Home Business Kemampuan Twitter dalam Menggemakan Gerakan

Kemampuan Twitter dalam Menggemakan Gerakan

Twitter dimafaatkan untuk gerakan sosial
Ilustrasi Twitter | Foto: Unsplash/Sara Kurfeß

Highlight.ID – Perkembangan Twitter di Indonesia termasuk cepat dari tahun ke tahun. Lewat media sosial Twitter, pengguna dapat mem-posting teks yang dilengkapi dengan gambar atau video atau sering disebut pula dengan tweet. Saat ini, Twitter masih terus eksis meskipun banyak bermunculan media sosial terbaru.

Dwi Adriansah, Country Industry Head Indonesia Twitter di Social Media Week (SMW) Jakarta 2019 memaparkan bahwa Twitter tak hanya sebatas media sosial untuk berbagi informasi namun juga bisa untuk menggemakan sebuah gerakan. Gerakan tersebut ada bermacam-macam bentuknya, mulai dari yang sifatnya sosial hingga komersial.

Baca juga:

Ada tiga hal yang membuat orang menggunakan Twitter dibandingkan media sosial lainnya. “Yang pertama adalah mereka ingin menemukan sesuatu. Yang kedua, mereka ingin melihat, membaca sebuah updates (berita). Dan yang terakhir orang-orang di Twitter ingin mencari stories,” jelas Dwi.

“Ini menjadi fenomena di Indonesia di mana orang-orang masuk ke Twitter untuk bisa bercerita dan juga meminta bantuan, menyebarkan berita-berita positif. Yang kita lihat, orang di pinggit jalan misalnya, berjualan dan ingin dibantu. Biasanya, keyword-nya adalah ‘Twitter, Please Do Your Magic!’. Dan kita melihat bahwa dari tahun yang lalu, ada percakapan besar bahkan tiga sampai empat kali lipat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,” tambahnya.

Social Media Week (SMW) Jakarta 2019 kembali digelar dengan beragam topik menarik
Dwi Adriansah (Country Industry Head Indonesia Twitter) di SMW Jakarta 2019 | Foto: Highlight.ID

Menurut Dwi, pengguna Twitter memiliki kultur atau kebiasaan tersendiri di mana mereka ingin melihat apa yang sedang terjadi di sekitar. Sebagai contoh, pelecehan seksual yang terjadi pada Alyssa Milano pada tahun 2018 sempat viral di Twitter.

Ketika itu, Alyssa Milano membuat sebuah tweet yang kemudian menjadi bahan pembicaraan para pengguna Twitter di seluruh dunia. Dari kejadian tersebut, maka muncul sebuah gerakan di Twitter untuk melawan kekerasan seksual. Tidak sampai di situ, beberapa figur publik membicarakan dan mendukung gerakan itu.

Twitter memiliki perangkat yang mampu menganalisis sebuah momen atau kejadian yang berubah menjadi movement atau gerakan. Analisis tersebut berdasarkan grafik pembicaraan di Twitter yang meningkat drastis pada waktu tertentu dan kemudian menghilang seiring berjalannya waktu.

Kemampuan Twitter untuk merubah moment menjadi movement ternyata dimanfaatkan pula oleh brands ternama, contohnya Nike. Pada tahun 2016, Nike meluncurkan iklan komersial yang menampilkan atlet The National Football League (NFL), Colin Kaepernick. Waktu itu, Nike membuat sebuah kampanye lewat Twitter yang kemudian memancing pembicaraan di kalangan pengguna Twitter. Tak berhenti di situ, Nike juga mengalami peningkatan penjualan setelah penayangan iklan.