Home Business Mengulik Sejarah Nike, Merek Sepatu yang Terkenal dengan Logo Swoosh-nya

Mengulik Sejarah Nike, Merek Sepatu yang Terkenal dengan Logo Swoosh-nya

sejarah profil history nike sepatu merek fashion terkenal dunia koleksi branded populer pendiri perusahaan pabrik asli original authentic terkini pakaian sneakers
nicekicks.com

Highlight.ID – Nike, siapa sih yang tak kenal brand atau merk olahraga satu ini? Tampaknya pantas kalau Nike disejajarkan dengan kompetitor alias saingan terberatnya, yaitu Adidas. Tapi kalau kita mau lihat ke belakang tepatnya pada awal berdirinya, ternyata Nike masih bernama Blue Ribbon Sports (BRS) yang berstatus sebagai distributor untuk sepatu Jepang, Onitsuka Tiger.

Saat masih bernama Blue Ribbon Sports (BRS), perusahaan ini didirikan oleh seorang atlet bernama Philip Knight dan pelatihnya, Bill Bowerman dari Universitas Oregon pada Januari 1964. Awal yang baik menyambut perjalanan bisnis mereka. Dua tahun berselang, ekspansi bisnis BRS mulai dilakukan di daerah Pico Boulevard, Santa Monica, California dengan membangun toko ritel pertamanya.

Awal Mula Munculnya Nike

Kelanggengan BRS bersama Onitsuka Tiger tidak berlangsung lama dan akhirnya berpisah pada tahun 1971. Namun, perpisahan tersebut menjadi berkah tersendiri buat BRS. BRS kemudian berdikari dengan membangun perusahaan sendiri. Gebrakan pertamanya lahir berupa sepatu bola yang bernama Nike di tahun 1971.

Tahun berikutnya, yaitu 1972, BRS akhirnya secara resmi memperkenalkan merk Nike. Nama Nike ternyata memiliki filosofi tersendiri yang diambil dari nama dewi kemenangan dalam mitologi Yunani. Lambat laun, BRS, Inc secara resmi mengganti keseluruhan namanya menjadi Nike. Ilie Năstase, menjadi atlet profesional pertama dari cabang olahraga tenis yang menandatangani kerja sama dengan Nike.

Baca Juga:
Sejarah New Balance, Brand Sepatu Sporty yang Digemari Banyak Kalangan

Di masa-masa awal tumbuh dan berkembangnya, Nike sukses memanfaatkan para atlet profesional sebagai duta produk mereka supaya lebih dikenal dan dipercaya oleh masyarakat luas. Di samping itu, atlet pastinya merasa terbantu juga dengan adanya endorse sepatu dari produsen.

Tidak hanya dari sisi prestasi, Nike juga mengajak kerja sama beberapa atlet yang mereka anggap punya ciri khas, hingga kontroversial. John McEnroe adalah salah satu atlet olahraga cabang tenis yang mengundang perhatian banyak orang dengan gaya interupsinya pun digaet oleh Nike untuk bekerja sama.

Beberapa tahun berselang, tepatnya di tahun 1979, Nike mulai terkenal khususnya di negara-negara bagian Amerika Serikat. Popularitas yang diraup Nike membuat mereka meluaskan jenis produk yang dipasarkan. Tidak hanya sepatu, Nike juga menjual pakaian dan peralatan olahraga untuk banyak cabang olahraga.

Laju kencang Nike bukan tanpa bendungan, pastinya akan banyak pesaing yang siap menjegal Nike. Salah satunya dari Reebok. Harus diakui, Reebok di kisaran tahun 1979 punya prestasi lebih dibanding Nike jika dilihat dari penjualannya. Dari situlah persaingan antara Nike dan Reebok pun berlangsung seru. Nike akhirnya punya strategi lain dengan menciptakan sepatu khusus untuk setiap cabang olahraga dan aktivitas.

Baca Juga:
7 Model Sepatu Sneakers Nike Paling Favorit Sepanjang Masa

Revolusi Nike

Loncatan fenomenal yang pernah dilakukan dan berpengaruh terhadap reputasi dan kredibilitas Nike hingga saat ini adalah salah satunya dengan bergabungnya Michael Jordan sebagai brand ambassador. Kontrak Michael Jordan bersama Nike ditandatangani langsung oleh University of North Carolina. Dan, cara tersebut membuat Nike lebih unggul dibanding Reebok. Selain Michael Jordan, Nike juga berusaha menggaet atlet populer lain seperti Larry Bird dan Magic Johnson.

Tren positif bagi Nike pun naik dengan mencapai 50% pangsa pasar di Amerika Serikat untuk kategori sepatu atletik dan menjadi perusahaan go public pada akhir tahun 1980. Ternyata, masih ada beberapa faktor lain yang membuat Nike semakin melejit ke tangga puncak persaingan sepatu kala itu.

