Highlight.ID – Armani adalah salah satu rumah mode terkemuka di dunia. Didalangi oleh Giorgio Armani, yang merupakan desainer pakaian asal Italia. Produknya terbilang ikonik dan banyak diminati kalangan fashionista. Produk Giorgio yang paling laris di pasaran adalah pakaian pria. Ia sangat memegang teguh pada visi jangka panjang yang tercermin dari produk-produknya yang memiliki investasi dalam teknologi dan infrastruktur baru.
Langkah Giorgio semakin mantap untuk masa depan dengan visi mode yang abadi dan selalu tepat waktu sekaligus menjauhkan diri dari gelombang konsolidasi dalam produksi industri barang mewah. Bahkan, ia mengabaikan permintaan konstan dari konsumen akan hal-hal baru dan berkarakter tinggi, kualitas yang menyampaikan rasa keabadian di kegilaan dunia, yang hanya bersifat sementara.
Armani di Mata Dunia
Giorgio Armani adalah salah satu perancang yang punya hubungan kerja sama apik dengan kalangan Hollywood. Hal itu terlihat dari jerih payahnya mendesain aneka macam produk fashion yang masuk dalam beberapa film layar lebar. Di antaranya yakni American Gigolo (1980), Batman (1989), Pulp Fiction (1994), Ready to Wear (1994), dan serial TV, Miami Vice (1990).
Beberapa tokoh publik ternama seperti Eric Clapton, Jodie Foster, Paul Simon, David Bowie, Isabelle Huppert, dan Billy Joel dikabarkan juga memakai Armani. Parfum Emporio Armani Fragrances punya peran penting, yaitu sebagai sponsor utama tur dunia untuk penyanyi Ricky Martin dan Lauryn Hill.
Baca Juga: Mau Beli Baju Baru? Ini 7 Merek Fashion Terkenal Untuk Bergaya Ala British
Giorgio juga punya andil dalam beberapa proyek fashion, yaitu merancang pakaian baru bagi pramugari dan interior pesawat MD-11 (1990-an), serta seragam untuk tim sepak bola, saat jelang Piala Dunia di Italia (1994), juga untuk tim sepak bola Inggris, Newcastle United (1999).
Lahirnya Armani
Giorgio Armani lahir pada 11 Juli 1934 di Italia. Ia tumbuh besar di Piacenza, Italia. Piacenza, dikenal sebagai kota dengan pengeboman berkali-kali selama Perang Dunia II (PD II). Giorgio punya masa lalu kelam, yag tidak banyak orang tahu. Ia pernah menghabiskan 40 hari rawat inap di rumah sakit setelah ia dibakar oleh seorang teman sekelasnya!
Demi kelangsungan hidupnya, Giorgio bekerja sebagai perancang busana untuk perusahaan pakaian pria, Nino Cerruti. Pada tahun 1970, ia resmi menyandangkan statusnya sebagai desainer freelance. Pada 24 Juli 1975, Giorgio mendirikan perusahaannya sendiri, bersama dengan rekannya, Sergio Galeotti. Mereka sangat antusias dengan pembukaan toko pertama mereka, sampai-sampai menjual mobil Volkswagen untuk modal awal. Produk pertama yang mereka kenalkan adalah pakaian siap pakai untuk pria dan wanita.
Baca Juga: Dolce & Gabbana (D&G), Fashion Brand dengan Sentuhan Mediterania
Memasuki tahun 1978, Giorgio menyepakati perjanjian lisensi dengan GFT (Gruppo Finanziario Tessile). Keuntungan yang didapat dari kesepakatan ini membuat Giorgio dapat melakukan investasi di gedung baru. Tidak hanya kantor yang ada dalam gedung itu, tetapi juga teater untuk peragaan busana sekaligus kediaman pribadi Giorgio. Pusat industri fashion Giorgio ada di Milan, Italia.
Tahun berikutnya, Giorgio mencoba meluncurkan koleksi wanita dengan variasi lain. Pada tahun yang sama, Giorgio Armani Corporation didirikan di Amerika Serikat. Nama Giorgio semakin terkemuka di dunia, pada akhir dekade ini. Dapat dikatakan, sejak awal didirikan, Armani sudah mendulang kesuksesan. Ditambah lagi gimmick kasual Armani yang dibalut dengan sentuhan seperti melepas padding dari bentuk jas tradisional pria. Pakaian wanitanya juga dibuat lebih nyaman.
