
Highlight.ID – Sekian lama berprofesi sebagai model dan aktris, Kelly Tandiono memiliki keinginan untuk mendirikan sekolah modeling. Keinginan untuk membuka kursus modeling akhirnya benar-benar terwujud setelah Kelly bertemu dengan ketiga sahabatnya yakni Paula Verhoeven, Laura Muljadi, dan Dominique Diyose. Mempunyai visi yang sama, keempat top model Indonesia tersebut lantas mendirikan Supermodels Project.
“Akhirnya habis ngobrol-ngobrol, kita cocok dan jalankan aja. Sebenarnya, actually, i’m thankful karena berempat, kita punya strength masing-masing. Kita punya link yang berbeda-beda. Kita bisa complement each other,” ungkap Kelly kepada Highlight.ID. Dengan kelebihan yang dimiliki masing-masing, mereka bersama-sama sepakat untuk mengembangkan Supermodels Project.
“Kalo kita sendiri-sendiri, menurut aku nggak akan sesukses ini. Kita kayak ada porsinya masing-masing,” tambah perempuan kelahiran Singapura ini. Kelly mengaku telah bertahun-tahun mengenal Paula, Laura, dan Dominique sebelumnya sehingga memudahkan langkah mereka dalam mengelola Supermodels Project.
“Kenapa kita mendirikan Supermodels Project? Salah satunya adalah kita udah di [dunia] modeling satu dekade lebih di mana kita pengin banget sharing ke teman-teman yang pengin masuk ke dunia entertainment. Itu salah satunya. Tapi di sisi lain, kita pun memikirkan Supermodels Project bukan hanya untuk orang-orang yang ingin masuk dunia entertainment. Ini bisa untuk siapapun,” Kelly menerangkan.
Baca Juga: 11 Modeling Agency di Jakarta yang Miliki Model-model Profesional
Artinya, Supermodels Project juga mengajarkan materi-materi di luar dunia modeling yang bermanfaat bagi siapa saja seperti pengembangan kepribadian. “Everybody can join, every age can join. Men and women, semua bisa. Jadi visi-misi kita, we want to have ‘super people’. Semoga aja yang lulus dari kita bisa memberikan contoh, inspirasi untuk orang lain. Bisa menjadi orang yang hebat juga,” sambungnya.
Menurut Kelly, siswa yang bergabung di Supermodels Project mempunyai keuntungan, salah satunya yakni mendapatkan bimbingan dan arahan langsung dari para model yang berpengalaman. Bersama ketiga rekannya, Kelly juga ikut terjun langsung mengajar murid-murid. Selain mereka berempat, ada juga para pengajar lain yang berkompeten di bidangnya masing-masing.
Kelly menuturkan bahwa ia dan rekannya menemui banyak tantangan dalam mengelola Supermodels Project. Salah satunya yakni bagaimana bisa menerima kelebihan maupun kekurangan tiap-tiap individu. Namun demikian, tantangan itu bisa diatasi dengan berfokus pada visi dan misi yang sama. Selain itu, mereka memiliki jadwal kegiatan masing-masing. “Karena kita berempat, punya kesibukan masing-masing, itu sebenarnya agak sulit. Tapi akhirnya, kita menemukan satu titik di mana kita bisa mengelola [Supermodels Project] ini.”
Baca Juga: Pengalaman Kelly Tandiono di Dunia Modeling Internasional
“Terus terang aja, kita semua ini background-nya semua dari modeling. Belum pernah mengelola yang namanya sekolah atau mengelola bisnis, gitu kan. Biasanya kita udah terima jadi. Thankfully, kita bekerja sama dengan JIM Academy di mana mereka memang udah tahu bidangnya,” kata Kelly. Walaupun menemui banyak hambatan, namun Kelly mengatakan bahwa hingga saat ini, Supermodels Project dapat berjalan dengan bagus.
Supermodels Project membuka Regular Course yang terdiri dari tingkat Basic dan tingkat Advanced. Lalu ada pula Short Course yang meliputi kelas Acting, Styling and Make Up, Public Speaking, Modelling, dan Photography. Siswa Supermodels Project akan mendapatkan materi-materi seperti kelas modeling, public speaking, acting, tabble manners, dan lainnya. Untuk kelas modeling, Kelly dan ketiga rekannya ikut langsung mengajar para murid mulai dari cara berjalan di atas catwalk hingga cara berpose yang baik di depan kamera dan di atas panggung.
Selanjutnya, Kelly berharap agar para lulusan Supermodels Project dengan pengetahuan yang didapatkan selama menjalani kursus dapat menginspirasi orang lain. Ia juga berharap supaya lulusan Supermodels Project dapat terus mengembangkan dirinya hingga mampu menggapai kesuksesan. Untuk meraih kesuksesan yang dicita-citakan, menurut Kelly, setiap orang harus melalui proses dan pengalaman.