Di antaranya disebabkan lebih dominan dan suksesnya gaya iklan ‘word-of-foot’ (bersumber dari iklan cetak Nike dari akhir 1970-an) dibandingkan iklan televisi. Iklan Nike sendiri pertama kali mengudara di televisi pada bulan Oktober 1982. Di balik iklan Nike yang sukses, ternyata dua oarang kreator yang hebat, yaitu biro iklan Wieden dan Kennedy pada bulan April 1982.

Lewat kreasi Wieden+Kennedy, lahir iklan-iklan di media cetak dan televisi yang berkesan dan tak terlupakan. Jadi, tak salah agensi iklan tersebut menjadi partner setia bagi Nike hingga saat ini. Oke, pasti kamu tau slogan terkenal Nike saat ini, kan, “Just Do It”? Nah, Wieden lah ternyata yang menjadi aktor di balik nama mendunia tersebut.

Baca Juga:
Menilik Sejarah UNIQLO, Fashion Brand Asal Jepang Untuk Segala Usia

Slogan “Just Do It” sebenarnya sudah ada sejak lama tepatnya sudah digunakan saat kampanye iklan Nike di tahun 1988. Bahkan, berkat kreasi Wieden tersebut, slogan Nike masuk ke dalam lima slogan iklan pilihan di abad 20. Kemudian, kampanye tersebut juga sudah diabadikan dalam Smithsonian Institution.

Memasuki era teknologi dan modernisasi, Nike turut menyambutnya dengan strategi yang jitu. Kala website di awal 2000-an sudah banyak diakses masyarakat sebagai media informasi, Nike memulai cara berjualan via online. Di tahun 1999, Nike memulai penjualan produknya secara langsung kepada konsumen lewat website resmi mereka.

The Beatles dan Nike

Nike pun sempat mendapat kritikan kala menggunakan lagu The Beatles yang berjudul “Revolution” tanpa izin dalam iklannya di tahun 1987. Akhirnya, gugatan kedua belah pihak berujung pada Nike yang harus membayar uang senilai US $ 250 ribu kepada Capitol Records Inc., yang memegang lisensi resmi lagu tersebut.

Akhirnya, lewat proses yang cukup panjang, Nike menghentikan penayangan iklan yang berlagukan “Revolution” milik The Beatles di bulan Maret 1988. Berikutnya, kerja sama antara Nike justru berlanjut ke John Lennon yang saat itu memutuskan berpisah dari The Beatles dan bersolo karier. Babak berikutnya pun berlanjut, Nike dan Lennon. Yoko Ono, pasangan dari John Lennon sekaligus pemegang saham dan Direktur Apple Records mengizinkan Nike untuk menggunakan lagu “Instant Karma” milik John Lennon untuk iklan Nike berikutnya.

Di Balik Logo Nike

Bukan cuma slogan “Just Do It”. Nike populer bukan hanya karena itu, melainkan juga logonya yang simpel, orisinil, dan autentik. Logo Nike yang menyerupai tanda centang benar, atau orang luar biasa menyebutnya “Swoosh” adalah kreasi dari seorang mahasiswa desain grafis di Portland State University bernama Carolyn Davidson pada tahun 1971.

Baca Juga:
Nike Air Jordan 1, Sepatu Sneaker Legendaris yang Kontroversial

sejarah profil history nike sepatu merek fashion terkenal dunia koleksi branded populer pendiri perusahaan pabrik asli original authentic terkini pakaian sneakers
sneakers.co.id

Cerita pertemuan mereka berawal di sebuah kelas akuntansi dan dia saat itu memang sudah mengerjakan pekerjaan lepas (freelance) untuk Blue Ribbon Sports (BRS). Filosofi logo dengan nama Nike ternyata masih saling berkaitan, yaitu logo menggambarkan sayap pada patung Dewi Kemenangan dalam mitologi Yunani.

Davidson sudah hadir sejak Nike masih bernama BRS yang saat itu sedang fokus memproduksi sepatu atletik sendiri. Sampai pada akhirnya, Davidson menyajikan logo populer yang saat ini dinamakan “Swoosh”. Davidson sendiri kala itu masih diupah sebesar $ 35 saat bekerja membuat logo tersebut. Logo Swoosh pertama kalinya dikenalkan kepada publik saat US Track dan Field Olympic Trials di Eugene, Oregon, bulan Juni 1972. Akhirnya, terhitung saat itu Nike tetap memakai merk ini.

Menggandeng Atlet

Kisah mendunia Nike berlanjut hingga digunakan oleh banyak atlet profesional lain yang mendunia dalam beberapa cabang olahraga. Sebut saja Tiger Woods dari cabang olahraga golf. Tiger Woods menandatangani kesepakatan endorsment dengan nilai fantastis sekitar $ 40 juta.

Atlet populer lainnya yang pernah turut menjadi bagian dari Nike seperti striker kelas dunia asal Brazil, yaitu Ronaldo, Christiano Ronaldo dari Madrid, Didier Drogba, Neymar, Zlatan Ibrahimovic, Thierry Henry, Francesco Totti, Andres Iniesta, Landon Donovan, Thibaut Courtois dan Eden Hazard dari Chelsea, Ronaldinho sang raja samba dari Brazil, hingga Wazzaa alias Wayne Rooney pun menjadi brand ambassador Nike.

