Highlight.ID – Mendapatkan perawatan di salon kecantikan menjadi kegemaran bagi Erlina Juna, wanita kelahiran Jakarta yang merupakan pemilik Ayana Salon Muslimah. Setiap bulan, Erlina menyisihkan anggaran demi memperoleh berbagai macam perawatan di salon mulai dari potong rambut hingga body spa.
“Pokoknya setiap bulan itu menganggarkan untuk ke salon entah untuk perawatan atau potong rambut, pijat, lulur, body spa. Pokoknya perempuan banget deh,” kata wanita yang biasa dipanggil Erry ini kepada Highlight.ID. Berkat hobinya tersebut, Erlina mulai berpikir untuk berbisnis salon kecantikan.
Memenuhi Kebutuhan Muslimah
“Karena pada dasarnya, ke salon itu merupakan kebutuhan yang bisa dikatakan wajib bagi seorang wanita yang ingin merawat diri, menjaga kesehatan dan kecantikannya,” ujar pemilik zodiak Capricorn ini. Menurutnya, prospek bisnis salon muslimah sangat menjanjikan.
Erlina pun menceritakan awal mula ia mendirikan Ayana Salon Muslimah. “Ketika awal mulai berdirinya Ayana ini itu di tahun 2009. Masih belum salon kecantikan yang mengkhususkan diri untuk melayani pelanggan yang berhijab,” Erlina menerangkan.
Dalam pengamatan Erlina, di Jakarta sudah ada salon yang menyasar segmen wanita berhijab. “Karena kita ketahui, wanita berhijab itu membutuhkan tempat yang lebih private dibandingkan salon umum lainnya. Semakin ke sini, semakin banyak wanita muslimah yang mengenakan hijab,” tambahnya.
Menurut Erlina, banyak perempuan berusia muda yang mulai sadar untuk memakai hijab termasuk pelajar, mahasiswi, dan ibu-ibu muda. “Sehingga kebutuhan akan salon khusus wanita berhijab atau muslimah ini tentunya juga semakin banyak, membuat peluang bisnis salon muslimah ini semakin berkembang. Selanjutnya, banyak juga pemain baru yang bermunculan, tidak hanya di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung tapi juga mulai banyak masuk ke daerah-daerah. Sangat bagus sih, perkembangannya sampai saat ini.”
Baca Juga:
Salon Muslimah, Apa Bedanya dengan Salon Kecantikan Biasa?
Konsep Islami
Ayana Salon Muslimah yang mempunyai lokasi di kawasan Cilandak dan Tebet, Jakarta Selatan memberikan aneka ragam perawatan wajah dan tubuh untuk hijabers yang aman, bebas dari pandangan laki-laki yang bukan muhrimnya. “Karena itulah di Ayana, semua pegawainya wanita muslimah dan mengenakan hijab. Hal-hal seperti inilah yang membedakan konsep Ayana Salon Muslimah dengan salon kecantikan lainnya,” jelas Erlina.
Ia mengatakan bahwa jenis-jenis perawatan yang ditawarkan di Ayana Salon Muslimah sesuai dengan konsep islami. “Kita tidak menyediakan servis yang tidak diperbolehkan dalam agama Islam seperti menyambung rambut, bulu mata, kuku palsu, membuat tato di bagian tubuh. Itu kita tidak menyediakan. Insya Allah semua perawatan yang disediakan di Ayana Salon Muslimah ini sesuai dengan syariat Islam.”
Ayana Salon Muslimah menyasar wanita berhijab dari kalangan menengah ke atas dengan usia 20 – 45 tahun sebagai konsumennya. Meskipun demikian, tidak menutup kemungkinan ada wanita muslimah yang tidak memakai hijab yang ingin mendapatkan perawatan kecantikan di Ayana Salon Muslimah. “Yang tidak mengenakan hijab itu lumayan banyak. Walaupun masih bebas menggunakan salon umum, mereka mungkin agak kurang nyaman atau risih karena di salon umum itu suka ada pegawainya yang laki-laki,” ucap Erlina.
