Home Business Sejarah Celana Jeans, Fashion Item Ikonik yang Tak Lekang oleh Waktu

Sejarah Celana Jeans, Fashion Item Ikonik yang Tak Lekang oleh Waktu

sejarah awal mula asal usul siapa penemu perusahaan pabrik produsen celana berbahan jeans jaket pakaian awet amerika serikat kualitas import fashionable trendy dari masa ke masa perkembangan zaman
theidleman.com

Highlight.ID – Celana jeans telah menjadi fashion item paling digandrungi oleh anak muda, mulai dari “jaman old” hingga “jaman now”. Ini karena celana jeans sangat nyaman dan cukup santai dipakai sehari-hari ataupun untuk hangout bareng teman-teman. Tapi, tahukah kalian bahwa celana yang dipelopori oleh Levi Strauss ini terinspirasi dari seorang penambang loh. Penasaran seperti apa ceritanya? Yuk, simak ulasan lengkapnya terkait sejarah jeans tersebut.

Sebelum kita mengupas habis asal mula celana jeans dan perkembangannya hingga menjadi fashion item yang tidak pernah dimakan usia, kalian harus tahu dulu bagaimana awal mula kain untuk membuat celana jeans. Menurut ceritanya, kain jeans hadir karena sebuah kegagalan. Bagaimana bisa?

Jeans Alias Denim

Pada awalnya, sebelum kain jeans dirilis ke dunia fashion, kain tersebut merupakan salah satu jenis kain terkenal dari Kota Genoa, Italia, yaitu cotton corfuroy. Saking terkenalnya, kain tersebut membuat beberapa penenun dari Nimes, Perancis, berusaha untuk membuat replikanya. Sayangnya, semua usaha mereka tidak berbuah keberhasilan. Tetapi, kegagalan tersebut justru membuat mereka berhasil menemukan jenis tekstil baru dengan tekstur yang kuat dengan daya tahan tinggi yang diberi nama “Serge de Nimes”.

Nama “Serge de Nimes” yang kemudian lebih akrab disapa sebagai “denim”, kata yang saat ini juga masih kita pakai untuk menyebut “jeans”. Sedangkan jeans sendiri berasal dari kata “Genes” yang merupakan bahasa Perancis dari Genoa. Itulah kenapa orang-orang di sana menyebutnya sebagai “jeans” atau “denim”.

Baca Juga: Mau Beli Baju Baru? Ini 7 Merek Fashion Terkenal Untuk Bergaya Ala British

Terinspirasi oleh Penambang di Amerika

Produksi celana jeans pertama kali dibuat karena permintaan para penambang emas di Amerika. Karena menjadi penambang adalah pekerjaan yang berat, membuat celana mereka mudah sekali robek. Hal ini cukup membuat istri mereka jengkel sehingga pada suatu hari, ada seorang istri buruh tambang emas yang berusaha mencari seorang penjahit untuk dibuatkan celana dengan kain yang memiliki daya tahan lebih kuat, tidak berantakan, dan tentunya tidak mudah robek. Penjahit yang didatangi tersebut bernama Jacob Davis.

Jacob pun akhirnya membuat celana dari bahan Serge de Nimes (denim) yang dijual oleh Levi Strauss yang merupakan toko langganannya karena kain tersebut dianggap cukup kuat untuk bisa melindungi para penambang. Untuk memperkuat daya tahan celananya, Jacob pun mulai berpikir dan berkreasi dengan memasang rivet di beberapa titik yang dianggap akan mudah rusak seperti sudut saku dan bagian lainnya. Rivet sendiri merupakan sebuah paku keling yang terbuat dari logam. Fyi, untuk kalian yang belum tahu rivet, di setiap celana jeans pasti ada besi kecil mirip paku di bagian atas saku, nah itulah yang dinamakan rivet.

Namun, kita tidak bisa salut hanya kepada Jacob meski telah berhasil membuat celana yang sesuai dengan para penambang. Karena celana jeans tersebut juga tidak bisa tercipta tanpa adanya peran Levi Strauss sebagai sosok yang telah memperkenalkan kain denim kepada Jacob. Levi Strauss adalah seorang imigran dari Bavaria yang saat itu tinggal di San Francisco dan membuka cabang toko barang kering yang berpusat di New York. Dalam perjalanannya ke San Francisco di tahun 1853, Levis juga turut membawa dan memperkenalkan kain denim ke Amerika.

Saat Celana Jeans Dipatenkan

Keberhasilan Jacob dalam membuat celana jeans yang kuat dengan cara ditahan menggunakan paku keling membuatnya berpikir untuk membuat hak paten sebelum celana denim tersebut tersebar luas dan banyak ditiru. Setelah memikirkannya, Jacob pun secara langsung menghubungi Levi melalui surat untuk menawarinya menjadi mitra bisnis dan memegang hak paten secara bersama-sama, mengingat Levi lah yang telah memperkenalkan kain tersebut kepada Jacob.

