Home Business Sejarah Sneaker, Sepatu Ngetrend yang Jadi Favorit dan Gak Ada Matinya

Sejarah Sneaker, Sepatu Ngetrend yang Jadi Favorit dan Gak Ada Matinya

sejarah awal mula asal usul sepatu sneakers merek branded terkenal favorit ngehits terkenal desain model kekinian dunia indonesia luar negeri asli 100% authentic original kw super premium palsu ciri karakteristik bahan awet
unsplash.com

Highlight.ID – Sneakers, salah satu jenis sepatu yang paling banyak digemari mulai dari kawula muda hingga orang dewasa sekalipun. Memberikan kesan yang santai dan simpel, sneakers menjadi produk sepatu kasual yang selalu laris di pasaran.

Sepatu sneakers lebih dikenal sebagai sepatu atletik, sepatu lari, takkies, dan sporty shoes. Meskipun menunjukkan penampilan yang sporty, namun sneakers tidak hanya cocok untuk olahraga saja tapi bisa digunakan untuk segala aktivitas termasuk bekerja. Kamu juga seorang penggemar sneakers? Sudah tahu asal mula sneakers? Yuk intip asal usul dari jenis sepatu yang tidak pernah surut di pasaran ini.

Ciri-ciri Sepatu Sneakers

Sebelum melangkah ke pembahasan sejarah sneakers di dunia, kalian wajib pahami ciri-ciri sneakers terlebih dahulu untuk membedakan jenis sepatu ini dari jenis sepatu lainnya. Berikut ciri-ciri sepatu sneakers:

  • Bagian atas sepatu, Oxford dan Low-Tops tidak menutupi pergelangan kaki
  • Jenis sepatu yang melebar ke betis
  • CVO Low-Top (Circular Vamp Oxford), berupa atasan yang rendah dan tidak menutupi pergelangan kaki. Biasanya terdiri dari 4 sampai 5 lubang untuk tali sepatu dengan bentuk melingkar
  • High-Top CVO (Circular Vamp Oxford), high tops yang menutupi pergelagan kaki dan memiliki vamp melingkar.

Asal Mula Nama “Sneakers” Melekat di Sepatu Kasual Ini

Dulu pada awalnya, jenis sepatu sneakers lebih dikenal dengan sebutan “sepatu kets” yang paling sering digunakan di kawasan Florida dan Amerika Serikat bagian Timur Laut. Sneakers juga berkembang di Carolina Utara, Kanada, dan Australia. Sedangkan di Inggris, sepatu ini dikenal sebagai sepatu pelatih. Pada mulanya, sepatu ini dikhususkan untuk olah raga, sehingga diberikan nama-nama yang identik dengan sporty seperti sand shoes, running shoes, runners, dan gym boots serta di Filipina dikenal sebagai rubber shoes.

Baca Juga: Onitsuka Tiger, Brand Sepatu Olahraga Asal Jepang yang Banyak Diminati

Istilah “sneakers” secara etimologi dimunculkan dari Inggris sebagai sepatu atletik. Sneakers sendiri sering dikaitkan dengan Henry Nelson McKinney seorang agen periklanan dari Amerika untuk NW Ayer & Son. Ini karena pada tahun 1887, dirinya menggunakan nama “sneakers” karena adanya sol di bagian bawah sepatu.

Sejak tahun tersebut, banyak iklan sepatu yang menggunakan nama sneakers untuk mengiklankan produk sepatu kets dimana dulunya sepatu ini hanya diperuntukkan untuk anak laki-laki saja. Namun beberapa tahun sebelumnya, nama sneakers juga pernah disebut-sebut oleh para narapidana yang merujuk pada sipir karena sering menggunakan sepatu bersol karet saat bekerja.

Di tahun 1870-an, jenis sepatu sneakers sempat mendapatkan julukan “plimsol” yang diturunkan dari buku Nicholette Jones yang berjudul “The Plimsoll Sensation”. Plimsol ini banyak digunakan untuk para wisatawan dan olahragawan untuk kenyamanan di lapangan olahraga seperti tenis. Dulu, sepatu sol karet seperti ini sering diproduksi secara masal untuk kepentingan angkatan darat di Inggris.

Pada abad ke 20, jenis sepatu plimsol ditemukan pada ekspedisi Scott Antartic yang tenggelam pada tahun 1911. Peninggalan tersebut menunjukkan bahwa sepatu sneakers di abad 20 tidak hanya digunakan untuk olahraga dan para angkatan saja, namun juga pernah digunakan untuk kegiatan santai.

