Highlight.ID – Pameran tahunan International Franchise, Lisence, and Business Concept Expo & Conference (IFRA) kembali digelar. IFRA yang ke-19 ini diselenggarakan secara hybrid bersamaan dengan Indonesia Licensing Expo (ILE). Masyarakat dapat mengunjungi pameran ini di Jakarta Convention Center (JCC) selama 3 hari pada tanggal 12 – 14 November 2021. Sementara IFRA virtual berlangsung lebih lama, tanggal 12 – 30 November 2021 di www.ifra-virtualexpo.com.
Hendra Noor Saleh, Presiden Direktur Dyandra Promosindo dalam sambutannya pada Opening Ceremony IFRA 2021 mengatakan, “International Franchise, Lisence & Business Concept Expo & Conference atau biasa kita sebut IFRA sebagai pameran waralaba dan lisensi tahunan yang terus berkembang dan berinovasi hadir mendorong perekonomian nasional khususnya sektor waralaba dan lisensi Indonesia dengan menghubungkan ribuan pemilik bisnis, pengusaha, dan investor.
Baca Juga:
Resmi Digelar, IFRA Virtual Expo 2020 Buka Peluang Bisnis di Tengah Pandemi
“Sebagai catatan pada gelaran IFRA Virtual tahun lalu, berhasil mencatatkan transaksi sebesar Rp43,7 miliar dengan jumlah unique visitors sebanyak 4.165. Kesuksesan gelaran virtual tahun lalu dengan semangat dan optimisme tahun ini, Dyandra Promosindo bersama Asosiasi Franchise Indonesia (AFI), dan Asosiasi Lisensi Indonesia (ASENSI) kembali menyelenggarakan IFRA Hybrid Business Expo In Conjuction with Indonesia Licensing Expo 2021,” sambung Hendra.
“Harapan kami, IFRA Hybrid Business Expo 2021 dapat menjadi pltaform terpercaya yang dapat membangkitkan kembali berbagai industri waralaba dan lisensi sera ikut mengembangkan usaha melalui pasar lokal maupun global,” Hendra menambahkan.
Susanty Widjaya, Ketua Asosiasi Lisensi Indonesia, menjelaskan bahwa di tengah pandemi, para pelaku usaha menghadapi berbagai tantangan yang tak mudah untuk dilewati. “Kita harus berusaha semaksimal mungkin untuk terus bisa bertahan dan juga berinovasi dan mencari peluang usaha baru. Salah satunya adalah bisnis franchise yang sudah terbukti dan juga konsep bisnis lisensi yang bisa dikembangkan dari sisi pemanfaatan HAKI atau Hak Kekayaan Intelektualnya untuk pengembangan lisensi merek dan produk lokal itu sendiri.”
Menurut Susanty, ASENSI berkomitmen untuk meningkatkan skala usaha bagi para wirausaha termasuk pertumbuhan dan jaringan bisnis. “Penyelenggaraan pameran ini pada tahun 2019 lalu telah menggaet lebih dari 350 merek dan mendapatkan dukungan dari banyak negara, dari Singapura, Malaysia, Filipina, Taiwan, Hong Kong, Korea, dan Jepang.”
Baca Juga:
IFRA 2020 Selenggarakan Pameran Franchise Virtual Perdana
Kemudian pada tahun 2020, karena pandemi, pameran IFRA dilangsungkan aecara virtual dengan peserta lebih dari 100 merek lokal. “Kita harus syukuri bersama pada akhir tahun ini khususnya di bulan November, kita bisa bekumpul bersama-sama secara offline, secara hybrib untuk melakukan tatap muka bersama dengan para investor, para calon franchisee, para calon licensee untuk menyemangati kita semuanya selaku pelaku usaha untuk bisa berhasil dan lebih sukses lagi,” kata Susanty.
Sementara itu, Anang Sukandar selaku Ketua Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) menerangkan bahwa banyak pengusaha waralaba yang menutup gerainya pada awal pandemi Covid-19. Kemudian perlahan-lahan pelaku bisnis mulai memikirkan jalan keluar. “Jalan keluar itu salah satunya terutama kita berusaha meningkatkan domestic consumption,” katanya.
“Dengan domestic consumption, itu akan menciptakan domestic demand. Dan, domestic demand akan mendorong adanya investasi. Itu akan membuat perekonomian Indonesia berputar. Itu yang coba kita usahakan,” Anang menambahkan.
Dalam pengamatan Anang, pemerintah juga telah berusaha untuk membuat perekomian nasional terus berjalan. Salah satunya yakni dengan memberikan relaksasi bagi para pebisnis dan mulai mengizinkan diselenggarakannya pameran. “Kita menyambut baik sekali bahwa ini peluang para pelaku bisnis untuk bisa berbuat lebih banyak, lebih baik,” ujarnya.