Memperluas Produksi
Armani meluncurkan merek jeans pada awal 1980-an. Selang 5 tahun kemudian, Galeotti wafat. Hal ini membuat Giorgio menjadi pemilik, pemegang saham tunggal, sekaligus ketua dewan perusahaan. Tugas Giorgio yang makin berat bukan jadi halangan untuknya. Giorgio telah berinvestasi ke sana ke mari guna memperluas kontrol atas manufaktur dan distribusi produk-produknya. Hingga saat itu, perusahaannya memiliki sekitar 250 gerai di 34 negara dan produknya juga dipasarkan di department store eksklusif.
Baca Juga: 8 Merek Pakaian Branded Asal Spanyol untuk Tampil Modis dan Kekinian
Usahanya merambah ke berbagai bidang, mencakup dibukanya toko Armani Junior (dunia fashion anak) pertama di Milan (1986), restoran Emporio Armani Express di London (1980-an), bistro Dina di Florence (1989), dan majalah Emporio Armani yang mulai terbit pada bulan Januari (1989). Pada tahun yang sama, Giorgio sudah mulai menguasai pabrik-pabriknya.
Produk–produk Giorgio dianggap masih mampu memimpin harga dalam dunia fashion. Selama tahun 1980-an, mengenakan Armani sama juga dicap sebagai simbol kesuksesan bagi banyak orang. Di tengah gelombang arus mode yang berlomba-lomba memperluas akuisisi mahal dari merek mewah mereka, Giorgio punya jalan sendiri. Ia lebih memilih untuk memperketat usaha kontrolnya pada produksi dan mencermati pemasaran produknya.
Sebagai seorang desainer, Giorgio sangat bersikap detail terhadap produk maupun usahanya yang kian berkembang. Ia menyusun dan menjalankan strategi mempertahankan sejumlah kecil gerai berharga rendah untuk mempertahankan daya tarik merek, serta margin keuntungan yang diharapkannya. Armani dibilang perusahaan yang unik di antara merek-merek lainnya, karena adanya batasan jumlah maksimum bisnis yang dapat dihasilkan masing-masing pemegang lisensi.
Baca Juga: Balenciaga, Fashion Brand Ikonik yang Dikenakan oleh Para Bangsawan
Desain dengan Nilai Filosofis
Memasuki era 1990, toko-toko Giorgio pun semakin bertambah. Pada tahun 1991, dibuka di New York, Amerika. Pada tahun 1997, toko Collezioni Giorgio Armani buka di Milan-Italia, London-Inggris dan Tokyo-Jepang. Giorgio Armani Cosmetics tidak ketinggalan memulai debutnya pada era ini. Pada akhir tahun 1990-an, Giorgio tercatat memiliki lebih dari 200 toko di seluruh dunia. Pada tahun 2010, ia membuka usaha hotelnya yang pertama di Dubai, Uni Emirat Arab.
Misi Giorgio Armani adalah untuk terus menciptakan pakaian dan aksesoris yang menginginkan kesempurnaan yang dapat melampaui mode masa kini. Ia menekankan penjahitan yang menunjukkan tangan pembimbingnya yang terampil mengikuti pola. Tak luput untuk menggabungkan cetakan yang menggemakan estetika seniman kanonik dipadukan dengan fabrikasi teknologi maju melawan buatan tangan.
Sudah bukan rahasia lagi, Giorgio adalah manusia penyuka kesederhanaan yang rumit. Ia lebih memilih ketenangan yang sedikit terlihat eksentrik. Meski begitu, ia mengakui bahwa kesuksesannya tidak luput dari acara karpet merah. Dengan lantang ia mengucapkan visinya, “Saya percaya pada warna-warna netral.”
Armani menggambarkan pendekatannya terhadap mode seperti ini: “Saya adalah orang pertama yang melunakkan citra laki-laki dan memperkeras citra perempuan.” Keteguhan komitmen Giorgio dari awal sampai sekarang merupakan salah satu cara yang menjadikan Armani sebuah mode kelas dunia seperti sekarang ini. (fa/na)