Baca Juga: Vans, Merek Skateboarding yang Jadi Idola Kawula Muda

Ekspansi Sneakers ke Pasar Sepatu Dunia

Sepatu sneakers mulai berkembang sejak perusahaan Inggris JW Foster and Sons mendesain dan memproduksi sepatu tersebut pada tahun 1895. Pada saat itu, perusahaan ini memiliki visi dan misi untuk menghadirkan produk sepatu sporty yang sangat tangguh bagi para atletik lari mulai dari daya tarikan hingga kecepatan.

Sepatu sneakers tersebut didesain dengan duri-duri kecil di bagian bawah sol sepatu sebagai daya cengkeramnya. Tentu saja karena mesin pembuat sepatu belum ada saat itu, sepatu sneakers masih diproduksi secara handmade namun dengan kualitas yang premium.

Perusahaan secara khusus memproduksi sepatu untuk para atlet Olimpiade Musim Panas tahun 1924 di Inggris. Eric Liddell dan Harold Abrahams menjadi dua atlet yang memenangkan pertandingan tersebut untuk kategori nomor 400 m dan 100 m.

Baca Juga: Inilah Ragam Model Sepatu Sneakers yang Lagi Trending Saat Ini

sejarah awal mula asal usul sepatu sneakers merek branded terkenal favorit ngehits terkenal desain model kekinian dunia indonesia luar negeri asli 100% authentic original kw super premium palsu ciri karakteristik bahan awet
unsplash.com

Tidak diketahui secara pasti dari mana “kampung halaman” sepatu sneakers. Karena sejak tahun 1892, sepatu sneakers juga diproduksi di Amerika Serikat untuk pertama kalinya dan memicu lonjakan permintaan pasar yang sangat drastis. Di tahun 1907, sneakers juga turut diproduksi sebagai sepatu basket oleh Spalding dan terus tumbuh hingga mulainya Perang Dunia I saat atletik dan olahraga mulai digunakan sebagai ajang untuk menunjukkan moral dan rasa patriotisme. Pertumbuhan sepatu sneakers di AS bisa dibilang sangat pesat apalagi saat anak laki-laki Amerika mulai menggemari pemain sepak bola, Jim Thorpe.

Di tahun 1936, “ventilasi sol karet” mulai dirancang pada sepatu tenis merek Prancis untuk memberikan ruang masuk udara. Berkat perkembangan pertandingan di bidang olahraga yang pesat pada masa Perang Dunia I, sepatu sneakers semakin banyak diproduksi dengan desain dan tampilan warna yang berbeda. Jika awalnya sepatu hanya dikhususkan untuk anak laki-laki saja, seiring berjalannya waktu, sepatu ini juga mulai didesain untuk kaum perempuan.

Sobat pasti kenal dengan salah satu merek sneakers ternama, yakni Adidas. Merek ini dikembangkan pertama kali oleh Adold “Adi” Dassler yang pada tahun 1936 mulai merancang sendiri sepatunya. Ia berhasil memasarkan sepatu-sepatu buatannya untuk para atlet di Olimpiade Musim Panas tahun 1936 hingga mampu menjual lebih dari 200.000 pasang sepatu Adidas setiap tahunnya sebelum memasuki masa Perang Dunia II.

Perkembangan Sneakers Pasca Perang

Sneakers pertama kali mulai dikenal sebagai sepatu kasual yang banyak digunakan sehari-hari mulai dari remaja hingga dewasa, yakni pada tahun 1950-an. Pada periode tahun ini, penjualan sepatu sneakers sangat pesat dengan omset yang tinggi. Bahkan, sneakers yang pada saat itu terbuat dari kanvas berhasil menggeser popularitas sepatu kulit konvensional.

Baca Juga: Kolaborasi Off-White dengan Brands Ternama, Mulai dari Nike Hingga Levi’s

Perang promosi sepatu pun semakin sengit di pasaran hingga akhir tahun 50-an. Budaya olahraga jogging yang pada saat itu mulai populer, semakin meningkatkan minat konsumen untuk membeli produk sepatu sneakers.

Hingga pada tahun 1990-an, perusahaan-perusahaan yang memproduksi sneakers mulai menyempurnakan kemampuan desain dan pemasaran mereka. Dengan dukungan olahraga yang berkembang pesat, memudahkan pangsa pasar bagi para pebisnis sepatu kasual ini. Dimulai tahun 1970 yang masih tersedia 5 model saja, pada 2012 sudah berkembang hingga lebih dari 3.000 model sepatu sneakers yang tumbuh secara eksponensial di Amerika Serikat.

