Highlight.ID – Industri modeling sering dipandang sebagai dunia yang glamor dan mengkilap, penuh dengan pertunjukan fashion, pemotretan menawan, dan kehidupan jet-set. Namun, di balik kemilau dan kemewahan tersebut, ada sisi gelap yang sering tersembunyi dari pandangan publik.
Bagaimanakah kehidupan model di balik layak sesungguhnya? Kali ini kita mengungkap berbagai tantangan dan kesulitan yang dihadapi oleh model, serta dampaknya terhadap kesehatan mental dan fisik mereka.
Kehidupan Model yang Luput dari Sorotan
1. Tekanan untuk mempertahankan penampilan
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi model adalah tekanan untuk mempertahankan penampilan fisik yang sesuai dengan standar industri. Industri fashion sering kali menetapkan standar kecantikan yang sangat ketat, dan model diharapkan untuk tetap berada dalam ukuran tubuh dan bentuk yang spesifik.
Tuntutan untuk mempertahankan penampilan ini dapat menyebabkan masalah kesehatan serius, termasuk gangguan makan seperti anoreksia dan bulimia. NModel mungkin merasa tertekan untuk mengikuti diet ketat, melakukan olahraga berlebihan, dan menjalani prosedur kosmetik untuk memenuhi harapan klien dan agen.
Tekanan tersebut dapat mengarah pada pola makan yang tidak sehat dan perilaku yang merusak diri sendiri, serta berpotensi memengaruhi kesehatan fisik dan mental secara keseluruhan.
2. Kesehatan mental & emosional
Kehidupan model sering kali datang dengan tantangan kesehatan mental yang signifikan. Tekanan untuk tampil sempurna, menghadapi kritik publik, dan bersaing di industri yang sangat kompetitif dapat menyebabkan stres, kecemasan, dan depresi.
Model sering kali harus menghadapi penilaian ketat dari klien, desainer, dan publik, yang dapat mengikis rasa percaya diri mereka. Ketidakpastian mengenai masa depan karier, kesulitan dalam menjaga keseimbangan kehidupan kerja, dan ketegangan dalam hubungan interpersonal juga dapat memengaruhi kesejahteraan emosional model.
Tuntutan yang tinggi dan ekspektasi yang tidak realistis dapat mengakibatkan perasaan tidak cukup baik dan ketidakpuasan, yang berdampak pada kesehatan mental mereka.
3. Eksploitasi & perlakuan tidak adil
Masalah serius yang dihadapi oleh banyak model adalah eksploitasi. Ini dialami terutama mereka yang baru memulai karier atau bekerja dengan agen yang tidak etis. Beberapa model mungkin mengalami perlakuan tidak adil, termasuk pekerjaan yang tidak dibayar, eksploitasi seksual, atau kondisi kerja yang buruk.
Model yang lebih muda atau kurang berpengalaman bisa menjadi target eksploitasi karena mereka mungkin kurang paham tentang hak-hak mereka atau kurang memiliki pengalaman dalam bernegosiasi kontrak. Agen yang tidak jujur atau tidak profesional dapat memanfaatkan situasi ini, mengabaikan kesejahteraan model demi keuntungan pribadi.
4. Kehilangan privasi
Kehidupan model terpapar kepada publik, yang dapat mengakibatkan kehilangan privasi dan dampak negatif pada kehidupan pribadi mereka. Model yang sering tampil di media sosial atau terlibat dalam kampanye iklan mungkin menghadapi perhatian berlebihan dari publik dan media. Dampaknya, itu dapat mengganggu keseimbangan kehidupan pribadi dan profesional mereka.
Kehidupan pribadi model yang menjadi sorotan membuat mereka mungkin merasa terpaksa untuk membagikan detail pribadi mereka secara terbuka. Keterpaparan ini dapat menyebabkan stres tambahan dan mengganggu kehidupan sehari-hari, serta mempengaruhi hubungan pribadi mereka dengan keluarga dan teman.
