Home Arts Bermodalkan Laptop dan Printer, Syuaidah Jualan Kerajinan Tangan Secara Online

Bermodalkan Laptop dan Printer, Syuaidah Jualan Kerajinan Tangan Secara Online

Nasti Craft seller pedagang bisnis online Lazada
Syuaidah Nasution, Pemilik Nasti Craft | Foto: YouTube

Highlight.ID – Lazada mengucapkan Selamat Hari Ibu untuk semua ibu di Indonesia, termasuk para ibu luar biasa yang menjalankan usaha mikro kecil menengah (UMKM) dalam berbagai bidang. Sebagai perusahaan yang peduli akan pemberdayaan perempuan, Lazada sangat senang bisa menjadi bagian dari perjalanan UMKM, terutama yang dikelola para perempuan, yang terus berkembang melalui digitalisasi di platform eCommerce. Lazada berkomitmen dalam menyediakan ekosistem berjualan dengan menghadirkan ragam fitur dan program untuk membantu para penjual menguasai industri eCommerce dan merasakan manfaat teknologi.

Haikal Bekti Anggoro, SVP Traffic Operations & Sellers Engagement, Lazada Indonesia mengatakan, “Menjadi penjual di eCommerce membutuhkan serangkaian adaptasi, terutama bagi UMKM yang baru memasuki platform eCommerce. Namun, sesuai dengan komitmen kami, Lazada akan senantiasa membantu para penjual termasuk UMKM, terutama para Ibu tangguh yang membutuhkan dukungan untuk beradaptasi dengan dunia marketplace online, memahami tren, serta mempersiapkan strategi untuk terus berkembang.

Menurut data IFC & USAID tahun 2016, 43% UMKM formal dimiliki oleh perempuan, sementara data Bank Indonesia tahun 2018 menunjukkan terdapat 57,81 juta UMKM dan 60%-nya dikelola oleh perempuan. Bisa dibayangkan besarnya potensi usaha UMKM yang dapat dikembangkan saat para perempuan yang mengelolanya mendapatkan dukungan yang dibutuhkan.”

Baca Juga:
Ragam Produk Kerajinan Lokal Unggulan di CRAFINA 2019

Nasti Craft seller pedagang bisnis online Lazada
Nasti Craft | Foto: YouTube

Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) adalah salah satu bagian penting dalam perekonomian di Indonesia, dan sebagian besar UMKM di Indonesia dikelola oleh perempuan. Kaum ibu yang menjalankan bisnis seringkali terkendala kesibukan mengurus rumah tangga. eCommerce dapat membantu mengatasi kendala tersebut karena seluruh kegiatan bisnis dapat dilakukan dari rumah. Lazada ingin bisa menjadi sarana untuk meningkatkan kemampuan memasarkan produk secara digital terutama bagi para penjual yang memang serius ingin mengembangkan bisnisnya di ranah online

Studi Lazada tentang “Percepatan Ekonomi Digital Indonesia Melalui eCommerce” yang diluncurkan belum lama ini mengungkapkan baru 13% UMKM yang sudah terdigitalisasi. Hal ini sesuai dengan data dari Biro Pusat Statistik tahun 2020. Salah satu UMKM yang merasakan manfaat teknologi dan merasakan pertumbuhan yang pesat dalam usahanya sejak memutuskan untuk go digital adalah Nasti Craft milik ibu tangguh Syuaidah Nasution, yang berawal dari hobi dan terus berkembang hingga membuat seluruh keluarga terberdayakan.

Usaha Nasti Craft pertama kali tercetus saat Syuaidah Nasution yang akrab dipanggil Ida melihat adanya peluang usaha dalam hobi yang ia tekuni, yaitu membuat kerajinan tangan dengan bahan dasar tali kur. Namun ia menyadari bahwa membuat kerajinan tangan sendiri sangat memakan waktu dan tenaga, sehingga pada tahun 2017, ia memutuskan untuk memulai usaha Nasti Craft yang fokus menjual bahan untuk membuat kerajinan tangan seperti tali kur, pewarna pakaian, kancing, dan bahan kerajinan lainnya.