Fyi, sneakers sempat menjadi catatan dalam sejarah pergerakan Hak Sipil. Tepatnya di tahun 1965, aktor berkulit hitam bernama Bill Cosby yang dalam sebuah serial drama dirinya mengenakan sepatu sneakers putih merek Adidas. Dari situlah mulai bermunculan merek-merek sepatu sneakers lainnya yang turut meramaikan podium seperti John Carlos yang berhasil membawa Puma Suedes naik podium di ajang Olimpiade Kota Meksiko pada 1968.

Sneakers Mulai Menjadi Sepatu “Identitas Sosial”

Bagi kalian yang memang hobi mengoleksi sepatu sneakers original keluaran merek-merek ternama seperti Nike, New Balance, Converse, Puma, Adidas, dan lainnya, pasti maklum dengan harga-harganya yang bisa dibilang fantatis untuk kategori sepatu running. Sudah sejak dekade terakhir ini sepatu sneakers mulai menjadi identitas sosial bagi pemiliknya.

Hal ini mengingat sepatu tidak hanya berfungsi untuk alas kaki saja namun sudah memiliki fungsi lainnya, yakni sebagai sarana untuk meningkatkan gengsi. Tidak hanya jutaan, harga sepatu sneakers keluaran limited bisa mencapai puluhan juta rupiah.

Baca Juga: Sneakers, Sepatu Ngetrend yang Jadi Favorit dan Gak Ada Matinya

unsplash.com

Dilansir dari CNN Indonesia, seorang perwakilan dari komunitas North Sneaker Squad pun turut membenarkan hal tersebut. Sebagian besar orang membeli sepatu sneakers memang bertujuan untuk menunjukkan gengsinya sebagai pemilik sepatu original, bukan karena benar-benar membutuhkannya. Inilah mengapa sneakers seringkali dijadikan sebagai “ajang pamer” bagi para kolektornya.

Bahkan pada 2015 silam, Kanye West merilis koleksi sepatu sneakers terbaru hasil kolaborasinya dengan Adidas yang mendapatkan antusias cukup mengejutkan dari para penggemar sneakers. Sepatu yang diberi nama The Yezzy Boost 350 Sneakers padahal hanya diproduksi terbatas saja.

Dalam jangka waktu 15 menit saja, sepatu tersebut ludes terjual dengan harga US$ 200 per pasangnya. Jenis sepatu lainnya seperti Nike Air Jordan juga sempat membuat riuh para pecinta sneakers dengan harga belinya mencapai US$ 1263 atau setara dengan Rp 16,5 juta. Hingga saat ini, AS masih menjadi negara nomor 1 sebagai negara tujuan impor sepatu sneakers.

Pesatnya Bisnis Sneakers di Indonesia

Jajaran merek sneakers yang ternama memang bukan berasal dari Indonesia, namun bisnis sepatu sneakers di negara ini cukup berkembang pesat. Tidak diketahui secara pasti kapan mulanya sneakers masuk ke pasar fesyen di Indonesia, namun sepatu ini sudah ada sejak 1950-an. Jika dilihat-lihat, kemajuan e-commerce secara global turut menyumbangsih munculnya para pebisnis online, termasuk bisnis online sepatu sneakers.

Baca Juga: 11 Model Sepatu Sneakers Paling Ngehits di Instagram, Kamu Sudah Punya?

Saat ini, sneakers tidak hanya dipresepsikan sebagai sepatu olah raga saja, namun sepatu ini sudah banyak beralih fungsi menjadi alas kaki untuk jalan-jalan, pergi ke kampus/sekolah bahkan ke kantor. Beberapa pabrik sepatu sneakers dari merk terkenal seperti Nike, New Balance, dan Adidas sudah memiliki pabrik di Indonesia.

Pasar sneakers di negeri ini memang cukup menjanjikan mengingat minat masyarakat akan produk sepatu ini masih sangat tinggi. Bisa dikatakan bahwa sneakers menjadi salah satu jenis sepatu yang tidak termakan waktu dan sangat santai digunakan untuk sehari-hari.

Setelah melihat sejarah sepatu sneakers dan perkembangannya di atas, dapat disimpulkan bahwa jenis sepatu casual ini bukanlah barang baru di industri fesyen. Sneakers adalah sebuah produk olah raga yang dulunya secara khusus dibuat hanya untuk para atlet, namun sekarang sudah memiliki fungsi lain yakni sebagai identitas sosial dan gaya kasual dari penggunanya.

Meskipun dijual dengan harga yang cukup mahal dibandingkan jenis sepatu lain, sepatu sneakers masih populer. Apalagi jika ada diskon besar-besaran atau cuci gudang dari produk sneakers original, yakin kamu nggak mau ikutan berburu? (si/nu/ik)