5. Kebutuhan untuk terus beradaptasi dengan tren
Industri fashion sangat dinamis, dengan tren yang cepat berubah. Model harus terus beradaptasi dengan perubahan tren dan gaya yang seringkali datang dan pergi dalam waktu singkat. Kebutuhan untuk terus memperbarui penampilan dan keterampilan mereka agar sesuai dengan tuntutan pasar dapat menjadi beban berat.
Model harus menghadapi ketidakpastian tentang masa depan karier mereka karena industri yang berubah dengan cepat. Ketidakmampuan untuk menyesuaikan diri dengan tren baru dapat menyebabkan kurangnya pekerjaan dan peluang, menambah tekanan pada model untuk terus relevan dan kompetitif di pasar.
6. Kehidupan sosial terbatas
Karier modeling memerlukan jadwal yang tidak teratur dan perjalanan yang sering, yang dapat mengganggu kehidupan sosial model. Mereka mungkin harus meninggalkan keluarga dan teman-teman untuk waktu yang lama, yang dapat menyebabkan isolasi sosial dan kesulitan dalam menjaga hubungan pribadi.
Waktu yang terbatas dan jadwal yang padat juga dapat mempengaruhi kemampuan model untuk terlibat dalam aktivitas sosial atau merayakan momen penting dalam kehidupan mereka. Kehidupan sosial yang terbatas dapat berkontribusi pada perasaan kesepian dan ketidakpuasan pribadi.
7. Ketidakpastian karier & kesempatan
Karier modeling diwarnai dengan ketidakpastian dan fluktuasi dalam jumlah pekerjaan. Model mungkin mengalami periode tanpa pekerjaan yang stabil atau mendapatkan pekerjaan yang tidak teratur. Ketidakpastian ini dapat menyebabkan kecemasan tentang masa depan dan keuangan, serta mempengaruhi stabilitas hidup model.
Model juga harus bersaing dengan banyak orang untuk mendapatkan pekerjaan, yang dapat menyebabkan tekanan tambahan dan merasa tertekan oleh persaingan yang ketat. Ketidakpastian tentang kesuksesan jangka panjang dan kemungkinan untuk terus mendapatkan pekerjaan dapat menjadi tantangan besar dalam karier modeling.
8. Dampak fisik dari pekerjaan
Kehidupan sebagai model dapat memiliki dampak fisik yang signifikan, termasuk kelelahan akibat jadwal yang padat, tekanan fisik dari pose atau pemotretan yang panjang, dan risiko cedera dari perjalanan atau kegiatan yang intens. Model harus menghadapi tuntutan fisik yang tinggi dan menjaga penampilan mereka dalam kondisi prima, yang dapat menyebabkan stres dan kelelahan.
Kesehatan fisik model dapat terpengaruh oleh kehidupan yang tidak seimbang dan pola makan yang tidak sehat. Model harus menghadapi tuntutan untuk tampil dengan cara tertentu yang tidak selalu sesuai dengan kebutuhan kesehatan mereka.
9. Dampak psikologis akibat penilaian publik
Model menjadi sasaran penilaian publik yang intens, terutama di era media sosial. Komentar negatif, kritik, dan penilaian yang tajam dari publik dapat memengaruhi harga diri dan kesehatan mental model. Model mungkin merasa tertekan untuk memenuhi ekspektasi yang sering kali tidak realistis, dan ketidakpastian tentang citra mereka di mata publik dapat menyebabkan stres.
Ketidakpuasan diri dan perasaan tidak diterima dapat timbul dari pengalaman ini. Pada saat bersamaan, model harus berusaha untuk menjaga keseimbangan emosional dan mental mereka di tengah sorotan publik yang intens.
Di balik glamor dan kemewahan yang sering dipandang dari industri modeling, terdapat sisi gelap yang menuntut perhatian. Tekanan untuk mempertahankan penampilan, kesehatan mental dan emosional, eksploitasi, kehilangan privasi, dan berbagai tantangan lainnya adalah realitas yang harus dihadapi oleh model.
Penting untuk menyadari dan mendukung kesehatan dan kesejahteraan model dengan cara yang holistik. Industri fashion harus terus berupaya untuk menciptakan lingkungan yang lebih adil dan mendukung, yang tidak hanya menghargai penampilan tetapi juga kesejahteraan keseluruhan model.