Highlight.ID – “Wow!” Demikian ucapan singkat Anies Baswedan ketika berada di atas panggung melihat antusiasme peserta MilenialFest 2019. Anies Baswedan selaku Gubernur DKI Jakarta hadir sebagai salah satu pembicara dalam acara MilenialFest 2019 tanggal 14 Desember 2019 di Balai Sarbini, Plaza Semanggi, Jakarta Selatan. Meski awalnya dikabarkan tidak hadir, namun akhirnya Anies Baswedan datang juga menyampaikan materi di hadapan kaum milenial.
“Akhir-akhir ini kata-kata dianggap tidak penting, yang penting kerja,” kata Anies. Seketika, suara riuh tepukan tangan yang disertai sorakan pun terdengar. Sadar ucapannya dapat menimbulkan kesalahpahaman, Anies pun dengan sigap berupaya menenangkan audiens.
“Rileks dulu, rileks!” ujar Anies.
Baca juga:
- MilenialFest 2019 Bertema “Lompatan Kemajuan”, Hadirkan Menteri Hingga Influencers
- Ideafest 2018 Hadirkan Pembicara Inspiratif dari Industri Kreatif
- Indonesia Future Fest (IFF) Siap Menyambut Indonesia Emas 2045
Anies lantas menyinggung Greta Thunberg, seorang penerima penghargaan Person of The Year 2019 versi Majalah Time. Greta Thunberg adalah aktivis lingkungan asal Swedia yang bekerja mengampanyekan isu-isu terkait pemanasan global dan perubahan iklim. Usianya pun terbilang masih sangat muda, yakni 16 tahun saat ia menerima penghargaan tersebut.
“Dia punya pemikiran, lalu dia turunkan pemikiran itu menjadi suatu rangkaian kata-kata protes. Dia bawa kata-kata protes itu ke depan parlemen, pengambil kebijakan dengan memberikan pesan begini: Kami pemilik masa depan, lingkungan hidup bagi masa depan, kami bereskan lingkungan hidup sekarang demi kami di masa depan,” kata Anies. Kata-kata tersebut kemudian mampu menggerakkan orang-orang untuk melakukan suatu tindakan.
“Anak muda tidak menceritakan masa lalu, anak muda menawarkan masa depan,” kata dia. Anies pun membicarakan tentang dunia pekerjaan. Pelamar kerja pada saat tahapan wawancara biasanya mendapatkan pertanyaan tentang pengalaman yang dipunyainya.
Anies lalu memberikan saran jawaban atas pertanyaan tersebut, “Bapak, saya tidak menawarkan masa lalu. Kalo Anda tanya pengalaman, saya memang baru lulus. Tapi kalo Anda ingin punya masa depan, ajak saya berada di perusahaan Anda.”
“Berani nggak, bilang begitu?” tantang Anies kepada audiens sembari tertawa.
Lalu, Anies membahas tentang kepemimpinan. “Anda disebut pemimpin apalagi di antara anak-anak muda, if and only if you have followers. If nobody follows you, you are no leader. (Mereka) Secara suka rela mengikuti Anda, kata-katanya, yang dikerjakannya. Apalagi pemimpin muda, anak muda itu disebut pemimpin bukan karena diakui oleh pemerintah. Tapi karena diakui oleh sebayanya. Itu yang disebut pemimpin muda,” ucap Anies.
Kemudian Anies berujar, “Ketika orang mengikuti Anda, maka Anda harus berkomunikasi, Anda harus menyampaikan gagasan. Dan ini yang sering saya sampaikan. Ada urutannnya. Ada orang mengikuti, Anda harus punya gagasan. Kalo Anda tidak punya gagasan, it’s tough. Itu harus diterjemahkan lagi dalam bentuk narasi. Narasi itu bisa bentuknya lisan, tulisan, audio visual. Bentuknya bervariasi, tapi you have to be narative.”
“Anda punya narasi, dan narasi itu terjemahan dari gagasan. Lalu narasinya diterjemahkan dalam bentuk aksi, karya, kerja. Karena itu kerja dan karya fase paling akhir. Sebelumnya harus ada gagasan, narasi, lalu ada kerja, action-nya,” tambahnya.
Anies pun memberikan contoh salah satu Pahlawan Nasional Indonesia, yakni R.A Kartini. Lewat tulisan-tulisannya yang bersifat naratif, perempuan kelahiran Jepara ini dikenal sebagai tokoh yang gigih memperjuangkan emansipasi wanita di masa penjajahan.
“Sekarang bagaimana kita mendapatkan inspirasi untuk gagasan? Supaya muncul jadi narasi kemudian jadi aksi. Interaksi (adalah) kunci. Inspirasi tidak datang lewat meditasi. Inspirasi datang lewat interaksi,” kata Anies. Lebih lanjut Anies menjelaskan bahwa inspirasi untuk datang lewat interaksi dengan orang lain dan lingkungan sekitar. Dengan menemui orang-orang, mendatangi berbagai macam kegiatan, maka pada dasarnya orang sedang mengumpulkan inspirasi yang amat banyak.