
Highlight.ID – Banyak hal yang dapat dilakukan untuk mengenali potensi diri, salah satunya dengan merantau ke negeri seberang. Itulah yang dilakukan Fidella Novania, seorang perempuan kelahiran Jakarta, 8 November 1989. Fidella Novania merupakan Hairstylist Profesional dan sekaligus Pemilik Alora Hair Beauty & Spa yang terletak di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Perjalanan karier Fidella memang cukup berliku. Ia kuliah Fashion Marketing di LaSalle College Jakarta setelah sebelumnya menempuh pendidikan di Raffles Design Singapura. Setelah lulus, ia pun memutuskan untuk pergi ke luar negeri dan tinggal di kota Vancouver, Kanada.
Menyukai Seni
Waktu itu, status Fidella masih single. Di sana, Fidella mengaku jatuh cinta. Tak hanya pada kotanya yang ramah tapi juga profesi yang kini dijalaninya. Fidella menceritakan kepada Highlight.ID, “Saya merantau aja gitu, umur saya waktu itu 21 (tahun). Saya mau lihat opportunity apakah di dalam negeri atau di luar negeri. Dan kebetulan saya mau melanjutkan sekolah.”
“Kotanya (Vancouver) sangat friendly, sangat down to earth. Orang-orangnya sangat ramah, gampang berbicara, suka saling membantu, dan artistik banget. Mereka bisa nggambar, main musik di jalanan. Mereka sangat mendukung bidang yang bersangkutan dengan seni,” papar dia. Kesukaan Fidella pada seni ternyata sudah mengakar sejak ia masih kecil. Kala itu, Fidella senang melukis.
Baca Juga:
Kiat Bisnis Salon Kecantikan untuk Menarik Konsumen Anak Muda
Fidella berpikir bahwa suasana kota Vancouver yang artistik sangat mendukung untuk mengembangkan bakat dan keterampilannya. “Yang saya suka juga struktur bangunannya sedikit mirip Eropa. Dan tenang, nggak terlalu banyak orang, nggak ribut. Banyak gunung, saya juga suka naik gunung, ke pantainya. Jadi, hidup saya di situ tenang selama lima tahun. Saya suka banget dengan kehidupan yang sangat santai dan rileks itu,” ujarnya.
Di kota Vancouver pula, Fidella mengambil kursus kecantikan untuk menambah ilmu dan bekerja di sebuah salon. “Saya mulai kerja di spa dan salon di Vancouver di mana saya menjadi lebih suka (dunia kecantikan) lagi. (Lalu) pulang ke Indonesia akhirnya saya dalemin lagi, setelah satu tahun dengan cara membuat (bisnis) salon dan spa,” jelas Fidella.
Setelah bertahun-tahun di Kanada, Fidella dihadapkan pada dua pilihan: Apakah tetap tinggal di Kanada atau pulang ke negara Indonesia? Setelah melewati banyak pertimbangan, Fidella pun memutuskan untuk pulang ke negara asalnya. Ia berpikir bahwa Indonesia memberikan lebih banyak banyak tantangan dan peluang dibandingkan Kanada.
Memulai Bisnis
Sepulang dari Kanada, ia bekerja di sebuah perusahaan namun hanya bertahan selama setahun. Setelah resign, ia kembali ke bidang yang sesuai dengan passion-nya dan mulai merintis bisnis salon dan spa kecantikan. “Saya nggak suka dengan kerjaan yang lebih stagnan. Saya suka berekspresi, bereksperimen dan pengen tahu kalo saya bisa melakukan ini dan itu,” imbuhnya.
Baca Juga:
Lelah Beraktivitas? Beragam Jenis Spa Ini Bisa Mengembalikan Kesegaran Tubuhmu

Di salon yang dikelolanya, Fidella juga terjun langsung melayani klien dengan menjadi hairstylist. Menurutnya hairstyling sama seperti halnya melukis. Beberapa teknik ia dapatkan ketika masih kuliah seperti teknik pencampuran warna misalnya. Ia menerapkan teknik pencampuran warna untuk rambut kliennya.
Ketertarikan Fidella terhadap hairstyling bermula saat ia bekerja di Vancouver. Ia melihat jalinan interaksi antara hairstylist dan klien yang bersifat personal dan kekeluargaan. Tak jarang, beberapa kliennya menjalin hubungan pertemanan di luar bisnis yang ia kelola. “Saya suka karena setiap hari itu pekerjaannya beda, klien yang saya temui beda, karakternya beda, yang mereka mau beda. Yang saya seneng itu, (ada) tantangan baru setiap harinya,” papar dia.
Melayani Klien
Sebagai seorang hairstylist, Fidella tentu menemui banyak orang dengan berbagai macam karakter. Ia pun berupaya untuk dapat memahami dan memenuhi keinginan setiap klien lewat interaksi. Baginya, hubungan personal yang baik dengan klien dapat meningkatkan citra bisnisnya. Fidella menuturkan, “Saya berinteraksi dengan customer sebanyak mungkin tanpa memasuki privasi mereka.”