Baca Juga: 9 Aplikasi Online Shop Favorit Tempat Belanja Produk-produk Fashion

Karena memiliki basic seorang pebisnis, Levi pun tidak menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan. Melihat kemungkinan prospek yang bagus ke depannya terkait produk baru tersebut, Levi menyetujui usulan Jacob. Mereka pun akhirnya bersama-sama mendaftarkan hak paten celana jeans ke kantor paten Amerika Serikat dan mendapatkan paten dengan No. 139.121 pada tanggal 20 Mei 1873. Karena peristiwa bersejarah tersebutlah, tanggal 20 Mei 1873 dipilih sebagai hari kelahiran celana jeans biru.

Seperti yang telah dibahas di awal bahwa sejarah denim sebenarnya sudah berkembang jauh sebelum mereka mematenkan produknya di Perancis. Tapi kenapa tanggal tersebut justru diperingati sebagai hari ulang tahun celana jeans biru? Ini karena celana jeans biru di sini yang dimaksud adalah celana denim berwana biru yang telah didesain dengan menggunakan paku keling oleh Jacob Davis sebagai tren di dunia fahion. Meskipun sebelumnya sudah ada beberapa celana denim yang digunakan oleh pekerja pria, namun penggunaan paku untuk memperkuatnya baru dilakukan pertama kali oleh Jacob, sehingga terciptalah celana yang disebut sebagai celana jeans.

Kaitannya dengan Levi Strauss Co.

Kalau kamu sudah membaca artikel secara rinci dari awal, tentunya bisa menebak dengan mudah dong apa yang menghubungkan antara celana jeans dengan brand Levi Strauss Co. Yaps, setelah berhasil mematenkan produk celana jeans-nya, Jacob dan Levi pun berusaha mengembangkan produknya dengan membuat celana jeans rivet yang nantinya akan diproduksi secara massal untuk dipatenkan. Dalam mematenkan produknya, Jacob dan Levi menggunakan nama Levi Strauss & Co. sebagai nama perusahaan clothing milik mereka.

Baca Juga: 14 Merek Fashion Lokal yang Mampu Unjuk Gigi di Luar Negeri

sejarah awal mula asal usul siapa penemu perusahaan pabrik produsen celana berbahan jeans jaket pakaian awet amerika serikat kualitas import fashionable trendy dari masa ke masa perkembangan zaman
levistraussnhd.yolasite.com

Levi Strauss & Co. merupakan perusahaan jeans yang pertama kali berdiri. Celana jeans yang dibuat memiliki desain menyerupai celana katun berwarna coklat yang akrab disapa dengan sebutan celana “duck”. Pada celana jeans tersebut, terdapat dua kantong di depan dan satu kantong di belakang yang ditahan dengan menggunakan rivet.

Namun, seiring dengan perkembangan zaman dan permintaan pasar, jumlah kantong pada celana jeans mulai bervariasi. Pada bagian belakang celana tertempel logo perusahaan tersebut yang dikenal sebagai Levi’s jeans. Hal inilah yang mungkin membuat beberapa orang menyebut celana jeans sebagai celana Levi’s.

Kepopuleran Jeans Sempat Surut

Pada tahun 1930-an, keberadaan celana jeans yang dulunya hanya digunakan sebagai pakaian kerja, khususnya pria, mulai menarik banyak perhatian masyarakat. Hal ini tidak lain karena banyaknya film layar lebar di mana pemerannya yang menjadi cowboy selalu menggunakan denim jeans. Hal ini juga yang menjadi tonggak kepopuleran jeans di kalangan pemain polo.

Baca Juga: Keren! 5 Brand Streetwear Lokal ini Masuki Pasar Amerika Serikat

sejarah awal mula asal usul siapa penemu perusahaan pabrik produsen celana berbahan jeans jaket pakaian awet amerika serikat kualitas import fashionable trendy dari masa ke masa perkembangan zaman
unsplash.com

Para pemain polo seringkali melewati semak duri ketika menunggangi kudanya di mana duri-duri tersebut akan mudah menghancurkan pakaian mereka. Oleh sebab itu, mereka memilih menggunakan celana denim jeans yang dianggap dapat menghalau duri-duri yang dilewatinya. Bahkan sampai saat ini, banyak dari mereka yang menggunakan jeans biru ketika berlatih.

Meskipun keberadaan celana jeans cukup populer pada waktu itu, namun terjadinya Perang Dunia Kedua di tahun 1940-an ternyata mempengaruhi bisnis celana jeans tersebut. Pasalnya, selama terjadi perang dunia tersebut, produksi jeans mengalami penurunan drastis mengingat Amerika sebagai rumah produksinya sibuk dalam perang. Namun di sisi lain, keberadaan celana jeans masih bisa terkenal lagi melalui para prajurit Amerika yang menggunakannya sebagai pakaian santai.

