Highlight.ID – Folikel rambut atau tempat tumbuhnya rambut yang tersumbat oleh minyak dan sel kulit mati dapat menimbulkan munculnya jerawat. Tanda-tanda jerawat dapat dengan diketahui dari munculnya bintik-bintik berwarna merah pada beberapa bagian seperti wajah, leher, punggung maupun dada.
Siapapun bisa terkena jerawat baik itu orang muda atau remaja hingga dewasa, pria dan wanita. “Jerawat itu enggak menyerang remaja aja, tapi (orang) dewasa pun bisa mengalaminya. Semua umur, laki-laki (dan) perempuan semuanya bisa (terserang jerawat),” jelas dr. Kartika Andriani, Dokter Kecantikan Beauty First Aesthetic Care, kepada Highlight.ID.
Penyebab Munculnya Jerawat
Remaja pada masa pubertas yang identik dengan kulit berminyak terjadi peningkatan hormon testoteron yang dapat memicu terjadinya jerawat. Masalah jerawat juga sering dialami wanita terutama pada saat menstruasi dan menjelang menopause.
“Penyebabnya (jerawat) sendiri salah satunya (yakni) hormon, kadar hormon yang berubah. Biasanya, pada masa pubertas yang paling rawan. Kemudian pada wanita pada saat menstruasi, seperti itu. Bisa juga karena pengaruh usia,” tambahnya.
dr. Kartika menuturkan, “Penyebab yang lain, bisa juga (karena) faktor genetik atau keturunan. Biasanya, orang tua yang punya masalah jerawat, anaknya ada risiko yang sama. Kemudian penyebab yang lain, bisa dari pola makan. (Makan) Makanan yang pedas, mengandung lemak yang tinggi, karbohidrat tinggi. Itu bisa memicu timbulnya jerawat.”
Baca Juga:
8 Jenis Perawatan Jerawat di Klinik Kecantikan Kulit
Lebih lanjut, dr. Kartika yang merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti, Jakarta menjelaskan bahwa munculnya jerawat bisa disebabkan oleh stress. “Kemudian penyebab yang lain, bisa dari faktor stress, gaya hidup. Terus bisa juga karena salah memilih produk-produk perawatan kulit.”
Timbulnya jerawat di beberapa bagian tubuh seperti di wajah jika tidak segera ditangani dapat menimbulkan masalah psikologis seperti menurunnya tingkat kepercayaan diri. Selain itu, jerawat yang tidak diatasi dengan benar dapat menyisakan bekas yang susah dihilangkan.
Cara-cara Mengatasi Jerawat
dr. Kartika menyebutkan beberapa prosedur perawatan di klinik kecantikan untuk mengatasi jerawat. Di antaranya yakni antobiotik dan anti radang untuk jerawat meradang. Kemudian, ada peeling, yakni prosedur perawatan kulit untuk pengelupasan sel kulit mati.
Selain untuk jerawat, peeling juga bisa untuk menghilangkan flek, mengurangi kadar minyak berlebih, dan membuat kulit menjadi lebih bercahaya. “Dan ini (peeling), fungsinya bukan untuk jerawat aja tapi bisa untuk flek, terus untuk biar kulitnya lebih glowing,” kata dr. Kartika yang memiliki tinggi badan 169 cm dan berat badan 58 kg.
Lalu, ada Intense Pulsed Light atau dikenal dengan IPL yang fungsinya untuk membunuh bakteri penyebab jerawat, mengurangi peradangan jerawat, dan menyamarkan bekas jerawat. “IPL merupakan prosedur perawatan kulit yang memanfaatkan energi cahaya lampu dengan intensitas yang tinggi untuk meremajakan jaringan kulit,” paparnya.
Baca Juga:
Wajah Jerawatan? Kenali Perbedaan Komedo Terbuka & Komedo Tertutup
Prosedur kecantikan lainnya yaitu acne injection untuk mengatasi jerawat berukuran besar, blackdoll laser, dan Platelete Rich Plasma (PRP) yang memanfaatkan plasma darah pasien. Menurut dr. Kartika, pasien harus melewati sesi konsultasi untuk menentukan jenis perawatan yang tepat. Dalam sesi konsultasi tersebut, dokter akan menganalisis jenis kulit dan kondisi jerawat pasien.
Agar Jerawat Tidak Muncul Lagi
Agar jerawat yang telah dilakukan tindakan tidak muncul kembali, dr. Kartika mempunyai tips-tips yang bermanfaat. “Anjurannya, untuk mengurangi jerawat yaitu membersihkan wajah (dengan sabun wajah) secara teratur 2 kali sehari. Kemudian pilih kosmetik dengan kandungan yang bebas minyak atau oil free dan non komedogenic yang tidak menimbulkan komedo. Kemudian hindari memencet jerawat karena akan (menyebabkan) peradangan.”
Selain itu, dr. Kartika menyarankan untuk minum 2 liter sehari, menghindari makanan yang mengandung susu, berkabohidrat tinggi, terlalu pedas, dan berlemak. “Kemudian kelola stress dan istirahat yang cukup,” pesan dr. Kartika.