Baca Juga:
9 Jenis Pekerjaan untuk Cewek yang Menyenangi Bidang Kecantikan
Deskripsi pekerjaan hairstylist meliputi cutting, chemical treatment, dan coloring. Sebagai hairstylist dengan spesialisasi coloring, Fidella memberikan konsultasi kepada klien sebelumnya. Lewat sesi konsultasi, ia dapat mengenali keinginan klien lalu memberikan edukasi dan saran yang terbaik. Agar lebih jelas lagi, ia menyarankan klien untuk menunjukkan beberapa gambar tentang model rambut yang diinginkannya. “Dari konsultasi itu kita bisa terapkan apa yang sebaiknya mereka lakukan,” jelasnya.
Selain itu, jumlah budget yang dimiliki klien juga menjadi pertimbangan dalam menentukan jenis styling rambut. “Sebagai stylist enggak boleh memaksakan seorang klien. Kita harus tanya, ada acceptable budget nggak yang mereka mau achieve. Karena kita nggak boleh melakukan terus nge-charge seenaknya. Karena setiap orang, saya percaya, punya budget dan ekspektasi,” kata Fidella yang merupakan anak ke-2 dari 3 bersaudara.
Di samping memberikan konsultasi dan edukasi kepada klien, hairstylist juga melakukan berbagai macam pekerjaan yang bersifat teknis seperti bleaching, perming, coloring, dan lainnya serta memperhatikan after treatment.
Baca Juga:
11 Pekerjaan di Salon Kecantikan, Mulai dari Hairstylist Hingga Makeup Artist
Dalam hal produk perawatan rambut, Fidella mengaku tidak mau terpaku pada salah satu merek tertentu saja. Karena menurutnya, setiap merek memiliki kelebihan maupun kekurangannya masing-masing. Menurut Fidella, klien biasanya tidak terlalu memperhatikan brand yang dipakai asalkan hasilnya sesuai dengan harapan.
Sebagai seorang hairstylist, Fidella selalu mengikuti perkembangan trend rambut terkini, salah satunya lewat media sosial. “Sekarang sudah banyak social media kayak Instagram, YouTube, Facebook di situ kita bisa ngikutin banyak sylist. Saya ada (referensi) beberapa stylist yang personally saya suka banget. Biasanya mereka kasih contoh-contoh pekerjaan, cara-caranya. Dan itu ada edukasi online.”
Merawat Rambut
Fidellia mengatakan bahwa saat ini, orang Indonesia cenderung lebih ‘berani’ dalam hal gaya rambut. Salah satu trend rambut yang berkembang saat ini yakni balayage. Meski demikian, pemakaian bahan-bahan kimia yang berlebihan untuk styling rambut dapat menimbulkan kerusakan rambut.
Baca Juga:
5 Cara Memulai Bisnis Salon Kecantikan Hingga Berhasil
Salah satu treatment rambut yang dapat merusak rambut yakni bleaching. Untuk itu, sebelum melakukan pengerjaan treatment, Fidella menyarankan klien untuk memakai masker rambut atau conditioner agar rambut tidak kering. “Sebisa mungkin, sebagai stylist harus menjaga rambut itu jangan sampe rusak, patah, kusut. Kita harus ngomong ke klien, misalnya rambutnya udah nggak memungkinkan untuk di-bleaching,” tambahnya.
Seiring berjalannya waktu, warna rambut cepat atau lambat akan menjadi pudar. Tingkat keawetannya tergantung pada warna yang digunakan. Fidella menuturkan, “Semakin gelap, pudarnya akan semakin lama. Tapi semakin terang seperti warna silver itu pudarnya akan lebih cepet. Ada color yang permanen, biasanya 3 sampai 6 bulan. Ada yang semi permanen itu biasanya 28 kali shampo sampai 1,5 bulan, kurang lebih.”
Fidella mempunyai tips untuk kamu yang ingin menekuni profesi hairstylist. Menurut dia, setiap orang yang ingin menjadi hairstylist harus banyak belajar, latihan, dan bersabar. Ia menambahkan, “Kebanyakan yang kita lakuin permanen, kalo sampe salah, kliennya harus menanggung risiko. Jadi, belajarlah untuk sabar, banyak latihan, banyak praktik.”
Media seperti streaming online juga dapat menjadi sarana pembelajaran yang efisien. Selain itu, Fidella menyarankan agar benar-benar menguasai keterampilan terlebih dulu sebelum melakukan servis kepada klien. “Pengalaman saya adalah kesabaran. Satu, sabar dengan klien. Dua, sabar dengan produk yang kamu pilih. Tiga, sabar dengan prosesnya,” tutup dia.