
Highlight.ID – Keberadaan tato sudah ada sejak zaman dahulu kala dan masih digunakan hingga kini. Anak-anak muda menato tubuhnya karena ingin dianggap jantan atau keren. Sementara tak jarang orang yang menato tubuhnya hanya karena sekadar ikut-ikutan. Bagi pemakainya, tato bisa memberikan semacam kebanggaan tersendiri apalagi ketika ada orang yang mengapresiasinya.
Sebagian orang baik pria maupun wanita sering menganggap tato atau rajah sebagai karya seni yang mencerminkan identitas mereka. Tato sendiri merupakan teknik menggambar tubuh dengan memanfaatkan tinta atau pigmen dan jarum. Tinta tato ada yang mengandung zat-zat ataupun komponen yang tidak memenuhi standar keamanan seperti karsinogen, merkuri, tembaga, dan lainnya. Jika zat-zat tersebut dibiarkan masuk ke dalam tubuh lewat jarum tato maka akan berakibat buruk bagi kesehatan.
Dalam perkembangannya, banyak orang yang kemudian menyesal karena telah menato tubuhnya dan ingin menghapus tato tersebut. Namun seringkali, mereka akan merasa kebingungan bagaimana cara membersihkan tubuhnya yang sudah terlanjur ditato. Dengan adanya perkembangan teknologi medis, maka tato dapat dihapus hingga benar-benar bersih secara permanen.
Salah satu metode untuk menghapus tato yakni dengan menggunakan teknologi laser atau disebut dengan laser tattoo removal. Adapun mesin laser yang banyak dipakai di klinik kecantikan yakni Nd YAG yang berguna untuk menghapus tato di tubuh. Proses menghilangkan tato dengan mesin laser ini diklaim aman dan minim efek samping apabila dilakukan oleh dokter berpengalaman atau pakar profesional.
Baca Juga: Kelebihan dan Kekurangan Menghilangkan Bulu di Tubuh dengan Waxing
Tahapan pertama yang dilakukan yakni dengan membersihkan bagian tubuh yang ingin dihapus tatonya. “Dibersihkan dulu habis itu pake spray anestesi, lalu diinjeksi anestesi. Jadi anestesinya dua kali, spray sama injeksi. Begitu anestesinya sudah bekerja, terus kita (tembakkan) laser,” jelas dr. Wulandari Rostyanti, Dokter Kecantikan ZAP Clinic kepada Highlight.ID di kawasan Central Park, Jakarta Barat.
Selanjutnya, bagian tubuh pasien yang dilakukan tindakan penghilangan tato dikompres dan diberi salep antibiotik serta diplester supaya tidak terkena air. “Cara kerjanya, tattoo removal itu kan pake laser (yang) bekerja (dengan) panjang gelombang untuk memecah pigmen tato yang berada pada lapisan kulit menjadi partikel-partikel yang akan diserap oleh tubuh,” jelas lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan (FK UPH) ini.
dr. Wulandari menerangkan bahwa zat-zat kimia dari tinta tato yang masuk ke dalam tubuh selanjutnya dapat dikeluarkan secara alamiah lewat proses sekresi. Setelah perawatan, kulit akan mengalami kemerahan dan membentuk seperti bekas tato. “Nggak semua orang dapat efek samping seperti itu. Beda-beda kan kulit tiap orang,” ujarnya.
Adapun area tato yang dilakukan tindakan laser yakni seluas 2 kali ukuran KTP (kartu tanda penduduk). Apabila area tato di tubuhnya luas, maka proses laser tattoo removal harus dilakukan berkali-kali. Selain demi kenyamanan pasien, hal itu dilakukan dengan tujuan untuk melihat reaksi pasien saat proses perawatan. Menurut dr. Wulandari, perawatan penghilangan tato lebih sakit dibandingkan perawatan lain seperti hair removal misalnya.
Perawatan penghilangan tato berwarna gelap seperti biru, hitam, dan coklat dapat dilakukan oleh dokter estetika. Sedangkan tato yang berwarna sepenuhnya (full color) biasanya ditangani oleh dokter spesialis kulit dan kelamin (Sp.KK). Laser tattoo removal ini memerlukan beberapa kali sesi dengan rentang waktu 1 bulan.