Home Business Manfaat & Tips Puasa Bagi Penderita Hipertensi

Manfaat & Tips Puasa Bagi Penderita Hipertensi

tips berpuasa penderita penyakit hipertensi alodokter aman sehat makanan minuman
Ilustrasi | Foto: Dok. Alodokter

Highlight.ID – Sudah umum diketahui bahwa lebih dari sekedar kewajiban agama, puasa memberikan banyak manfaat kesehatan baik mental maupun fisik. Efek positif berpuasa bagi kesehatan mental di antaranya fokus yang lebih tajam, kesadaran akan nilai positif dalam hidup, memperkuat ketaatan pada ajaran agama. Dari sisi manfaat terhadap kesehatan fisik, puasa memberi kebaikan seperti membersihkan sistem pencernaan, menurunkan risiko jantung, menghindarkan tekanan darah tinggi, dan lainnya. Namun bagaimana menjalan puasa bagi mereka yang memiliki kondisi medis tertentu seperti hipertensi?

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi di mana tekanan darah pada pembuluh darah meningkat secara konstan. Hipertensi dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan, termasuk penyakit jantung, stroke, dan gagal ginjal. Menurut data dari Kementerian Kesehatan Indonesia pada 2020, sekitar 32,7% penduduk Indonesia menderita hipertensi di mana tingginya prevelansi hipertensi ini dikaitkan dengan konsumsi garam yang berlebihan, tingginya tingkat stress, serta konsumsi sayur dan buah yang rendah.

dr. Abi Noya, Medical Content Marketing Senior Manager Alodokter mengungkapkan, “Orang dengan kondisi medis tertentu seperti hipertensi, yaitu di mana tekanan darah bisa lebih tinggi dari 130/80 mmHg, sering mengalami tantangan puasa, karena ada obat yang harus diminum rutin beberapa kali sehari. Banyak yang khawatir perubahan pola makan dan penyesuaian jadwal minum obat selama puasa dapat memicu kambuhnya darah tinggi. Yang paling penting dan pertama dilakukan pastinya harus cek dan berkonsultasi ke dokter dulu lewat fitur chat dengan dokter di Alodokter.”

tips berpuasa penderita penyakit hipertensi alodokter aman sehat makanan minuman
Ilustrasi | Foto: Dok. Alodokter

Menurut dr. Abi, sudah banyak penelitian yang menunjukkan bahwa puasa bisa menjaga kestabilan tekanan darah. Dua faktor utama yang berpengaruh, yang pertama adalah puasa porsi makan utama dalam sehari menjadi cuma 2 kali yaitu waktu sahur dan waktu buka. Secara tidak langsung, ini juga mengurangi asupan garam dan lemak tidak sehat yang bisa menaikkan tekanan darah.

Namun perlu diperhatikan agar makanan utama tetap dalam porsi wajar. Yang kedua, puasa bisa memicu kondisi sistem saraf yang lebih rileks, sehingga tekanan darah lebih terkendali. Pada umumnya, beribadah dapat membuat hati menjadi tenang dan kondisi emosional yang positif, inilah yang memberi andil besar untuk mencegah naiknya tekanan darah.

Berikut adalah tips puasa lancar dan memberi manfaat kesehatan bagi pengidap darah tinggi:

  1. Minum air putih yang cukup menghindari dehidrasi selama puasa. Total air yang diasup tetap butuh minum 8 gelas air sehari ya, dibagi waktu sahur dan waktu buka puasa,
  2. Perbanyak makan sayur dan buah saat sahur dan berbuka, karena keduanya mengandung kalium yang dapat mengimbangi efek natrium atau garam pada tekanan darah. Contoh buah yang mengandung banyak kalium antara lain pisang, melon, jeruk, dan blewah. Sementara untuk sayuran, semua sayuran hijau punya kandungan kalium yang tinggi,
  3. Batasi makanan yang tinggi garam saat sahur maupun buka puasa. Boleh ada garam, tapi jangan sampai lebih dari 2 gram atau sekitar 1 sendok teh per hari,
  4. Usahakan untuk olahraga secara rutin, tidak perlu yang berat dan intensif. Olahraga yang ringan saja, seperti jalan kaki, jogging, senam, atau bersepeda santai, selama 15 – 30 menit per hari. Penting untuk melakukannya secara konsisten,
  5. Apabila ada obat yang harus diminum rutin, sesuaikan jadwalnya supaya bisa diminum antara waktu berbuka hingga sahur, dengan jumlah dan dosis yang cukup. Waktu minum obatnya juga perlu diperhatikan, apakah sebelum atau setelah makan.

Alodokter hendak mengingatkan sekali lagi bahwa manfaat kesehatan dari berpuasa dapat berbeda-beda pada setiap individu dan juga tergantung pada jenis dan durasi puasa yang dilakukan. Sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum melakukan puasa untuk mengetahui apakah berpuasa sesuai dengan kondisi kesehatan diri masing-masing.