Baca Juga:
Dear Hijabers, Ini Jenis-jenis Perawatan di Salon Kecantikan Muslimah
Perawatan Salon
Dari sekian banyak jenis treatment yang ditawarkan, ada beberapa yang menjadi favorit buat pelanggan. Jenis-jenis perawatan paling favorit di Ayana Salon Muslimah di antaranya yakni perawatan hair spa. Selain itu, ada pula perawatan manicure dan pedicure yang juga disukai pelanggan. “Perawatan yang kita sediakan, hair spa itu, sangat lengkap mulai dari analisis rambut, analisis kulit kepala. Jadi, sebelum memulai perawatan, kulit kepala difoto pake kamera khusus untuk melihat permasalahan yang ada,” tambahnya.
“Setelah dicek, apakah ada permasalahan ketombe, rambut rontok, rambut berminyak atau rambut yang kering. Perawatannya itu lebih fokus pada masalah yang ada. Dan, untuk penggunaan jenis-jenis krim juga disesuaikan dengan permasalahan dan kondisi rambut setelah dianalisis.” Selain itu, ada pula relaksasi seperti pemijatan kepala, punggung, dan tangan serta pemberian scrub untuk membersihkan kulit dari kotoran.
Erlina menuturkan bahwa Ayana Salon Muslimah menyediakan kartu keanggotaan dengan keuntungan seperti diskon 10% setiap melakukan perawatan. “Kita ada promo-promo khusus member yang setiap bulan itu berbeda-beda. Misalnya bulan promo ini, bulan depan promo lainnya. Diharapkan, dengan demikian, customer itu akan loyal, rutin melakukan perawatan. Ini terbukti ya, sampai dengan saat ini, member kita sudah lebih dari seribuan. Sebagian besar merupakan member aktif yang rutin perawatan di Ayana Salon Muslimah.”
Kendala dan Tantangan
Salah satu kendala dalam menjalankan bisnis salon muslimah yakni adanya kompetitor. “Pemain baru itu banyak bermunculan setiap saat karena peluang pasarnya juga masih terbuka lebar. Bahkan, brand-brand besar itu mulai memasuki segmen salon muslimah entah membuka merek asalnya dengan tambahan embel-embel ‘muslimah’ ataupun hanya menambah ruangan khusus tertutup di tempatnya dengan karyawan khusus wanita,” jelasnya.
Baca Juga:
5 Cara Memulai Bisnis Salon Kecantikan Hingga Berhasil
“Selain itu, itu kendala SDM (sumber daya manusia). Sulit mencari SDM berkualitas yang berpengalaman. Agak sulit, ya. Karena umumnya SDM yang berpengalaman itu masih banyak yang berada di salon-salon umum. Bahkan, banyak juga yang laki-laki sehingga agak kesulitan untuk merekrut karyawan salon yang sudah andal.”
Kendala lainnya yakni menghadapi situasi pandemi Covid-19 yang juga dialami oleh banyak pebisnis. “Ada tempat usaha yang terpaksa tutup. Kalaupun setelahnya, bisa buka dan usaha kembali tapi dengan kondisi pembatasan yang ketat. Nah, penurunan omset dan jumlah pelanggan pasti nggak bisa dihindari. Ayana Salon Muslimah mencoba bertahan dan beradaptasi dengan kondisi yang ada saat ini. Pelayanan terhadap pelanggan juga mengalami penyesuaian.”
“Kalo dulu, jumlah pelanggan yang datang itu nggak ada batasan sehingga antriannya cukup banyak. Saat ini, ya nggak mungkin kondisi seperti itu. Jumlah pelanggan dibatasi maksimal 50 persen dari kapasitas yang tersedia. Selain itu juga kita memberikan syarat setiap pelanggan wajib memenuhi kondisi-kondisi tertentu sebelum kedatangan seperti harus dalam kondisi sehat, terus melakukan perjanjian untuk kunjungan, mengisi form skrining, dan menerapkan protokol kesehatan ketat ketika berkunjung melakukan perawatan,” sambung Erlina.
“Begitupun dengan karyawan, memulai adaptasi baru dalam melayani pelanggan dengan menerapkan protokol kesehatan. Setelah beberapa saat melakukan hal-hal tersebut, akhirnya Alhamdulillah Ayana Salon Muslimah sejauh ini dapat bertahan di masa pandemi,” katanya.
“Harapan ke depannya, situasi dan kondisi kembali pulih seperti sedia kala. Pandemi berakhir dan pelaku usaha kembali bangkit sehingga pekerja atau karyawan mendapatkan penghasilannya kembali, secara umum perekonomian kembali pulih,” tutup Erlina.