Home Beauty dr. Anoushka Bhuller Ceritakan Pengalamannya Menjadi CEO

dr. Anoushka Bhuller Ceritakan Pengalamannya Menjadi CEO

Profil dr. Anoushka Bhuller putri indonesia chief executive officer ceo pt indonesia pembangkit mandiri ipm energy solution
dr. Anoushka Bhuller | Foto: Instagram/@anoushkabhuller

Highlight.ID – Kesetiaan suatu masyarakat untuk terus melestarikan budayanya merupakan suatu hal yang mengagumkan bagi dr. Anoushka Bhuller, Chief Executive Officer (CEO) PT Indonesia Pembangkit Mandiri (IPM) Energy Solution. Perempuan berzodiak Taurus ini mengaku menyenangi immersion yakni mendalami atau mencoba sesuatu yang baru.

“Ada juga istilahnya cultural immersion. Kalo aku traveling ke tempat-tempat yang baru yang kulturnya beda dari yang pernah aku rasakan atau saksikan, aku selalu terkesima dan enjoyable sampai mempelajari sejarah mereka,” Anoushka menceritakan kepada Highlight.ID.

“Karena aku sadar saat membaca sejarah atau konsep lain, dunia ini jauh lebih besar dari masalah yang aku hadapi. Masalah itu hanya bagian kecil dari hidup aku. Kadang, saat jalan itu terlihat buntu, yang kita butuhkan adalah perspektif yang baru,” ungkap wanita kelahiran Medan, 23 April 1995 ini.

Intuitive Learner

Anoushka mengaku dirinya adalah seorang intuitive learner yang belajar berdasarkan ketertarikan terhadap sesuatu. “Saat sekolah di Indonesia sampai bangku SMP di Medan, sekolah yang sistem belajarnya masih konvensional dan sangat menganut sistem kompetitif. Aku tetap bersaing, tetap belajar karena pas itu juga namanya anak SMP pasti ingin membanggakan orang tua. Aku memberikan segalanya dan memuaskan hasilnya tapi aku merasa ‘terkuras’ demi mendapatkan kepuasan itu.”

Baca juga:

Selama sekolah, Anoushka merasa ‘tersiksa’ karena ia merasa banyak pelajaran-pelajaran yang tidak diminati olehnya. “Setelah pindah ke Singapura untuk [melanjutkan ke] SMA, aku diberikan kesempatan untuk menonjol karena dukungan untuk menjadi versi terbaik dari setiap tipe pelajar yang ada di seluruh institusi itu diberikan,” sambungnya.

Ketika pindah dari sekolah di Indonesia menuju sekolah di Singapura, Anoushka merasakan ada perbedaan yang sangat mencolok mulai dari bahasa pengantar hingga kurikulum yang diterapkan. Di Singapura, sekolah menerapkan kurikulum yang lebih spesifik sehingga siswa dapat memilih sesuai minat dan tujuannya. Saat SMA, Anoushka mulai mempersiapkan diri dengan mendalami ilmu-ilmu yang diminatinya. Setelah tamat SMA, ia pun berhasil meneruskan ke salah satu universitas terbaik di Australia.

“Itu semuanya berkat atmosfer yang bagus dan mendukung. Saat kuliah aku mempelajari Kedokteran itu juga tergantung subsektoral apa yang kita minati. Kebetulan aku sangat hobi patologi, jadi di laboratorium mempelajari bakteri, obat-obatan, dan segalanya yang berhubungan dengan mikroskop, bakteri, percobaan, dan inovasi. Walaupun capek di laboratorium karena dari berbagai eksperimen yang berhasil itu paling cuman 1 – 2 tapi penemuan yang didapat dari hasil jerih payah yang bahkan bisa berminggu-minggu, itu momen yang luar biasa,” kata Anoushka yang merupakan Puteri Indonesia Sumatera Utara (Sumut) 2019 ini.

Profil dr. Anoushka Bhuller putri indonesia chief executive officer ceo pt indonesia pembangkit mandiri ipm energy solution
dr. Anoushka Bhuller | Foto: Instagram/@anoushkabhuller

Pengalaman itu, bagi Anoushka, memberikan dia kepuasan tersendiri karena berdasarkan rasa ingin tahu (curiousity) yang besar terhadap subjek yang ingin diketahuinya. Dengan adanya rasa ingin tahu dan kebebasan, maka siapapun dapat menghasilkan karya.

