Home Arts Pasar idEA: Festival Belanja Online to Offline Pertama di Indonesia

Pasar idEA: Festival Belanja Online to Offline Pertama di Indonesia

event kegiatan pameran bazaar jakarta pasar idea festival belanja online to offline indonesia tenant booth jadwal agenda workshop toko online e-commerce tiket masuk
Menteri Rudiantara meninjau Pasar idEA (15/8/2019) di JCC | Foto: Highlight.ID

Highlight.ID – Bisnis e-commerce menjadi salah satu penggerak ekonomi Indonesia maupun dunia. Beberapa pebisnis maupun perusahaan terbesar telah berlomba-lomba menanam investasi di ranah digital. “Di sisi lain, kita sadar bahwa e-commerce di Indonesia ini masih mengalami satu isu besar yang perlu diselesaikan sama-sama, yakni masalah trust,” ujar Ignatius Untung, Ketua Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) saat memberikan sambutan pada Opening Ceremony Pasar idEA di Jakarta, (15/9/2019)

Menurutnya, hal tersebut berkaitan dengan kebiasaan masyarakat Indonesia yang masih memerlukan tatap muka. Ia mencontohkan bagaimana pembeli bertransaksi secara online namun sistem pembayarannya memilih cash on delivery (COD). “Indonesia ini unik, ya, satu dari sedikit negara di dunia di mana perdagangan e-commerce ada COD-nya. Dan angka COD-nya tinggi itu (di) Indonesia,” tambahnya.

Kepercayaan Konsumen Jadi Fokus Utama

Oleh karena itu, idEA bersama PT Traya Eksibisi International (Traya Indonesia) menggelat Pasar idEA untuk mempertemukan langsung antara penjual online dengan pembeli. Pasar idEA menjadi festival belanja online to offline pertama dan terbesar di Indonesia yang berlangsung tanggal 15 – 18 Agustus 2019 di Hall A & B, Jakarta Convention Center. Para pelaku industri e-commerce Indonesia menjadikan Pasar idEA sebagai momentum untuk menampilkan produk-produk top seller dari masing-masing platform.

Selama empat hari pameran, konsumen dapat melihat langsung produk yang dijual. Dengan begitu, konsumen bisa menilai sendiri kualitas produk sehingga kepercayaan mereka terhadap penjual online dapat terbangun. “Maka dari itu, kita mengadakan ini (Pasar idEA), tujuannya memang kita mau membuat konsumen Indonesia yang belum seratus persen percaya bertransaksi online, bisa datang ke sini, ketemu sama seller-nya langsung, bisa pegang barangnya,” imbuhnya.

“Melalui Pasar idEA, kami ingin membangun sinergi dengan para pelaku usaha, pemerintah, komunitas, dan masyarakat sehingga memiliki semangat yang sama untuk memperkuat ekosistem digital. Apalagi tantangannya sekarang adalah bagaimana meningkatkan volume dan daya saing produk lokal di pasar e-commerce,” kata Igantius. Ia pun berharap event seperti Pasar idEA juga diadakan di berbagai daerah di Indonesia agar ekonomi digital dapat memberikan dampak yang lebih luas.

event kegiatan pameran bazaar jakarta pasar idea festival belanja online to offline indonesia tenant booth jadwal agenda workshop toko online e-commerce tiket masuk
Pasar idEA tanggal 15-18 Agustus 2019 di JCC | Foto: Highlight.ID

Sementara, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara  menuturkan, “Pasar idEA yang menggandeng UMKM akan bisa memberikan dampak positif dalam mengantisipasi isu serbuan produk asing di industri e-commerce.” Ia berharapa agar UMKM dapat menjadi tulang punggung dalam Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.

“Kombinasi e-commerce dan UMKM tentu akan sangat signifikan dalam mewujudkan Indonesia sebagai negara dengan ekonomi terkuat di Asia Tenggara pada 2025 nanti,” tambahnya.

Pada kesempatan yang sama, Mohammad Rudy Salahuddin selaku Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan, dan Daya Saing Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian menekankan pentingnya peran e-commerce dalam pertumbuhan dan pemerataan ekonomi. E-commerce dinilai mampu mendorong efisiensi dalam kegiatan ekonomi, inovasi, dan keterjangkauan lebih luas.

“Visi pemerintah pada 2020, Indonesia menjadi negara ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara dengan memfokuskan pengembangan ekonomi digital berbasis lokal, yakni akselerasi UMKM dan bisnis rintisan (startup). Sektor UMKM sebagai pilar ekonomi kreatif harus mendapatkan perhatian lebih agar mereka mampu mengambil peran dalam perdagangan global melalui e-commerce,” lanjut dia.

event kegiatan pameran bazaar jakarta pasar idea festival belanja online to offline indonesia tenant booth jadwal agenda workshop toko online e-commerce tiket masuk
Pasar idEA tanggal 15-18 Agustus 2019 di JCC | Foto: Highlight.ID

Banyak Promo Menarik

Pameran yang pertama kali diselenggarakan ini menargetkan kurang lebih 120 ribu pengunjung. Terdapat sekitar 250 peserta Pameran idEA 2019 yang terdiri dari unicorn, pelaku usaha e-commerce, perusahaan logistik dan pengiriman serta UMKM dengan produk lokal yang telah terkurasi.

Beragam penawaran menarik tersedia bagi para pengunjung seperti misalnya promo produk pariwisata hingga 80% yang ditawarkan BliBli Travel Fair. Selain itu, BliBli juga memamerkan produk-produk lokal karya anak bangsa dari kategori Galeri Indonesia dan The Big Start, ajang kompetisi tahunan untuk UMKM lokal yang kreatif.

Tokopedia yang tahun ini memasuki usianya yang ke-10 tak ketinggalan menawarkan voucher diskon hingga 90% di merchant-merchant tertentu.  Ada pula Lazada yang mempermudah mereka yang memulai usaha lewat program “Daftar Jadi Seller Ga Sampai 1 Menit”. Selain itu, Shopee memberikan promo diskon sampai 89% untuk aneka macam produk Kreasi Nusantara.

event kegiatan pameran bazaar jakarta pasar idea festival belanja online to offline indonesia tenant booth jadwal agenda workshop toko online e-commerce tiket masuk
Pasar idEA tanggal 15-18 Agustus 2019 di JCC | Foto: Highlight.ID

Workshop Edukatif

Tak hanya aktivitas belanja, pengunjung pameran juga dapat menambah ilmu dan wawasan melalui kelas-kelas workshop dengan beragam tema. Ekonomi digital kian populer di kalangan UMKM, maka dari itu, Pasar idEA menyelenggarakan diskusi-diskusi dengan para pembicara yang berkompeten.

Salah satunya yakni pembahasan hasil studi Google yang bekerja sama dengan Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) dan Lab Data Persada (LDP). Diskusi tersebut mengambil tema “Mengukur Kemajuan Ekonomi Digital Indonesia yang Berdampak pada PDB, Partisipasi Tenaga Kerja, dan Kontribusi Sektoral”.

Selain itu, ada diskusi khusus bertema “Peranan E-Commerce dalam Menembus Pasar International” yang berupaya untuk mendorong UKM menjadi eksportir aktif melalui e-commerce. Peran UKM dinilai penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia baik dari segi penyerapan tenaga kerja maupun penyumbang devisa negara.

Beberapa workshop lain yang juga menarik di antaranya yakni “Jualan di YouTube untuk UMKM”, “Bedah Jualan Sepatu”, “Website untuk Jualan”, “Jualan Untung di Marketplace”, “Tips Membuat Konten yang Menarik”, dan sebagainya.