Hal tersebut ternyata memunculkan beberapa perusahaan kompetitor Levi Strauss & Co. seperti Lee dan Wrangler sehingga Levi’s tidak mampu lagi memonopoli pasar jeans. Bahkan, pada tahun 1990-an Levi’s pun menutup 11 pabriknya karena penjualannya menurun.

Blue Jeans Zaman Dulu Hingga Celana Jeans Kekinian

Dulu, celana jeans identik dengan celana denim berwarna biru sehingga ke manapun kita pergi, pasti akan menemukan orang dengan celana jeans biru. Bahkan sampai beberapa tahun yang lalu, celana jeans masih identik dengan celana denim yang memiliki warna biru. Warna biru sebenarnya dipilih karena warna ini mudah diserap oleh kain pada suhu yang panas sehingga akan memberikan kemudahan dalam pewarnaan.

Baca Juga: 5 Merek Pakaian Lokal untuk Cewek yang Punya Butik di Mall-mall

Seiring dengan perkembangan zaman, warna celana jeans pun mengalami perubahan, ada yang lebih terang atau lebih gelap. Bahkan beberapa tahun terakhir ini, celana jeans layaknya celana kain dengan warna-warni yang cukup ngejreng. Namun, keberadaan blue jeans tetap tidak akan tergantikan dan masih menjadi celana jeans paling populer. Selain dari segi warna, desain celana jeans pun semakin beragam, mulai dari yang berbentuk skinny, straight, slim, flare, dan bootcut.

Sebenarnya, celana jeans dengan desain yang mengecil pada bagian bawahnya sudah pernah populer pada tahun 1980, yaitu celana jeans Levi’s 501. Tapi mengecil di zaman dulu tidak menyerupai skinny jeans jaman sekarang loh ya, yang lebih membentuk kaki. Celana zaman dulu meskipun menyerupai skinny penggunaannya tetap longgar, jadi kulit masih bisa bernafas.

Celana jeans, di era sekarang, masih tetap menjadi pilihan terfavorit di segala usia, terutama anak muda. Celana jeans tidak hanya digunakan ketika berpergian, tetapi sudah menjadi busana kasual yang digunakan sehari-hari. Bahkan, anak muda zaman sekarang banyak yang menyukai celana jeans dengan model sayatan atau sobek pada bagian lututnya. Katanya sih fesyen dan kece.

Di Indonesia sendiri sudah ada beberapa produsen denim yang brand-nya nggak kalah berkualitas dengan produk luar negeri seperti SAGE, Hanzo, Old Blue, dan Wrpeft Company. Produk-produk mereka juga sudah diwartakan dan mendapat pujian dari berbagai media baik lokal maupun internasional.

Baca Juga: 9 Online Shop Favorit yang Menjual Fashion Brand Indonesia Untuk Cewek

Jeans untuk Segala Fashion Item

Jeans memang identik dengan fashion item celana, tapi itu dulu ketika zaman masih belum modern. Saat ini, jeans sebagai high fashion yang tidak lekang oleh waktu telah disulap menjadi bentuk apapun yang bisa melekat pada tubuh kita seperti jaket, baju, rok, jumpsuit, dan celana pendek. Bahkan, tidak sedikit juga topi yang terbuat dari bahan denim.

Selain celana jeans, jaket jeans adalah fashion item yang juga populer terutama di kalangan anak muda. Jaket jeans akan membuat cowok terlihat lebih maskulin dan tetap fashionable tentunya. Seringkali, jaket dipakai oleh cowok yang menyukai genre rock ‘n roll. Sedangkan untuk cewek, jaket berbahan jeans akan sedikit mengurangi sisi feminimnya. Namun, tak sedikit juga yang memakainya karena jaket ini termasuk salah satu iconic stuff untuk bergaya. Biasanya, cewek yang sering mengenakan fashion item ini adalah mereka yang memiliki karakter sedikit tomboy.

Warna jaket denim sampai saat ini masih terpengaruhi oleh warna asli dari denim itu sendiri, yaitu warna biru, namun dengan desain yang bervariatif dan stylist. Sampai saat ini, perusahaan clothing yang masih rajin memproduksi jaket jeans yaitu Levi Strauss, Armani, Gucci, DKNY, dan Calvin Klein.

Nah, itulah tadi info seputar sejarah celana jeans yang ternyata sudah ada lebih dari 1 abad yang lalu. Gimana sobat? Salut kan dengan bapak Jacob Davis dan Levi Strauss yang udah berhasil menciptakan fashion item paling nyaman dipakai ke manapun ini. Semoga informasi di atas bermanfaat, terutama bagi kalian yang hobi koleksi jeans. (si/nu/ik)