Belajar Hukum Internasional

Setelah menuntaskan pendidikannya di Australia, Anoushka memutuskan untuk kembali ke negara kelahirannya. Alasannya, ia melihat masih ada ruang untuk memperjuangkan hak-hak kaum wanita di Indonesia. Selain itu, ia juga ingin berkarya di Indonesia dalam segi apapun. Sekian lama tinggal di Sidney, Australia dan kembali lagi ke Indonesia, Anoushka ternyata sempat mengalami culture shock.

“Karena berbagai macam hal yang berbeda, sistemnya, dari segi norma dan hukum. Jadi, aku putuskan untuk mempelajari hukum, mengambil Magister Hukum Internasional di Universitas Sumatera Utara,” ujarnya. Pengetahuan tentang hukum internasional menjadi semacam ‘amunisi’ baginya demi perlindungan diri dan kehidupan yang nyaman. Ilmu hukum internasional yang dikuasainya ternyata bermanfaat dalam mendukung profesinya sebagai pemimpin di perusahaan pengembang energi.

Perusahaan yang dipimpinnya sangat mengandalkan pada relasi internasional. Oleh sebab itu, pemahaman tentang hukum internasional menjadi sangat penting. Penguasaan hukum internasional juga dapat membuat pekerjaan menjadi lebih cepat, efektif dan efisien. “Kalo kita kurang paham tentang hukum yang berlaku, pasti akan mengalami hambatan,” ujar wanita yang akrab dipanggil Sasa ini.

Energi Terbarukan

Para pejabat di berbagai negara di dunia telah menganggap emisi karbon sebagai hal yang serius. Indonesia sendiri menentukan target bauran energi terbarukan sebesar 23 persen di tahun 2025. Sedangkan Anoushka mengaku dirinya adalah seorang enviromentalist yang mendukung pengembangan energi terbarukan di Indonesia sehingga ia terplih menjadi CEO PT IPM hingga saat ini.

“Nilai-nilai penting yang aku rasa signifikan, semuanya diwakili perusahaan ini, jadi aku sangat bahagia. Oleh karena itu, aku langsung, tidak mikir dua kali jadi CEO untuk sebuah perusahaan energi terbarukan,” ungkap dia.

“Pada dasarnya kita pengembang energi terbarukan tapi kita memiliki fokus khusus ke efisiensi dan sustainability dari setiap proyek energi. Walau energi itu terbarukan bukan berarti eksekusinya bisa seefisien mungkin. Tanpa mengkritik siapapun, tapi pasti ada opsi-opsi yang bisa kita ambil dalam memaksimalkan setiap proyek dan mengoptimalisasikan sumber energi. Kita utamakan mengambil proyek yang benar-benar feasibility-nya bagus, berujung ke sustainability dan dampaknya itu memang berlangsung jangka panjang dan ketersediaan energi untuk Indonesia khususnya,” Anoushka menerangkan.

Baca juga:

Bekerja Sebagai Tim

Sebagai CEO, Anoushka memastikan perusahaan diisi oleh beberapa Kepala Bidang dengan latar belakang dan keahlian yang berbeda-beda namun kohesif dalam melakukan pekerjaannya. Para Kepala Bidang tersebut mempunyai kewenangan untuk membentuk tim yang tidak kaku dan mampu menjalankan proyek rumit.

“Sebuah project company itu pasti terdiri dari spesialis-spesialis hebat dengan latar belakang yang sangat bertolak belakang satu sama lain. Gimana caranya mereka itu saling mendalami subbidang berdasarkan setiap proyek. Pasti ada ilmu tertentu yang perlu kita kuasai untuk mengoptimalisasikan sebuah proyek bahkan bekerja sama dengan tim luar. Itu adalah langkah-langkah yang diambil oleh setiap subbidang. Kita harus memastikan juga bahwa semuanya itu melangkah ke arah yang sama.”

“Sebelum melakukan apapun, kita meeting setiap hari. Sekarang kita work from home, kita [memakai aplikasi] Zoom everyday. Kita saling respek dan saling menguatkan satu sama lain. Karena ini masa-masa yang sulit dan banyak di antara kita yang tidak yakin apa yang akan terjadi. Tapi kita tidak bisa membiarkan salah satu di antara kita ‘jatuh’,” sambungnya.

Bagi Anoushka, tim yang solid dan prima adalah salah satu kunci kesuksesan dalam menjalankan pekerjaan. “Aku sebisa mungkin berusaha memastikan bahwa struktur perusahaan itu kokoh tapi tanpa mengatur atau merubah sistem kerja tim. Karena bagaimanapun juga wewenang setiap Kepala Bidang, mereka bekerja dengan kondisi yang memberikan kelapangan dalam berkarya.”