
Highlight.ID – Berawal dari hobi mengoleksi sepatu sneakers, Jeffry Jouw, COO & Co-founder USS Networks dan Anugrah Aditya mampu menjadikan sneakers sebagai lahan bisnis yang menguntungkan. Keduanya hadir sebagai pembicara dalam talkshow bertema “The Golden Age of Sneakers” di Indonesia Future Fest (IFF) 2019 yang berlangsung di Senayan City, Jakarta, Jumat (29/3).
Ketertarikan Anugrah Aditya di dunia sneakers berawal dari kegemarannya nge-band dan bermain musik. “Kalo di panggung itu kan harus terlihat oke atas sampe bawah. Bukan hanya terdengar bagus (saat bermain musik) tapi juga merhatiin apa yang gua pake. Gua juga suka olahraga, lari ke gym. Jadi gua merhatiin sepatu apa yang sih yang gua pake supaya gak cidera,” kata dia.
Dari hobi bermain musik dan berolahraga, maka Aditya menemukan yang namanya sepatu sneakers. Menurut dia, sneakers merupakan jenis sepatu yang fungsional dan nyaman dipakai untuk kegiatan sehari-hari. Menurut Aditya, definisi sneakers yaitu sepatu yang beralaskan karet atau rubber sole. Sneakers juga bisa diartikan sebagai sepatu olahraga yang bisa dipakai kasual.
Selain itu, sneakers juga berkaitan erat dengan teknologi seperti bagaimana agar sneakers dapat membantu atlet untuk meningkatkan performanya. Dan itu membutuhkan serangkaian proses yang kompleks seperti riset dan pengembangan. Di saat yang bersamaan, sneakers juga terlihat keren dan fashionable ketika dipakai.
Baca juga:
- Indonesia Future Fest (IFF) Siap Menyambut Indonesia Emas 2045
- 11 Model Sepatu Sneakers Paling Ngehits di Instagram, Kamu Sudah Punya?
- Vans, Merek Skateboarding yang Jadi Idola Kawula Muda
Menurutnya, ia lebih tertarik pada industri yang ada di balik sneakers. Ada banyak elemen yang mendukung sepatu sneakers seperti desainer, pabrik atau pengrajin sepatu, brand, distributor, event maupun media.
Dalam pengamatan Aditya, anak muda sekarang berbeda dengan generasi sebelumnya. Mereka terlihat lebih aktif, dinamis, dan kasual, salah satunya terlihat dari penggunaan sneakers oleh anak muda. Dan itu berkaitan dengan gaya hidup yang mengarah pada semacam gerakan (movement).

Gerakan kolektif itulah yang dapat mendatangkan keuntungan bisnis yang tinggi. Brand-brand mewah pun banyak yang merilis sepatu sneakers sebagai item yang menarik untuk dikoleksi. Hal itu menunjukkan bahwa sneakers memang memiliki nilai profit yang besar.
Aditya yakin bahwa trend sneakers akan terus berkembang karena setiap orang pada dasarnya membutuhkan sneakers untuk beraktivitas seperti olahraga misalnya.
Sementara bagi Jeffry, kecintaannya pada sneakers bermula ketika ia kuliah di Washington DC, Amerika Serikat (AS). Saat berada di AS, ia juga sering jalan-jalan ke kota New York. Ketika bepergian itulah, Jeffry mengamati orang-orang AS yang sedang mengantri untuk membeli sneakers di sebuah toko. Menurutnya, waktu itu tahun 2012, kultur sneakers di AS sudah sangat kuat.
Jika sebelumnya Jeffry sering memakai sepatu seperti pantofel atau boots, maka ia pun mulai tertarik untuk membeli dan mengoleksi sneakers. Jeffy menjelaskan bahwa sneakers menjadi happening banget karena dipengaruhi oleh media sosial khususnya Instagram.
Baginya, Instagram tak hanya dapat menampilkan foto-foto berupa aktivitas sehari-hari tapi juga foto yang memiliki nilai seni. Salah satunya foto berupa sneakers. “Sneakers kalo difoto (lalu di-upload) di Instagram itu bagus banget,” kata dia.
Kemudian, dari hobi memfoto sepatu sneakers, maka terbentuk lah suatu komunitas yang memang memiliki hobi yang sama. Menurut Jeffry, sebelum era media sosial, sekitar awal tahun 2000-an, komunitas-komunitas sneakers yang ada tidak dapat berkembang dengan baik karena aktivitas mereka tidak terekspos.
Bagi Jeffy, sneakers tak hanya sebatas hobi semata namun juga dapat menjadi lahan bisnis yang menguntungkan. Harga sneakers dapat menjulang tinggi karena berkaitan dengan hukum Ekonomi yakni “supply and demand”. Brand-brand sneakers pada periode tertentu mengeluarkan model sepatu dengan jumlah terbatas alias limited edition.
Ketika sneakers dalam jumlah yang terbatas itu laris terjual maka seiring berjalannya waktu harganya akan naik karena ada orang yang ingin membeli. Di situlah para pengoleksi sneakers mendapatkan keuntungan yang banyak karena bisa menaikkan harga berlipat-lipat.