
Highlight.ID – Kepolisian Republik Indonesia (Polri) membuka penerimaan anggota salah satunya melalui Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS). Selain melalui SIPSS, Polri juga menerima anggota melalui jalur lain seperti Akademi Kepolisian (Akpol), bintara, dan tamtama. Jalur penerimaan ini perlu diketahui agar proses pendaftaran anggota Polri menjadi lebih mudah.
Avy Tiasa Febrina adalah polisi wanita kelahiran Bandar Lampung yang masuk menjadi anggota Polri melalui SIPSS karena ia adalah sarjana lulusan Psikologi Universitas Diponegoro (Undip) Semarang. Setelah mengikuti serangkaian tahapan seleksi, Avy akhirnya lolos dan diterima menjadi Polwan. Setelah itu, ia mengikuti pendidikan selama 6 bulan di Akademi Kepolisian. Begitu selesai pendidikan di Akpol, ia ditetapkan menjadi perwira.
Syarat Menjadi Polwan
Di tempat kerjanya, Avy yang berpangkat Inspektur Polisi Dua (Ipda) menempati posisi sebagai Assesor di Biro Pembinaan Karier dan Bagpen Kompeten, Staf Sumber Daya Manusia (SSDM) Polri. Perempuan berzodiak Pisces ini menerangkan bahwa ada beberapa kriteria atau sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi agar bisa lolos seleksi menjadi Polwan.
Menurutnya, syarat-syarat menjadi Polwan di antaranya yakni tinggi dan berat badan harus ideal. Selain itu, nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) harus di atas 2.75 atau 3.00. “Harus bisa [latihan] fisik, tes jasmani, lari, renang, push up, sit up, chinning, itu harus bisa, berlatih. Tentunya juga harus memiliki ilmu. Kebetulan kami sarjana, akan ada tes ilmu kejuruan. Syaratnya sama dengan yang lainnya, jadi kalo mau tahu lebih lengkap, kalian bisa lihat di penerimaan.polri.go.id,” jelas Avy kepada Highlight.ID.
Baca Juga:
Perjuangan Avy Tiasa Febrina Menjadi Polisi Wanita (Polwan)
Untuk menjadi Polwan tidak dibutuhkan keterampilan khusus. Kemampuan beladiri bukan merupakan suatu keharusan ketika mendaftar Polri. Namun Avy mengatakan bahwa apabila calon anggota Polri yang mahir beladiri mempunyai nilai tambah tersendiri. Setiap anggota Polri yang lolos seleksi nantinya juga akan mendapatkan berbagai macam pelatihan beladiri dan menembak.
“Cukup memenuhi kriteria yang diinginkan oleh Polri seperti [kondisi] kesehatannya, nilainya, fisiknya. Tidak ada keterampilan khusus yang dimiliki. Namun jika ada keterampilan khusus itu menjadi nilai plus seperti juara satu judo, karate. Itu akan menjadi nilai tambah apalagi dia sudah mengikuti lomba mendapatkan piagam, piala, itu akan jadi nilai tambah ketika nanti ada tes keterampilan,” Avy menambahkan.
Tugas dan Tanggung Jawab Polwan
Mengabdi kepada negara, anggota Polri mempunyai peran dan tanggung jawab yang tidak ringan. Setiap anggota Polri pun wajib menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik. Tak hanya itu, sekarang Polri juga telah melakukan upaya-upaya agar bisa lebih dekat kepada masyarakat.
“Tugas dan tanggung jawab anggota Polri adalah melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat. Dulu, kalo Polri itu dikenal arogan, tetapi sekarang sudah berubah. Karena semua anggota Polri diminta untuk humanis melayani masyarakat, mengayomi mereka,” kata Avy.
Setiap anggota Polri mempunyai jenjang karier yang sama baik Polwan maupun polisi laki-laki (Polki). “Tidak ada bedanya. Perlu sekolah, perlu pendidikan untuk mencapai pangkat yang lebih tinggi lagi. Dan tentunya harus bisa berprestasi,” ujarnya.

Selama menjadi Polwan, Avy mengaku memiliki pengalaman yang berkesan baginya. Salah satunya yakni ketika Avy menjadi relawan anggota Polri untuk menangani anggota keluarga korban tragedi jatuhnya pesawat Lion Air JT610. Pesawat Boeing 737-8 (MAX) tersebut lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta pada 29 Oktober 2018 pukul 06.32 WIB dengan tujuan Bandara Depati Amir Pangkal Pinang dan dinyatakan jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat.
“Saat [setelah] pesawat Lion Air jatuh, itu saya menjadi relawan anggota Polri untuk memberikan trauma healing untuk keluarga yang menjadi salah satu korban. Tepatnya di Rumah Sakit Bhayangkara Polri, Kramat Jati (Jakarta Timur). Di situ, kami menemani anggota keluarga korban hingga merasakan tenang. Karena banyak yang histeris tentunya dan banyak sekali yang menunggu kabar tentang putra-putrinya, suaminya, istrinya, orang tuanya, dan keluarganya, yang berada di dalam pesawat Lion Air tersebut.”
Dalam menjalankan pekerjaannya, Avy selalu berusaha dan berdoa serta meminta doa restu dari kedua orang tua untuk mendapatkan hasil terbaik. “Berdoa dan berusaha tentunya dengan restu kedua orang tua. Apapun yang saya lakukan, saya minta restu ibu saya. Dari hal yang sangat kecil, [contohnya] dari saya tidak bisa MC (master of ceremony), terus saya diminta untuk jadi MC dadakan. Itu mungkin hal yang kecil bagi orang namun itu adalah hal yang besar bagi saya karena saya tidak pernah menjadi MC. Itu saja saya meminta doa orang tua saya, khususnya ibu saya.”