Baca Juga:
Vans, Merek Skateboarding yang Jadi Idola Kawula Muda

sejarah profil history nike sepatu merek fashion terkenal dunia koleksi branded populer pendiri perusahaan pabrik asli original authentic terkini pakaian sneakers
solecollector.com

Selain secara personal, Nike juga sukses menggaet banyak tim sepak bola dunia untuk bekerja sama. Mulai dari Manchester United, F. C. Barcelona, Arsenal, F. C. Basel, Juventus, Clube de Regatasd Flamengo, Steau Bucuresti, AC Sparta Praha, Red Star Belgrade, Inter Milan, VfL Bochum, VfL Wolfburg, Hertha BSC Berlin, Borussia Dortmund, PSV Eindhoven, Valencia C. F., Urawa Red Diamonds, Kaizer Chiefs, Atlético de Madrid, NK Maribor, Glasgow Celtic, FC Porto, Paris Saint-Germain, Boca Juniors, dan Corinthians.

Produk-Produk Keluaran Nike

Dewasa ini, Nike sudah menjadi sebuah perusahaan besar yang melingkupi berbagai peralatan olahraga. Produk pertama Nike sendiri sebenarnya adalah sepatu lari, yang menjadi jenis produk keluaran mereka yang populer hingga sekarang. Nike saat ini sudah membuat jenis produk lain, seperti sepatu, kaos, celana pendek, bahkan untuk hal lain yang berhubungan dengan bidang olahraga. Antara lain seperti lintasan lapangan, bisbol, hoki es, tenis, sepak bola, bola basket, hingga kriket.

Berlanjut ke seri populer pertama mereka yang tetap digandrungi hingga kini, yaitu Nike Air Max, dirilis pada tahun 1987. Berlanjut seri populer lain seperti Air Huarace pada 1992. Masih ada jenis lain, seperti Nike 6.0, Nike NYX, dan Nike SB yang dirancang khusus untuk para skateboarder. Seri-seri mutakhir lainnya yaitu Air Zoom Yorker yang diperuntukan sebagai sepatu kriket dengan desain 30% lebih ringan. Kemudian, masih ada keluaran paling masyhur mereka, yaitu Nike Air Jordan, dengan seri Air Jordan XX3 yang didesain berkinerja tinggi dan menyesuaikan keadaan para pebasket.

Ekspansi Nike di Asia Hingga ke Indonesia

Meskipun penjualan fantastis terus diraup Nike, manufakturnya di Amerika Serikat bisa dibilang kurang berhasil. Walhasil, Nike menjelajahi kawasan Asia sebagai destinasi produksinya. Jepang menjadi negara Asia pertama yang jadi sasaran, lanjut ke Korea Selatan dan Taiwan, kemudian barulah akhir-akhir ini muncul juga di China dan kawasan Asia Tenggara.

Baca Juga:
Sejarah Adidas, Merek Olahraga yang Dikenakan Para Atlet Dunia

Apa sih yang menjadi faktor Nike menjadikan kawasan Asia sebagi destinasi produksi mereka? Tak lain tak bukan karena tenaga kerjanya yang lebih murah, sehingga dengan low budget, mereka bisa mendapatkan hasil yang tetap maksimal. Tak seperti di negara Amerika Serikat yang biayanya lebih mahal, ya. Alasan itu akhirnya juga memberangkatkan produsen-produsen sepatu lainnya seperti Adidas dan Reebok.

Setelah melanglang buana ke banyak negara Asia, seperti Taiwan, Korea, dan Cina, akhirnya Nike menetapkan operasional produksinya di Thailand Selatan dan Indonesia karena pergolakan politik, aksi buruh, hingga kehilangan akses khusus untuk pasar Amerika Serikat yang terjadi di negara-negara sebelumnya.

Beroperasinya Nike di Indonesia ternyata sudah ada sejak penghujung tahun 80-an, tepatnya di tahun 1988. Selain itu, hampir sepertiga dari sepatu yang ada sekarang ternyata merupakan produk dari Indonesia. Tony Band selaku Koordinator Perusahaan Nike di Indonesia pada tahun 1994 sempat mengabarkan, bahwa ada sekitar 11 kontraktor atau perusahaan asal Indonesia yang digunakan oleh Nike untuk menjalankan operasional produksi Nike.

Meskipun jauh dari negeri asalnya, yaitu Amerika Serikat, pengerjaan Nike di Indonesia sebenarnya sudah melalui pengawasan ketat. Setiap pabrik produksi Nike di Indonesia mencek kualitas dan proses pembuatan yang sudah menyesuaikan persayaratan standar dari Nike sendiri. Jadi, tak perlu khawatir kualitasnya menurun dibandingkan saat masih berada di Amerika Serikat. Kamu bisa menemukan pabrik yang memproduksi Nike di beberapa daerah yang baru berkembang dalam hal industri ringan seperti di Tangerang, Serang, dan bagian barat Jakarta.