belakang juga bisa menggunakan all porcelaine berjenis zirconia.

Impan Gigi

Implan gigi merupakan alat prostetik berulir, semacam sekrup berbahan titanium atau keramik yang ditanam pada rahang atas maupun rahang bawah. Fungsi implan gigi yakni sebagai pengganti akar gigi yang hilang dan menahan gigi pengganti. Menggantikan satu atau lebih gigi yang tanggal, implan gigi dapat dilakukan oleh dokter gigi spesialis bedah mulut, dokter gigi spesialis prostodonsia, dan dokter gigi spesialis periodonsia.

Baca Juga: Gigi Lebih Putih dan Cemerlang dengan Metode Bleaching

“Ketika pasien kehilangan gigi, dokter akan memeriksa terlebih dahulu, ketebalan tulangnya, tinggi tulangnya. Apakah cukup untuk ditanamkan impan. Implan ini ada 2 tahapan. Yang pertama, memasang implan yang bagian akarnya. Itu dari bahan titanium (sebagai) pengganti akar gigi, ditanam dulu di dalam tulang rahang sesuai dengan tinggi yang sudah kita ukur sebelumnya,” ujarnya.

“Kemudian, setelah itu ditutup, ditunggu dulu untuk proses penulangannya sekitar 3 sampai 4 bulan. Dilihat dulu melalui foto rontgen, apakah itu sudah terjadi penulangan. Jika penulangannya sudah baik, baru kemudian dibuka kembali gusinya untuk dilakukan tahapan kedua, namanya healing abutment,” kata drg. Rosa.

“Seperti membangun rumah, pondasi dulu baru nanti atasnya. Healing abutment ini fungsinya seperti untuk membuat gusinya itu seperti kerah. Nanti buat tempat mahkotanya. Setelah itu ditunggu dulu 1 sampai 2 minggu. Setelah itu, baru dicetak kembali untuk pembuatan mahkotanya, sesuai kebutuhan (dan) pengukuran,” imbuhnya.

Baca Juga: Jenis-jenis Treatment yang Ditangani Dokter Gigi Spesialis Prostodonsia

Selanjutnya, drg. Rosa menerangkan, “Kita akan menjelaskan ke pasien bahwa tingkat keberhasilan (impan gigi) 90 persen. Tapi tetap ada 10 persennya, misalnya alergi atau ada infeksi di tulangnya sehingga implannya goyang. Maka dari itu, 3 sampai 4 bulan menunggu itu sangat penting. Nanti kita akan melihat implannya itu tertanam atau goyang. Kalo goyang berarti implannya harus dikeluarkan dan (pilih) alternatif perawatannya yang lain.”

Bridge

Gigi tiruan permanen berupa jembatan gigi (bridge) berfungsi untuk mengganti 1 atau lebih gigi yang tanggal. Bridge ini memanfaatkan gigi-gigi di sebelahnya untuk menyangganya. Gigi-gigi di sebelahnya perlu dikecilkan agar bridge dapat dipasang dengan baik.

Marryland Bridge

Hampir mirip dengan bridge, marryland bridge termasuk jenis gigi palsu cekat yang memanfaatkan gigi-gigi di sebelahnya sebagai penyangga. Perbedaannya, marryland bridge tidak perlu mengecilkan gigi-gigi di sampingnya.

Crown

Bentuk gigi palsu permanen lainnya adalah crown, yakni mahkota palsu yang diletakkan di atas gigi asli untuk melindungi, menguatkan, dan memperbaiki penampilan gigi yang rusak. Berbeda dengan impan gigi, mahkota tiruan tidak perlu mengganti akar gigi jika memang masih kuat menopangnya.

drg. Rosa berpesan, “Kalo ada teman atau keluarga yang membutuhkan perawatan gigi tiruan sebaiknya ya datang ke dokter gigi. Dokter gigi umum boleh untuk konsultasi, kalo kasusnya sudah kompleks sebaiknya datang ke dokter gigi spesialis prostodonsia. Supaya kita bisa sama-sama melihat kasusnya dan menentukan perawatan yang terbaik untuk pasien.”