Home Beauty Cara Kerja SPG (Sales Promotion Girls) Kosmetik dalam Melayani Pelanggan

Cara Kerja SPG (Sales Promotion Girls) Kosmetik dalam Melayani Pelanggan

sales promotion girls (SPG) kosmetik beauty advisor
Ilustrasi | Foto: pexels.com

Highlight.IDBekerja di bidang kecantikan menjadi impian bagi sebagian kaum wanita karena memang mempunyai peluang kerja yang terbuka lebar. Ada berbagai macam profesi di industri kecantikan yang bisa ditekuni, salah satunya yakni sales promotion girls (SPG) kosmetik.

Istilah lain dari SPG kosmetik yakni beauty advisor (BA) atau beauty consultant. SPG kosmetik yang memakai baju seragam perusahaan sering sekali kita temui di supermarket, toko kosmetik atau pada event-event tertentu.

Umumnya, seseorang termotivasi menjadi SPG kosmetik karena kesukaan mereka pada segala hal tentang makeup mulai dari peralatan hingga cara pengaplikasiannya. Kesukaan pada makeup itu pula yang membuat Rizkia Zulfha bekerja menjadi beauty advisor. Perempuan asal Tarakan, Kalimantan Utara ini setelah lulus sekolah menengah atas (SMA) melamar pekerjaan sebagai beauty advisor.

Berkarier Sebagai Beauty Advisor

Perjalanan karier Rizkia sebagai beauty advisor dimulai dari brand LT Pro, makeup lokal buatan Indonesia. Selanjutnya, cewek berzodiak Libra ini pindah kerja ke Make Over, sebuah merek kosmetik lokal milik PT Paragon Technology and Innovation.

Setelah itu, Rizkia yang mempunyai tinggi badan 170 cm dan berat badan 60 kg pindah lagi ke Maybelline, brand kosmetik milik L’Oréal Group. Rizkia mengaku enjoy menjadi beauty advisor karena industri kecantikan memang selaras dengan minatnya selama ini.

Syarat utama untuk menjadi beauty advisor salah satunya yakni keterampilan dalam hal makeup. “Sudah pasti sebagai BA harus bisa melakukan makeup pada diri sendiri. Kalo belum bisa makeup-in diri sendiri itu, kita nggak akan bisa makeup-in orang lain. Nah yang kedua, harus bisa melakukan makeup kepada orang lain. Jadi, kita harus rajin-rajin makeup-in customer kalo misalnya dia datang berbelanja, kita bisa cobain tester, kita bisa makeup-in juga. Yang ketiga, itu product knowledge. Kita harus mengetahui spesifikasi produk yang dijual kepada customer. Yang keempat, kita harus teliti dalam hal administrasi. Dan yang kelima, harus dekat dengan customer untuk melakukan selling,” jelas Rizkia kepada Highlight.ID.

Baca Juga:
Pengalaman Menjadi Beauty Advisor (BA), Apa Saja Kerjaannya?

Tugas Beauty Advisor

Sebagai beauty advisor, wanita kelahiran 19 Oktober 1998 ini harus secara teliti melakukan pengecekan persediaan (stock) barang yang ada di counter. Sebab, setiap brand menawarkan beragam produk kecantikan yang jumlahnya sangat banyak. “Karena kan, barang yang kita jual itu banyak, ya, ada ribuan pieces. Jadi, kita harus teliti dengan stock-nya,” ujar Rizkia.

Selanjutnya, seorang beauty advisor wajib melakukan penjualan secara langsung (hard selling). Untuk dapat melakukan penjualan, BA harus menggali informasi tentang kebutuhan pelanggan. Setelah mengetahui apa yang dibutuhkan customer, beauty advisor menawarkan produk yang stock-nya masih ada di counter. Tentunya, beauty advisor juga harus mengejar target penjualan yang ditentukan oleh perusahaan.

Kewajiban beauty advisor lainnya yakni melakukan segala hal yang telah tercantum di standar operating procedure (SOP) perusahaan. “Kita ada SOP-nya sendiri dari perusahaan, [misalnya] untuk mempercantik diri sendiri saat bekerja seperti kayak makeup, grooming terus penampilan, semua dari atas sampai bawah itu perlu diperhatikan,” kata Rizkia yang hobi memasak ini.

sales promotion girls (SPG) kosmetik beauty advisor
Rizkia Zulfha (Beauty Advisor) | Foto: Dok. Pribadi

Melayani Pelanggan

Beauty advisor merupakan garda terdepan perusahaan yang berhadapan langsung dengan pelanggan. Oleh sebab itu, mereka harus memahami bagaimana memberikan pelayanan yang terbaik agar pelanggan puas dan kembali lagi di kemudian hari. Satu hal yang pertama dilakukan Rizkia yakni menyambut customer dengan ramah. Selanjutnya, ia akan menanyakan kebutuhan pelanggan.

Baca Juga:
Peran Beauty Advisor (BA) dalam Memasarkan Produk-produk Kosmetik

Setiap tahapan pelayanan pelanggan telah dijelaskan lewat SOP yang wajib diterapkan oleh beauty advisor. Namun demikian, setiap BA mempunyai keleluasaan untuk mengembangkan metode pelayanan. “Selebihnya, saya mengimprovisasi dengan melakukan pendekatan-pendekatan tertentu dengan cara saya sendiri, yaitu membuat customer merasa nyaman saat berbelanja,” Rizkia menerangkan.

Pengalaman paling berkesan Rizkia selama menjadi BA yakni pengetahuannya tentang produk-produk makeup semakin bertambah. Tak hanya itu, keterampilan Rizkia dalam melakukan makeup untuk diri sendiri maupun orang lain semakin meningkat. Satu hal yang membuat Rizkia sangat senang yakni ketika ada pelanggan yang memborong produk. “Ketika customer merasa nyaman berbelanja sama kita, berarti tandanya, saya sebagai BA berhasil menjelaskan produk-produk dengan jelas,” katanya.

Menjadi beauty advisor, Rizkia mengaku dapat berkreasi dan bereksperimen secara kreatif dengan berbagai macam peralatan makeup. Pengetahuan maupun pengalaman baru yang didapat selama bekerja juga memberikan kepuasan tersendiri bagi wanita yang biasa dipanggil Kia ini. Meski demikian, ada satu hal yang membuatnya merasa tidak enak, yakni ketika toko tempat ia bekerja sepi pelanggan.

“Filosofi saya bekerja itu tekun dan ramah. Karena dengan tekun, saya bisa menyelesaikan pekerjaan dengan baik. Dengan ramah itu membuat customer merasa nyaman dan mungkin akan berpikir untuk kembali lagi, membeli produk yang saya jual,” ucapnya. Selanjutnya, Rizkia berharap dapat mencoba hal-hal baru lagi dan berkarya serta berkreasi sebanyak-banyaknya di industri kecantikan.