Melihat tren belanja yang perlahan mengarah kepada online shopping, Ida tidak ingin melewatkan kesempatan untuk mengembangkan usahanya. Setelah mendapat bantuan dan dukungan keluarga, di tahun yang sama, ia pun bergabung dengan Lazada.

Baca Juga:
Pamerkan Produk Kerajinan, Indocraft 2019 Bertemakan “Batik All The Way”

Bermodalkan laptop dan printer, Ida menjalankan usahanya dari rumah dengan sistem pre-order. Saat awal menjalankan usaha Nasti Craft di Lazada, Ida mengaku mengalami banyak kesulitan beradaptasi dengan bisnis online, mulai dari menggunakan gadget, memahami fitur-fitur yang terdapat dalam aplikasi Lazada, serta mengatur logistik.

Meski awalnya tidak yakin dapat menjalankan usahanya secara online, Ida perlahan melihat respon positif dari pembeli dan menerima banyak orderan. Berangkat dari keyakinan bahwa usahanya akan bertumbuh secara online, Ida mulai aktif mengikuti program pelatihan di Lazada University dan mengikuti komunitas seller Lazada Club untuk meningkatkan performa bisnisnya di Lazada.

“Sebagai seseorang yang tidak terlalu mengerti teknologi, saya merasa tantangan terbesar adalah beradaptasi dengan dunia online atau eCommerce. Tapi saya melihat semakin banyak orang yang belanja online, jadi saya merasa Nasti Craft perlu masuk online juga. Walaupun saya awalnya tidak terlalu paham tentang dunia online, saya pelan-pelan belajar. Saya sangat terbantu karena di Lazada dapat banyak pembelajaran dan bantuan tentang berbagai masalah teknis, bagaimana memahami dan memanfaatkan analisis yang diberikan, serta tips meningkatkan penjualan di platform eCommerce,” tutur Ida.

Naluri keibuan tercermin dalam cara Ida menjalankan bisnisnya. Dari awal, Ida selalu mengikutsertakan keluarga dalam usahanya. Ida ingin memberi bekal masa depan untuk keempat anaknya dengan menanamkan jiwa usaha dalam diri anak-anaknya, kini dua dari keempat anaknya pun memiliki toko di Lazada. Ia ingin anak-anaknya turut merasakan proses pertumbuhan usaha yang ia mulai dari nol. Melihat usahanya semakin berkembang, kini Ida berani menyediakan barang ready stock dibantu kedua anaknya yang kini sudah tamat kuliah.

Bersama anak-anaknya, Ida rutin mengikuti ragam promo dan campaign yang diusung oleh Lazada untuk meningkatkan penjualan dan pertumbuhan Nasti Craft. Ida yang kini sudah menguasai seluk beluk lapak digital tidak pernah ketinggalan untuk mengikuti berbagai kampanye festival belanja di Lazada. Meski pandemi tentunya memberi dampak pada Nasti Craft, Ida merasa bersyukur karena terbantu dengan adanya promo yang diusung Lazada yang dapat membantunya meraih keuntungan hingga dua kali lipat, termasuk saat kampanye Lazada 12.12 Garbolnas minggu lalu.

“Saya senang bisa mengembangkan bisnis bersama Lazada, sekaligus tetap bisa mendampingi anak-anak dan memberikan yang terbaik bagi keluarga. Walaupun kini anak-anak saya sudah mulai menjalankan bisnis serupa, saya tidak takut mereka menjadi pesaing bisnis. Sebagai seorang ibu, saya sangat bangga melihat anak-anak bisa membangun usaha, memiliki tekad dan kegigihan untuk mandiri. Pesan dari saya untuk para ibu lainnya adalah janganlah pernah menyerah ketika Anda masih mampu berusaha lagi; tidak ada kata berakhir sampai Anda berhenti mencoba,” tutup Ida.