Home Tips Education Manfaat Radioterapi untuk Pengobatan Kanker

Manfaat Radioterapi untuk Pengobatan Kanker

webinar Manfaat Radioterapi untuk Pengobatan Kanker
Webinar “Radioterapi dan Manfaatnya terhadap Pengobatan Kanker” | Foto: CISC

Highlight.ID – Webinar “Radioterapi dan Manfaatnya terhadap Pengobatan Kanker”– kerja sama antara Indonesian Cancer Information and Support Center Association (CISC) Indonesia dan Varian Medical Systems – bertujuan memperkenalkan dan memberikan edukasi komprehensif tentang terapi radiasi, atau yang biasa disebut radioterapi, kepada pasien kanker dan khalayak umum.

Mengingat tantangan khusus yang dialami pasien dalam pengobatan kanker, terutama di tengah pandemi COVID-19, webinar edukatif tersebut mendiskusikan pentingnya pemahaman lanjut di antara pasien dan pemangku kepentingan tentang beban penyakit kanker serta berbagai opsi perawatan yang ada.

Selain memperkenalkan radioterapi dan manfaatnya, webinar tersebut turut mengajak pasien untuk mengenal lebih jauh langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam menjalani radioterapi serta memberikan pengetahuan lebih lanjut mengenai kesalahpahaman serta efek samping terkait perawatan radioterapi untuk pasien. Webinar tersebut juga diisi oleh kehadiran pasien kanker, Atun Bong, sebagai narasumber yang berbagi pengalaman pribadinya sebagai penyintas kanker dalam menjalani radioterapi.

Baca Juga:
Lawan Kebutaan, 10 Ribu Pasien Diabetes di Indonesia Akan Diperiksa

Prof. dr. H. Abdul Kadir, Ph.D, Sp.THT-KL(K), MARS selaku Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, yang turut membuka acara secara resmi, menjelaskan, “Kanker saat ini perlu mendapat perhatian kita semua, sebab prevalensi penyakit kanker semakin meningkat. Kita tahu penyakit kanker merupakan penyebab kematian yang tinggi di Indonesia. Implikasinya adalah beban pembiayaan jaminan Kesehatan nasional yang sangat besar. Pemerintah terus berupaya untuk memenuhi sumber daya pelayanan Kesehatan, menyediakan sumber daya manusia, sarana, prasarana, dan peralatan Kesehatan dan obat.”

Menyangkut radioterpai, beliau juga menyampaikan, “Radioterapi memegang peranan yang sangat penting dalam perawatan kanker dan penggunaan teknologinya diharapkan dapat dikelola dengan baik. WHO menganjurkan bahwa untuk setiap satu juta penduduk minimal memiliki satu pesawat radioterapi. Berdasarkan anjuran inilah, Indonesia harus memiliki minimal 272 pesawat radioterapi, dan sampai sekarang jumlahnya masih kurang dari 100 di seluruh Indonesia. Saya mengharapkan CISC dan profesi bidang onkologi radiasi dapat memberikan kontribusi aktif dalam memberikan edukasi kepada masyarakat yang mendukung program nasional dam terus melakukan inovasi dalam penanganan kanker.”

Ditemui dalam acara, Ketua Umum PORI, Prof. Dr. dr. Soehartati A. Gondhowiardjo, Sp.Rad(K) Onk.Rad, menyatakan, “Radioterapi merupakan salah satu modalitas utama dalam terapi kanker Bersama dengan kemoterapi, operasi dan bedah. Dari seluruh pasien kanker di dunia, lebih dari 50% akan memerlukan terapi radiasi dalam salah satu jenis kankernya. Di Indonesia angka tersebut akan lebih tinggi, karena jenis kanker yang terapi utamanya menggunakan radioterapi lebih tinggi dari angka dunia.”

“Saat ini, alat radioterapi tersedia di 14 rumah sakit rujukan nasional dengan total 47 pusat radioterapi di 16 provinsi di seluruh Indonesia. Di tahun 2022 direncanakan ketersediaan alat radioterapi ini dapat diperluas ke 10 provinsi lain di seluruh Indonesia. Saya mengucapkan penghargaan setinggi-tingginya terhadap CISC yang menyelenggarakan acara edukatif ini yang juga hasil kerja sama dengan Varian Medical Systems,” tambahnya.

Baca Juga:
Pasien Kanker Payudara HER2 Positif Stadium Dini Belum Dapatkan Pengobatan Komprehensif

DR. Dr. Sri Mutya Sekarutami, Sp.Rad (K) Onk.Rad, dalam pemaparan utamanya mengenai radioterapi, mencatut data WHO bahwa pada tahun 2040, di Indonesia akan terjadi peningkatan kasus kanker sebesar 70%, dengan peningkatan angka kematian akibat kanker sebesar 78%. Dari penelitian dunia disebutkan bahwa dari seluruh kasus kanker, 60% pasien akan mendapatkan radioterapi sekurangnya 1 kali sebagai bagian dari pengobatan. Dalam penjelasannya, Beliau menerangkan bahwa radioterapi menggunakan sinar pengion berenergi tinggi yang akan mematikan atau mengecilkan sel kanker melalui perusakan DNA dengan menyelamatkan jaringan sehat.

Radioterapi dapat diberikan sendiri atau dikombinasikan dengan modalitas lain, seperti bedah dan kemoterapi, imunoterapi atau terapi target, dengan tujuan kuratif yaitu mematikan seluruh tumor atau mengecilkan tumor, juga sebagai terapi paliatif yaitu mengurangi atau menghilangkan gejala akibat kankernya, seperti perdarahan, nyeri, sumbatan jalan nafas, ancaman fraktur tulang. Kemajuan teknologi di bidang peralatan radioterapi memberikan hasil terapi yang lebih presisi dengan menurunkan efek samping. Berbagai alat canggih telah ada di beberapa senter radioterapi di Indonesia dan RSCM hingga kini masih yang terdepan dengan memiliki alat Halcyon— selain Tomotherapy, Versa dan memiliki alat yang dapat melakukan Stereotaktik Radioterapi/Radiosurgery.

Kevin Lo, Managing Director, Southeast Asia, Korea, Hong Kong & Macau Region, Varian Medical Systems, mengatakan, “Varian sangat bangga dapat bekerja sama dengan CISC dalam penyelenggaraan webinar edukatif tentang radioterapi ini. Melalui acara-acara seperti ini, bersama kita dapat meningkatkan pemahaman dan edukasi akan berbagai opsi perawatan kanker untuk pasien di Indonesia, dan selangkah lebih dekat menuju dunia tanpa rasa takut akan kanker.”